04. LIRIKAN TAJAM MENUSUK

332 127 1.1K
                                    

Mulmed : Pandu Pratama, sifatnya kaya Jakti tapi ada yang beda yaitu Pandu setia

"Kita adalah bestie. Gue bakal bantu kalian bangkit saat terjatuh setelah selesai tertawa."
—Pandu Pratama

VOTE DULU, FOLLOW, RAMAIKAN DENGAN KOMEN DAN SHARE NYA ❤
CMIIW - Correct Me If I'm Wrong

______________________________

04. LIRIKAN TAJAM MENUSUK
_______________________________

     "Mau kis?" tanya Sakya.

     Pandu melongo, dahi mengernyit. "Elo bestie gue dan gue normal Sak."

     Sakya membuka kepalan tangannya di depan wajah Pandu. "Permen."

     "Ooooh hahaha!" Pandu menggeplak lengan Jakti karena salah paham akan ucapan Sakya. Ia menerima permen dengan bungkus warna merah. Sebelum dibuka, ia membaca tulisan di belakang bungkus. "Jomblo ya?"

     "Gue merinding, Pan. Kondisi elo kaya tulisan di bungkus permen itu," kata Jakti.

     Jakti, Pandu dan Sakya berada di depan tempat fotokopi SMK Songrim. Sakya diminta guru untuk memfotokopi soal latihan Akuntansi. Sakya akan datang sendiri tapi dua temannya ikut dengan alasan 'kita kan bestie yang selalu pergi barengan'.

     Sakya masuk ke ruangan berukuran sekitar 5 x 5 meter. Ada lemari kaca berisi peralatan sekolah, tiga mesin fotokopi, tiga komputer dan meja kursi untuk Teh Dahlia yang bekerja di sana.

     "Teh, fotokopi soal Akuntansi tiga puluh dua lembar," kata Sakya. "Buat latihan di rumah, nanti pas pulang setelah sholat Jumat, Sakya ambil."

     "Tadi Pak Jaali sudah ke sini katanya kalo kelas sebelas Akuntansi fotokopi soal, gak perlu bayar. Pak Jaali yang bayarin," kata Teh Dahlia.

     Pandu mendorong Jakti mendekati Sakya yang berbincang dengan Teh Dahlia. "Sapa dong, Enya sendiri juga."

     Jakti mengalihkan wajah lalu berdeham. "Enya darimana orang selisih sebelas tahun sama gue. Pada nanya gue jadi playboy mirip Enya apa Babeh. Ya mirip mereka berdua lah."

     "Tapi 'kan Teh Dahlia udah ngerawat elo sejak TK, Jak. Udah kaya Enya kandung," kata Pandu.

     "Jakti tujuh tahun pas TK. Teh Dahlia delapan belas tahun. Kaya umur elo sekarang, Jak. Tapi udah ngurus anak TK," kata Sakya.

     Jakti memperhatikan Teh Dahlia yang sedang sibuk menjilid dokumen fotokopi berganti menuju komputer dan mengklik mouse untuk mengeprint dokumen. "Minta pihak sekolah supaya ngerekrut karyawan baru. Gak repot ya, ngurus tumpukan kertas ribuan?!"

     Jakti yang dingin, kadang peduli. Tsundere.

     "Paman gue Pak Jaali. Guru Akuntansi. Fotokopinya udah dibayar, 'kan, Teh?" Pandu menyingkirkan momen awkward antara Jakti dan Teh Dahlia.

     "Udah, Pan. Tutup jam dua. Setelah Jumatan langsung diambil ya," kata Teh Dahlia.

     "Siap Teh," kata Pandu lalu keluar dari ruang fotokopi menuju kelas bersama Jakti dan Sakya.

___

     'Allahhuakbar Allahhuakbar!!!'

     Yuri dan Caitlyn menggendong tas mereka sambil berjalan menuruni gedung I. Hari Jumat, pulang gasik. Murid perempuan memilih pulang dulu untuk sholat di rumah sedangkan murid laki-laki wajib sholat Jumat dulu bagi mereka kaum muslimin.

Playboy TsundereWhere stories live. Discover now