22. MEREKA SUDAH TAU

46 6 6
                                    

Mulmed : Pandu Pratama, masih ingin status 'berteman' jangan berubah dulu jadi 'pacaran'.

"Kehilangan itu menyakitkan. Tapi kehilangan kali ini berbeda. Kehilangan saingan untuk mendapatkannya."
—Pandu Pratama

VOTE DULU ⚠ BACA PERLAHAN 1300 KATA ⚠ RAMAIKAN DENGAN KOMEN ✨
CMIIW - Correct Me If I'm Wrong

___________________________

22. MEREKA SUDAH TAU
___________________________

     "Hea, kata tajam yang bikin hati Yuri sakit, yang selalu elo lontarkan ke dia, seperti saat elo meremas kertas. Sedikit demi sedikit, kertas menjadi kusut. Elo udah minta maaf. Yuri udah maafin lo tapi hatinya masih seperti kertas yang diremas, berusaha diluruskan kembali tapi masih punya bekas kusut," kata Jakti, menohok. Ia berhenti di depan kelas Hea saat berjalan dari parkiran menuju kelasnya.

     Hea mencekal pergelangan tangan Jakti, tapi ditepis cowok itu. "Katanya lo bakal ngobrol sama gue kalo udah minta maaf ke Yuri!"

     Jakti berhenti jalan, menatap Hea. "Permintaan maaf lo gak ikhlas."

     Dadanya bergemuruh, desiran darah terdengar telinga. Hea tersenyum jahat. Ia masih mempunyai video Yuri dilecehkan pria di apartemen. Kapan saja, ia bisa menyebar video itu. Jakti yang tidak tahu video itu, dengan bersikap cuek pada Hea, membuat cewek itu ingin menghancurkan hidup Yuri.

»»——⍟——««

     XI AKUNTANSI 6

     'Tuk'

     Sakya yang baru tiba di kelas dan masih menggendong tasnya, menaruh sebotol minuman ke atas meja Yuri. Botol minuman dengan tinggi sekitar 10 cm, label oranye menunjukkan rasa jeruk dan ada jelly di minuman itu. Nama minuman itu, Moga Moga.

     Yuri menatap Sakya yang langsung berjalan ke kursi cowok itu di pojok setelah menaruh minuman di mejanya. Dengan gerakan mulut yang jelas, Yuri berkata, "thank you." Saat bertemu tatap dengan Sakya.

     "Biasanya elo berangkat setelah gue," kata Caitlyn menurunkan tasnya ke kursi. "Minuman dari siapa tuh?"

     "Uhuk!" Yuri menatap Caitlyn. "Kasih tau enggak? Kasih tau enggak ya?"

     "Dari Sakya acieeeee. Gue liat dia beli di kantin tadi," ujar Pandu baru sampai di kelas karena tadi mampir makan donat di kantin. Ia berangkat nebeng mobil Sakya.

     "Ekhem ekhem." Dehaman Caitlyn membuat Yuri mengalihkan wajah ke samping sambil meminum minuman dari Sakya.

     "Pawangnya Yuri so sweet," ujar Pandu dari arah tempat duduknya membuat Yuri merasa malu.

     "Acieee cieeeee dibeliin minum sama Pak Ketu."

     "Seneng gak? Seneng gak? Seneng lah masa enggak!"

     "Ci cit cu it. Ihiw. Prikitiew!"

     Yuri memainkan smartphone miliknya untuk mengabaikan godaan teman kelas.

Sakya Pamungkas : Maaf, Ri. Pagi-pagi bikin lo diledek sama temen-temen

Yuri Sahkila : Gak usah minta maaf, Sak. Makasih minumannya 😙

     "Eh kepencet harusnya emot sungkem," ujar Yuri berniat menghapus pesan itu malah sudah centang dua.

Sakya Pamungkas : Sama-sama @Yuri Cans ❤

Playboy TsundereWhere stories live. Discover now