10

5.1K 486 6
                                    

"Aku benci orang berkuasa, kebanyakan dari mereka bersikap menjijikkan."

~Arseano~

~Happy Reading~

Ruang BK tampak cukup ramai. Geng Black Eagle, Ricky, Oza tak lupa Sean berdiri di hadapan Mahen yang bersandar pada meja guru BK.  Tak lupa ada Juan, kembar tiga Bramanty, dan juga Bella.

Sedikit pengecualian, Sean duduk di kursi di antara Oza dan Ricky berdiri. Anak itu sangat santai tanpa beban. Ia sudah terbiasa masuk ruangan ini dan berhadapan dengan pak Endra.

"Membuat keributan di kantin sekolah, siapa yang ingin menjelaskan ini?" Mahen menatap tajam sekumpulan siswa berseragam di hadapannya.

"...."

"Kalian memilih bungkam? Bagaimana dengan Sean dan Oza kurasa kalian terbiasa menjelaskan alasan-alasan palsu kalian." Brandon bergabung dengan Mahen menatap Sean dan Oza yang terlihat jengah.

"Dia duluan." Tunjuk Oza pada Erza di balas delikan tak terima dari Eeza dan beberapa anggota Black Eagle lainnya.

"Enak aja, temen lu duluan ya," ucap Devano tak terima.

"Buta mata lu, Sean kagak ngapa-ngapain tapi si ono nonjok temen gw ya!" Oza mulai ngegas sambil menunjuk kembarannya.

"Kalo temen lu gak mancing temen gw gak mungkin temen gw Sampe nonjok temen lu." Devano masih tak ingin mengalah sedang anggota yang lain jelas berpihak pada Devano.

"Bukan urusan gw, lu duluan main fisik kenapa gw gak bisa."

"Lu buta fakta kah, jelas-jelas temen lu yang mulai."

"Lu..."

"Jaga mulut lu." Ricky maju dan mendorong Devano untuk mundur.

Devano memutar matanya jengah. Sangat jelas wajah nya menampilkan ketidak sukaan.

"Evan cukup."

Felix mencoba menahan Devano namun ia malah mendorong wakil ketuanya. Felix yang tidak siap dengan respon Devano pun limbung hampir terjatuh jika Grissham tidak menahannya.

"Lihat lu sama temen lu aja kasar, emang dasarnya kalian aja."

"Lu gak usah ikut campur."

"Ricky..."

Kali ini Devano mendorong Ricky. Tidak seperti Felix yang hampir terjatuh, Ricky hanya mundur selangkah. Namun hal itu mengundang tatapan tak suka dari sepupu Ricky yang lain. Terlihat jelas Mahen menap tajam Devano.

Brak

"Gak usah main kasar."

"SUDAH CUKUP."

Mahen menghentikan Gerakan Devano yang ingin membalas Oza. Anak itu mendorong Devano kencang hingga Devano terjatuh.

"Lu gak buta kan Tuan muda Bramanty yang terhormat. Emang mereka yang kurang ajar."

"Jangan ada yang jawab." Grissham mengehentikan Anggota yang sepertinya mulai terpancing emosi.

"Gak ada toleransi, semua keliling lapangan dua puluh kali." Ucap Mahen dengan nada tidak terbantahkan.

"Gak bisa..."

"Udah Yo, jangan nambah masalah."

"Tapi Ssham...."

"Dario!"

Dario terdiam. Sepertinya Grissham mulai marah. Entah karena apa.

"Gak masalah." Oza masih juga terlihat tengil.

Gevariel ArseanoWhere stories live. Discover now