25. DIGANTUNG SETELAH NEMBAK

38 3 0
                                    

Mulmed : Gentala Suteja, dikejar mantan gamon dan sedang mengejar calon masa depan.

"Cinta itu berbahaya. Ngelamunin bodynya, Astaghfirullah! Mendengar suaranya, Subhanallah!"
—Gentala Suteja

VOTE DULU ⚠ BACA PERLAHAN 1900 KATA ⚠ RAMAIKAN DENGAN KOMEN ❤❤❤
Judul part ini lain makna kalo genrenya saiko!
CMIIW - Correct Me If I'm Wrong

___________________________

25. DIGANTUNG SETELAH NEMBAK
____________________________

     "Bendera nasibnya kaya gue ya, digantung," kata Sakya sedang duduk di kursinya. Ucapannya mampu didengar oleh Pandu dan Jakti yang baru melepas tas karena baru datang.

     "Malem Sabtu kita nginep di rumah elo, Sak. Isinya galau mulu lo," kata Pandu.

     "Malem Minggu nginep lagi. Masih aja digantung," kata Jakti sedang melipat slayer warna navy motif batik putih dari segiempat menjadi segitiga.

     "Kemarin malem, masih digantung berarti." Pandu melipat slayer maroon motif batik putih, memanjang.

     "Elo pernah ngerasain digantung, Jak?" tanya Sakya, menopang dagunya dengan dua tangan.

     "Gak tuh. Pernahnya ditolak sama menolak," balas Jakti sambil memakai slayer ke kepala. Ia berdiri menghadap jendela, ada kaca berbentuk love disandarkan ke sana.

     Pandu berjalan menuju jendela di pojok untuk berkaca sambil berkata, "pernah digantung tuh gue. Rasanya seperti diberi harapan. Kalo harapan asli ya mending. Harapan palsu? Kenapa harus digantung coba?"

     Sakya jadi tertarik akan pernyataan Pandu.

     "Ya...." Jakti melihat ke sekitar takut orang yang sedang dibicarakan muncul begitu saja. Caitlyn duduk sendirian dan hanya ada tas Yuri di kursi cewek itu.

     Jakti berbisik, "kemungkinan mau nerima elo tapi gak mau repotin." Ia playboy berpengalaman.

     Sakya ingin mengirim chat untuk Yuri, tapi banyak alasan saat ini. Tidak berani, takut ditolak lewat chat, takut Yuri jadi illfeel, gengsi dan lainnya.

     Caitlyn tidak menjumpai Yuri sejak hari ini tiba di kelas. Hanya tas cewek itu yang tergeletak di kursi sebelah. Ia biasa datang sebelum setengah tujuh pagi, bisa melihat hari ini Jakti dan Pandu datang setengah tujuh. Biasanya jam tujuh pas atau lebih.

     Hendak bertanya lewat chat karena status temannya itu online, tapi ia menerima chat lebih dulu.

Yuri Syalala : Lyn. Tolong ambilin uang di dompet gue. Ada di tas, ambil aja. Selembar 75 ribuan. Anterin ke kantin Selgom. Tolong ya...

     Caitlyn membuka resleting tas Yuri lalu menemukan dompet pink di sana. Ia membukanya. Mengambil uang selembar nominal Rp 75.000, Caitlyn segera mengantarkan uang itu ke Yuri.

     'Ckit'

     Caitlyn segera berhenti saat teringat sesuatu. Ia menatap ke pojok sana. "Sak! Anterin uang buat Yuri ke kantin Selgom nih. Kaki gue, 'kan, masih sakit pas jatuh di rumah lo."

     Sakya didorong oleh Jakti dan Pandu yang berdeham-deham menggodanya. Sakya segera mendekati Caitlyn karena tidak ingin cewek itu membocorkan ke kelas jika ia sudah menyatakan perasaannya pada Yuri.

     "Kepergok nguping gue nembak Yuri sampe jatuh. Kan Jumat. Bohong banget Senin masih sakit," kata Sakya melihat Caitlyn yang memukul lengannya lalu mendorong ke luar kelas.

Playboy TsundereDonde viven las historias. Descúbrelo ahora