18. MEREKA DARI MASA LALU

48 8 48
                                    

Mulmed : Hea Pradipta, klaim kalo Jakti miliknya jadi yang deketin atau dideketin Jakti akan kena akibatnya.

"Lo menderita? Makanya jangan ganggu hidup gue!"
—Hea Pradipta

VOTE DULU ⚠ BACA PERLAHAN 1600 KATA ⚠ RAMAIKAN DENGAN KOMEN YA BESTIE ❤
CMIIW - Correct Me If I'm Wrong

___________________________

18. MEREKA DARI MASA LALU
____________________________

Jakti Sastranagara : Sak, ambilin kalung yang ada di kotak merah atas kasur gue!

     Memakai hoodie merah maroon dan celana cargo hitam selutut, Sakya melajukan motornya dari garasi menuju rumah Jakti.

     Di sebuah kafe berlantai tiga, Jakti sedang duduk di kursi lantai dua berhadapan dengan seorang cewek. Kondisi luar sana bisa Jakti lihat lewat dinding yang didominasi kaca bening. Di depan kafe tampak ada jalan, lalu pasir putih yang mengarah ke pantai. Cuaca sangat cerah dengan langit biru bersih di atas pantai berombak itu.

     "Nanti kalo pacar kamu tau, kamu jalan sama aku gimana?" tanya cewek yang mengenakan gaun biru terang lengan panjang namun bawahannya berada di atas lutut. High heels itu mampu membuat yang tidak biasa memakai, kesleo.

     "Dia gak bakal marah. Tenang aja," kata Jakti lalu tangannya terulur merapikan poni cewek itu.

     Jakti mengenakan kemeja biru terang seperti warna gaun si cewek. Kemeja tak dikancing menampilkan kaos putih polosnya. Celana jeans abu membalut kaki panjangnya. Rambutnya ditata rapi menampakkan sebagian dahi. Kacamata biru bening tergantung di kaos O-Neck. Slayer hitam putih terikat di pergelangan tangan kanan.

     "Jangan kebanyakan makan manis. Kamu udah manis," kata Jakti mengusap sudut bibir cewek itu. Menghilangkan krim putih dari cake yang sempat cewek itu makan, tersaji di meja.

     Cewek itu tersenyum. "Aku tau namamu Jakti dari temen sekolahku yang kenal sama kamu. Kamu gak nanya nama aku?"

     "Nama kamu siapa, Cantik?" Jakti menangkup pipi kiri cewek itu dengan tangan kanannya.

     Cewek itu tersipu. "Namaku Yuri."

     'Slash'

     'Byarrr'

     'Deg deg'

     Jakti menelan ludahnya. Kenapa namanya sama seperti cewek kalem dari kelasnya? Apa tidak ada nama lain? Ia jadi teringat wajah Yuri Sahkila.

     "Ah, Yuri. Nama lo cantik," kata Jakti membayangkan wajah Yuri bukan yang di depannya.

     Jakti menunduk memakan cake cokelat lalu meminum air bening sesekali menunggu balasan Sakya. Mendongak, ia melambaikan tangan ke Sakya.

     Sakya mendekat lalu memberikan kotak merah ke Jakti. "Pacar baru?"

     "Baru," kata Jakti lalu membuka kotak itu.

     "Pacar baru. Padahal masih ada pacar lama," gumam Sakya lalu duduk di kursi meja lain yang kosong.

     "Ngapain lo duduk di sana, Sak?" tanya Jakti pada Sakya di dekat dinding kaca sebelah.

     "Nge-date sama Pandu," kata Sakya.

     Pandu mengenakan kaos putih ombrang, celana cargo hitam selutut dan topi beanie hitam. Ia menatap Jakti yang memakaikan kalung ke cewek rambut sebahu. Masih berdiri memegang smartphone, ia berkata, "bentar lagi perang, Sak. Siapkan hape buat abadikan momen. Asli. Kali ini bakal seru."

Playboy TsundereOnde histórias criam vida. Descubra agora