45

2.4K 333 95
                                    

"Berhati-hati lah, manusia terkadang lebih kejam dari setan."

~Janu~

~Happy Reading~

"

Sean anjing."

Janu hampir berdiri sebelum seseorang menekan kepalanya kembali agar tidak terlihat. Janu jelas terkejut reflek melihat kebelakang.

"Jaziel?"

"Ssssttt."

Orang itu adalah Jaziel. Ia kini berada di belakang Janu kembali mengintai mobil yang membawa berangkas yang mereka incar.

"Lu harus tenang, atau lu bakal gagal."

Janu segera membuang wajah tak ingin menatap ketua mantan musuhnya.

"Gw tau. Sorry tadi ke bawa suasana," ucap Janu. Harus nya ia tau resiko bersama Sean sejak awal. Hanya saja ia rasa tidak mungkin Sean membunuh sahabatnya sendiri.

"Percaya sama gw, semua bakal baik-baik aja," ucap Jaziel yang mena membuat Janu kembali fokus meskipun di hatinya tetap ada sedikit rasa janggal.

"Mereka sampai."

Janu melihat keatas dan sebuah jet pribadi mulai pendaratan di bekas lapangan terbang terbang,

"Ck mana sih wanita itu, lama banget," gerutu Janu karena Seroya tak kunjung datang. Padahal jika sesuai rencana wanita itu harusnya sudah ada di sini sebelum jet milik Jakshar mendarat.

Krek

Sebuah ranting patah terinjak membuat sikap siaga Janu aktif. Dengan cepat Janu berputar menodongkan pistol yang ia bawa namun diturunkan nya lagi saat mengetahui siapa di belakang.

"Bikin jantung aja ni tembok ratapan."

Rafassya datang bersama Brandon dan Keivan. Jaziel tak terlalu peduli hingga suara dari seberang alat komunikasinya tersambung dengan seseorang. Bukan temannya yang lain melainkan suara wanita.

"Janu, ada yang mau ngomong." Jaziel melepaskan earpiece nya dan menyerahkan ke Janu.

Sedikit ragu, Janu memasang earpiece di telinga kanannya yang tak terpasang apapun.

"Kau di sana Janu?"

"Ha! Kau...."

"Ssssttt jangan sebut namaku, di sana ada keluarga Bramanty kan?"

"Kok bisa tau?"

"Tak ada waktu menjelaskan. Dengar baik-baik aku tidak akan mengulang dua kali..." Janu dapat mendengar langkah kaki cepat di seberang. Janu yakin Seroya tengah berlari.

"Aku tidak bisa membantumu disana. Bekerjasama lah dengan Jaziel..."

"Kok Tante bisa kenal Jaziel?"

"Jangan potong ucapan ku bocah nakal. Sekarang Sean sedang dalam bahaya aku harus menolongnya, Vante dan yang lain sedang menuju lantai lima tempat Sean berada."

"...." Janu diam menunggu kalimat selanjutnya dari Seroya.

"Setelah urusan mu selesai, pergilah ke atas bersama Oza. Semua akan selesai malam ini, aku janji."

Gevariel ArseanoWhere stories live. Discover now