46

2.2K 320 97
                                    

"Peradilan? Mari ku tunjukkan apa itu peradilan."

~Arseano~

~Happy Reading~

Janu akhirnya Bekerjasama dengan Jaziel, Rafassya, Brandon, dan Keivan. Jaziel, Rafassya, dan Keivan melawan puluhan orang. Mereka bertujuan merusak jet milik Jakshar sedangkan Janu di bantu Brandon berusaha mengambil berangkas yang berada di dalam salah satu mobil yang berada di sana.

"Mobil yang mana, gila 'dia' gak bilang pula mobil yang mana," ucap Janu dengan nada mengeluh.

"Kenapa gak kita lihat aja satu-satu mobilnya?" Ucap Brandon tanpa beban.

Janu sedikit mendongak karena memang posisi Brandon berdiri sedangkan ia jongkok. Matanya  Julid memandang Brandon.

"Gw masih mau idup, lu aja sana."

"Okey."

"Eh ladala anak orang!"

Janu melongo saat Brandon tanpa beban keluar dari persembunyiannya. Ia hanya bercanda namun Brandon melakukannya.

"Ni kalo dia mokad gw kagak di samperin sodaranya yang lain kan." Janu meletakkan tab nya dan mengambil senjata di sakunya.

"Tau gini gw sendiri aja asu, bikin ribet bawa ni orang."

Mau tak mau Janu akhirnya ikut Brandon menyerang mobil-mobil yang terparkir mencari di mana mobil yang membawa berangkas yang ia cari.

Kenapa Janu gak sembunyi aja, kan Brandon sendiri yang mau maju?

Tidak semudah itu cucu bekantan. Jika mereka merasa terancam otomatis mereka akan membawa berangkas itu pergi. Susah lagi mencari lokasinya.

"BRANDON BRENGSEK!!"

Janu melempar belati kearah Brandon. Dengan cepat si kembar tengah itu merunduk sehingga belati yang di lemparkan Janu mengenai musuh di depannya.

"Kenapa marah."

"Gak tau ah ngambek gw. Awas sampe berangkas nya kagak dapet, gw masukin lu ke kandang Lyona."

Walaupun tengah mengomel, Janu tetap aktif menahan serta membalas serangan lawannya. Brandon sama sekali tak merasa kesulitan melawan orang-orang itu karena memang yang mereka lawan hanya anggota biasa.

"Lyona?"

"Peliharaan abang nya Sean noh," ucap Janu. Ia sedikit mengeluarkan tenaga ekstra karena fokusnya harus terbangi. Ia harus mencari di mana mobil yang kiranya di jaga.

"Abang? Perasaan gak ada yang namanya Lyona deh."

"Halah, keluarga lu kan kagak di akui Sean. Lagian Bang Alver kok yang gw maksud."

Brak

Janu terkejut kala seseorang terlempar kearahnya. Untung ia menghindari hingga orang itu menghantam mobil bagian belakang.

"Haha.. aduh maaf tangan ku terpeleset," ucap Brandon dengan senyum penuh maksud.

Juan memandang sepupu Sean yang memang tidak di akui itu malas. Berurusan dengan keluarga asli Sean benar-benar menguji kesabaran.

Gevariel ArseanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang