39

2.3K 283 97
                                    

"Dunia memang suka bercanda, pada akhirnya yang pernah menjadi lawan kini menjadi kawan."

~Oza~

~Happy Reading~

"Seroya, sebenarnya apa tujuan mu?"

Seroya yang baru masuk ke ruangan Sean sedikit terkejut kala Sean yang masih menutup mata bersuara.

"Kau sudah bangun?"

Sean membuka matanya dan menoleh kearah wanita itu. Perlahan Sean bangun, duduk di tepi ranjang. Ranjang itu sedikit tinggi sehingga kaki Sean hampir menggantung.

"Kalo hanya untuk memancing temanku tidak mungkin Black Opium menangkap Ricky, itu pasti ulah mu."

Seroya tersenyum penuh arti. Ia menyenderkan tubuhnya pada pintu yang tertutup.

"Kau terlalu pintar Sean, itu yang membuatku melepasmu dulu. Kau terlalu berbahaya untuk ku," ucap Seroya menatap Sean penuh arti.

"Well, sepertinya aku harus berterimakasih padamu karena melepaskan ku, jadi aku bisa merobek-robek wajah menyebalkan mu itu," ucap Sean dengan wajah tenang namun nada bicara yang terdengar sinis.

"Aku tidak sepenuhnya membutuhkan mu Sean, karena yang ku mau...."

"Kehancuran Wardana, benar?"

"Kau sudah tau apa yang aku mau cantik."

Deh

"Hey anak cantiknya ayah, sedang apa?"

"Ayah, kenapa di luar rumah banyak sekali orang seram."

"Kenapa, Sean takut?"

"Emm mereka serem ayah~"

"Paman itu lucu-lucu loh, kalo Sean ajak main pasti mau."

"Kenapa mereka mau main sama Sean."

"Karena anak ayah ini cantik."

"Sean gak cantik ayah~!"

"Ayah," ucap Sean lirih. Saking lirihnya Seroya tidak dapat mendengar cicitan kecil itu.

"Aku ingin memberikan penawaran padamu Gevariel," ucap Seroya.

Wanita itu berjalan dengan heals nya mendekati Sean yang kini mendongak menatap wanita berusia sekitar tiga puluh atau empat puluh tahun.

"Bunuh kakek nenek mu dan aku akan membebaskan Ricky. Bagaimana?"

"Tanpa bantuan mu aku bisa membebaskan Ricky, tidak ada untungnya aku membantu diri mu."

Seroya menghela nafas. Memang tidak ada keuntungan sama sekali dari membantu dirinya.

"Lalu bagaimana dengan nyawa ku," ucap Seroya yang masih kekeh menawar.

"Nyawamu tetap akan berakhir di tangan ku bibi." Sean menatap Seroya menghina. Kakinya di silang degan tangan menyangga tubuhnya.

Gevariel Arseanoحيث تعيش القصص. اكتشف الآن