08. BAPER SAAT HUJAN

214 87 732
                                    

Mulmed : Jaejun Nugroho, Angel Wing temannya Gentala. Idola dari jurusan Teknik karena ya tampangnya itu, ganteng.

"Kalo cinta butuh perjuangan, gue bakal berjuang. Kalo gagal, coba sekali lagi. Apasih yang enggak buat dapetin dia."
—Jaejun Nugroho

VOTE DULU, RAMAIKAN DENGAN KOMEN DAN SHARE-NYA 😉
CMIIW - Correct Me If I'm Wrong

________________________

08. BAPER SAAT HUJAN
_________________________

     Jaejun, cowok berperawakan tinggi idaman dari XI TKJ 1, berjalan menuju Kantin Selgom lalu duduk di sebelah cewek yang sedang ngobrol bersama temannya. "Ri, gue minta nomor hape lo, dikasih. Pas di chat kok gak dibales."

     Yuri menatap cowok di sebelah kirinya. "Ketimbun sama chat lain kayaknya deh. Chat yang gak terlalu urgent, gue arsip."

     Perasaan di hati Jaejun untuk Yuri ternyata dianggap 'gak terlalu urgent'. "Tapi gue urgent buat dapetin elo, gimana tuh?"

     "Uhuk!"

     Yuri mengambil gelas berisi es jeruk manis lalu menyedotnya. Bakso kuah yang enak bertabur bawang goreng renyah, selalu membuat Yuri ketagihan untuk datang ke Kantin Selgom saat istirahat.

     "Jae, elo populer kayak idol dari SMK Songrim. Penggemar elo belum tentu suka sama Yuri kalo deket-deket sama lo," kata Caitlyn di seberang meja berhadapan dengan Yuri.

     "Populer di sekolah bukan harapan gue. Itu terjadi gitu aja karena kondisi wajah gue. Kalo kondisi hati gue saat ini, hanya untuk dia seorang," kata Jaejun melirik Yuri.

     Yuri menoleh ke kiri, bertatapan dengan Jaejun sebentar lalu menunduk lagi menusuk bakso dengan sendok garpu. Tingkahnya membuat Jaejun tersenyum karena gemas dengan Yuri.

     Gentala tiba di kantin hendak duduk di bangku sebelah Jaejun tapi berhenti karena melihat dua cowok ugal-ugalan mendekat. Kantin ramai tapi bangku Jaejun masih menyisakan space karena beberapa dari mereka tidak berani gabung.

     "Gue duduk di sebelah Caitlyn," kata Jakti, pelaku ugal-ugalan menuju kantin.

     "Ck, yang ada elo ganggu Caitlyn mulu." Pandu pelaku ugal-ugalan lainnya, menatap Caitlyn. "Jakti atau gue yang boleh duduk di sebelah elo, Lyn?"

     "Elo, Pandu," kata Caitlyn membuat Pandu cengengesan lalu mendorong tubuh Jakti ke seberang.

     Jakti duduk di sebelah kiri Jaejun. Ke kiri lagi, Gentala baru duduk di sana.

     Sakya bertanya, "siapa yang mau beli bakso?"

     "Gue," ujar Jakti, Pandu, Jaejun dan Gentala.

     Sakya menatap mereka berempat lalu menuju penjual bakso, Teh Dana. "Teh, bakso lima mangkuk. Ter—"

     "Es jeruk empat, Sak!" ujar Pandu.

     Sakya membuat simbol 'sip' dengan ibu jarinya. Melihat Teh Dana sibuk, Sakya turun tangan.

     "Sakya tunggu aja biar Teh Dana yang siapin," kata Teh Dana tak ingin pelanggannya repot.

     "Sakya gak papa nunggu tapi mereka gak sabaran," balas Sakya menaruh lima mangkuk di meja. Ia mengambil bakso beberapa butir untuk seporsi harga sepuluh ribu. Masukkan mie kuning dan putih, tambah daun bawang, siram kuah dan tabur bawang goreng renyah.

Playboy TsundereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang