45. NAMANYA AJA BUAYA

21 4 0
                                    

Mulmed : Yuri Sahkila, ganti pacar ya ganti model rambut

"Sebelum memukul, ingat, bagaimana kamu melindungi tubuhmu dari serangan yang datang tiba-tiba."
—Yuri Sahkila

VOTE DULU ⚠ BACA PERLAHAN 1900 KATA ⚠ RAMAIKAN DENGAN KOMEN DAN JANGAN LUPA SHARE KE BESTIE KALIAN
CMIIW - Correct Me If I'm Wrong

___________________________

45. NAMANYA AJA BUAYA

___________________________

     SUGAR CAFE

     Naik ke lantai dua kafe, Jakti melihat dua sosok pria dan wanita sedang duduk berhadapan di sebelah dinding kaca. Sosok pria memakai jas formal dan sosok wanita memakai jeans, jaket, topi dan kacamata hitam takut disorot wartawan. Jakti sendiri memakai kemeja hitam polos dilipat bagian lengan sampai siku, bagian depan kemeja dimasukkan ke short pants hitam, sneakers putih dan topi putih. Niatnya hendak nongkrong bersama bestie tapi dipanggil babehnya.

     "Beh, Jakti mau nongkrong sama temen," ujar Jakti berdiri di sebelah meja dua sosok itu.

     Pak Gilang dan istri pertamanya, Tania. Jakti menatap Enya kandungnya itu. Masker di dagu lalu kacamatanya dilepas. Wajahnya masih tidak jelas karena tertutup tudung jaket tapi saat mendongak, Jakti tahu itu Enya yang melahirkannya. Satu lagi, kalau transfer duit tidak pelit.

     "Babeh minta kamu ke sini buat nemuin Enya," jelas Pak Gilang.

     "Ngapain, Nya?" tanya Jakti masih berdiri.

     Tania meminta Jakti duduk di sebelahnya. "Enya pengin kenalin kamu ke perempuan dari dulu. Kamu diajak ketemu tapi susah banget. Sibuk sekolah ya, Jak?"

     "Pulang sore, Nya. Banyak tugas juga mana sempet ketemu Enya," balas Jakti lalu berpikir. Masih sempet ketemu bestie dan pacar dong.

     "Dia perempuan yang mau Enya kenalin ke kamu," ujar Tania menatap perempuan yang datang kemari lalu tersenyum padanya.

     Wajah kecil ada tahi lalat di bawah sudut bibir. Berponi dan rambutnya panjang lurus. Outfit cewek itu rok longgar selutut motif kotak-kotak coklat tua, sweater rajut coklat muda dimasukkan ke rok, sneakers putih dan tas putih kecil tergantung di bahu cewek itu memanjang sampai pinggang. Satu kata dari Jakti untuk cewek itu, mangsa.

     "Jakti," ujar Jakti mengulurkan tangan sambil berdiri. Tentu disambut hangat oleh cewek yang tingginya mirip Yuri lalu menyebut nama cewek itu. "Khasifa."

     "Kalian ngobrol dulu di sini ya. Enya sama Babeh mau ke tempat lain," ujar Tania bangkit dari duduknya diikuti Pak Gilang.

     "Enya gak diajak, Beh?" tanya Jakti. Maksudnya Teh Dahlia, Enya kedua Jakti.

     "Lagi jalan sama Dana," jelas Pak Gilang. Pastinya Teh Dana, bestienya Teh Dahlia.

     Jakti duduk berhadapan dengan Khasifa. Sudah terlihat akrab karena Jakti pandai mengakrabkan diri. Tentunya karena sudah berpengalaman memikat banyak cewek.

     "Khasifa ya nama kamu?" tanya Jakti membuat cewek itu tersenyum dan mengangguk. "Cantik," katanya.

     Kontak fisik. Jakti modus mengambil semut di poni Khasifa lalu mengacak puncak kepala cewek itu dengan gemas. Bicara panjang lebar isinya bucin dan gombal dari siang sampai sore melupakan janji nongkrong bareng bestie.

Playboy TsundereWhere stories live. Discover now