20

4K 366 8
                                    

"Pada dasarnya aku hanyalah manusia biasa yang egois karena mementingkan diri sendiri."

~Oza~

~Happy Reading~

Ditengah jalanan kota yang cukup ramai, Ricky memacu motornya lumayan cepat. Berusaha menyelip diantara kendaraan-kendaraan lain, tak jarang ia mendengar klakson motor maupun mobil yang ditujukan pengendara lain untuk dirinya.

Namun Ricky acuh, tujuan utamanya adalah Zona tiga, daerah yang lumayan jauh dari pemukiman penduduk. Darimana Ricky tau tempat itu?

Beberapa kali dalam enam bulan terakhir, Ricky berhasil mengikuti Sean. Abangnya itu selalu ke sana untuk bertemu musuh-musuhnya. Ricky juga tau tempat balapan yang sering Sean kunjungi. Ia mengingatnya dengan sangat jelas.

Memori fotografi.

Ada yang pernah mendengar? Satu hal yang perlu diketahui Ricky memiliki ingatan itu, jadi tak sulit mengingat suatu tempat meski ia hanya pernah melewatinya sekali saja.

Saudaranya yang lain tertinggal jauh di belakang karena Ricky lewat jalan pintas. Ricky yakin saudaranya yang lain akan mengalami kesulitan menemukan kordinasi pasti posisinya namun apa pedulinya, Sean lebih penting.

Setelah menempuh hampir perjalanan hampir satu jam, Ricky melihat perkelahian yang ia yakin ada Sean diantaranya. Ia memarkirkan motornya di samping mobil Jeep entah milik siapa dan berlari kearah perkelahian itu.

Banyak remaja sepantarannya tergeletak penuh luka. Sebagian terlihat hampir tak sadarkan diri.

Brug

Ricky dengan cepat mencari asal suara. Dapat Ricky lihat Oza tersungkur dengan dua orang di hadapannya. Segera Ricky menahan gerakan salah seorang yang terlihat hendak memukul Oza.

"Ck, siapa lu?"

"Siapa gw bukan urusan lu, yang pasti gw temen ni orang," ucap Ricky melirik Oza sekilas. Dapat Ricky lihat Oza terkejut.




Sisi Sean

Sean, Oza dan Janu berhasil menumbangkan ke dua puluh anggota geng Nebula. Mereka menggunakan tangan kosong jadi masih memungkinkan ketiganya menang dengan luka yang tidak terlalu berat.

Sean mendapatkan luka baret di pipi, Janu mendapatkan beberapa lebam di wajahnya, sedangkan Oza mendapatkan luka robek di bibir dan memar di tangannya. Oza itu yang paling jarang terlibat perkelahian, ia lebih senang mengumpankan sahabatnya.

Namun jangan salah, Oza hebat dalam perkelahian yang lain pun mengakuinya. Bahkan dibanding Janu sendiri, sayangnya Oza tidak memiliki banyak stamina dibanding yang lain. Itu kekurangan Oza.

Kali inipun ia berakhir melawan Asher, wakil ketua Nebula beserta Haidar anggota inti lainnya. Sedangkan dua lagi melawan Janu.

"Lu gak khawatir, kedua temen lu kemungkinan bakal kalah," ucap Jaziel.

Sean berdiri berhadapan dengan Jaziel. Jaziel tak munafik, wajah Sean sangat manis hanya saja kepribadiannya berbahaya. Jaziel sendiri harus ekstra hati-hati untuk berhadapan dengan anak manis di depannya.

"Gak. Kalo mereka kalah, berarti mereka lemah."

" Percuma gw ngomong sama manusia gak punya hati kayak Lu." Jaziel tersenyum sinis.

Gevariel ArseanoWhere stories live. Discover now