FOOLISH GAMES

272 3 0
                                    


~~~

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

~~~

Sebagai Virgo sejati, hidup Auva Zavijava tidak pernah lepas dari daftar tujuan yang ingin dicapainya dalam hidup. Sejak SMP, tidak ada satu pun mimpi Ava yang gagal diraih. Dia selalu mendapatkan semua yang didambakannya.


Ketika posisi assistant editor Lemongrass Magazine yang Ava yakini akan menjadi miliknya justru jatuh ke orang lain, semua target yang telah dia susun menjadi berantakan. Bagi Ava yang menjunjung tinggi keteraturan dan kerapian, hal itu merupakan malapetaka besar.

Pertemuan dengan Kastra Moga, seorang pastry chef sekaligus pemilik Metis Patisserie yang awalnya diwarnai ketidaksukaan, lantas berubah menjadi sesuatu yang tidak dicari Ava: cinta. Hanya saja, menyadari masih banyak target yang belum dia wujudkan, Ava dihadapkan pada bimbang. Terlebih Moga tidak masuk ke dalam tipe pria yang ingin dia jadikan calon suami.

Apakah pada akhirnya Ava mengorbankan perasaannya demi daftar yang perlu dia jadikan kenyataan? Atau dia lebih memilih hatinya demi pria yang sama sekali tidak memenuhi kriteria yang dicari Ava dari seorang pasangan?

* Foolish Games adalah bagian dari Zodiac Series, sebuah event nubar Karos Publisher


~~~

PROLOG

Dengan jantung berdebar, Auva Zavijava tidak berani mengalihkan pandangan dari perempuan yang sudah dua menit tidak bersuara. Tangannya dengan lincah mengocok kartu, menarik satu dari tumpukan, membaliknya, sebelum dia meletakkannya di atas meja. Sesekali dia bergumam, tetapi fokusnya tidak terganggu oleh suara kipas angin yang disetel cukup kencang.

"Masa depan kamu cerah," ucap perempuan yang tampilannya sering dilihat Ava di film-film mengenai kaum gipsi. Perbedaannya hanyalah dia bisa bicara bahasa Indonesia dengan lancar dan punya wajah yang sangat Indonesia. "Cuma dari kartu ini, saya lihat akan banyak godaan yang bisa membuat mimpi-mimpi kamu jadi jauh." Perempuan itu lantas mengangkat wajah, memberikan tatapan setajam ujung pedang. "Saya melihat banyak sekali Virgo di kartu yang ada di sini."

Ava menelan ludah. Sejak masuk ke tenda ini, dia sangat yakin belum mengutarakan tanggal lahir atau zodiaknya. Fakta bahwa perempuan di depannya ini bisa mengetahuinya spontan menaikkan bulu kuduk Ava.

"Saya memang Virgo."

Dia kembali bergumam diiringi senyum menyeringai yang semakin menguatkan kesan mistis. "Bumi. Tanah. Mother earth," ujarnya pendek. Tangan perempuan itu mengetuk satu kartu hingga mata Ava pun mengikutinya. "Kerja keras, pantang menyerah. Itu harus jadi moto hidup kamu." Matanya lantas terpejam. Dari mulutnya keluar kata-kata, "Daftar. Majalah. Makanan."

Empat kata tersebut terucap cukup lirih, tetapi cukup untuk sampai di telinga Ava.

Ava mengangkat kedua alisnya, bingung dengan kalimat pendek yang didengarnya. "Maksudnya gimana?"

REVULSIONHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin