38. HOLIDAY TOUR

19 6 0
                                    

Mulmed : Sakya Pamungkas, linglung karena diputusin Yuri.

"Hargai apa yang kamu miliki sebelum meraih hal lain. Saat hal lain itu berhasil dicapai, kamu akan merasa senang."
—Sakya Pamungkas

VOTE DULU ⚠ BACA PERLAHAN 2200 KATA ⚠ RAMAIKAN DENGAN KOMEN DAN JANGAN LUPA SHARE KE BESTIE KALIAN
CMIIW - Correct Me If I'm Wrong

___________________________

38. HOLIDAY TOUR
____________________________

     "Sak, mau kemana?" tanya Jakti pada cowok yang memegang knop pintu keluar-masuk kamar hotel.

     "Kamar mandi," balas Sakya. Tatapan matanya kosong.

     "Kamar mandi bukan ke sana. Tuh," ujar Jakti menunjuk pintu lain di dalam kamar itu dengan dagunya.

     Di kamar hotel itu terdapat dua ranjang cukup untuk empat orang tidur bersama. Satu ranjang dua orang. Delapan belas bus, satu bus sekitar 60 orang yang memilih beristirahat di hotel. Jika satu kamar empat orang, butuh sekitar 270 kamar. Pak Jamaludin Suteja, kepala sekolah SMK Songrim sekaligus Babehnya Gentala adalah pemilik hotel itu. Hotel Suteja.

     "Sakya kaget kenapa ya, Jak? Bingung mulu dari kemarin sore." Pandu sedang berganti pakaian untuk bersiap ke destinasi berikutnya.

     Jakti meminta Pandu untuk mendekat dan Dito ikutan. Jakti berbisik, "putus."

     "HAH PUT—"

     'Plak'

     'Plak'

     "Udah gue bisikin malah diteriakin," ujar Jakti setelah menampar lengan Pandu dan Dito bergantian sampai meninggalkan bekas merah di kulit.

     Mereka bertiga menatap ke arah pintu kamar mandi. Sepertinya Sakya sedang mandi karena Sakya mendapat giliran terakhir setelah tiga cowok itu.

     'Gyur'

     'Gyur'

     'Glutak'

     Tiga cowok itu kaget. "SAK, LO GAK PAPA?!"

     "GAK PAPA!"

     "SHOWER DONG," ujar Jakti.

     "IYA."

     "Sakya kalo udah bingung parah banget," ujar Pandu sedang menyisir rambutnya.

     "Gue mau kumpul sama ketua kelas lain," kata Dito lalu berjalan keluar dari kamar.

     "Ngapain?" tanya Pandu.

     "Gantiin Sakya lah. Koordinasi makan pagi," jelas Dito membuat mulut Jakti dan Pandu membulat 'O'.

     Jakti memainkan smartphone sambil duduk selonjor di atas kasur. "Padahal Sakya suka banget sama Yuri tapi diputusin."

     Pandu menghela napas. "Namanya aja pacar. Akhirnya ya jadi mantan dong. Yuri mutusin Sakya karena masalah peringkat bukan ya?"

     Ingat! Jakti dan Pandu masih bisik-bisik meskipun suara guyuran air dari kamar mandi mampu meredam suara mereka.

     "Kayanya si iya. Yuri gak mau Sakya jadi sosok lain, bukan Sakya yang dulu. Sakya pas pacaran sama Yuri lupa diri sama lupa temen. Kita ajak belajar bareng, 'nanti ajalah gue mau ketemu sama Yuri dulu'. Gue tanya udah makan apa belum, 'udah kenyang mikirin Yuri'. Gue beliin martabak, 'buat Yuri ajalah dia suka sama martabak coklat keju'," kata Jakti, panjang.

Playboy TsundereWhere stories live. Discover now