43

2.5K 322 44
                                    

"Lucu ya, hadirnya tak berarti
hilangnya tak di cari. Lantas bagaimana hidupku bisa berarti?"

~Seroya~

~Happy Reading~

Hirup pikuk kota sudah tidak terlihat kala mobil yang membawa Sean mulai memasuki jalan yang sudah hampir tak pernah di lalui. Malam ini cuacanya cukup cerah dengan bulan setengah lingkaran dan langit yang bertabur bintang.

Sean memasukkan tangannya dan menggenggam erat-erat kunci yang ia sembunyikan. Malam ini akan jadi akhir dari semua kisahnya, setelah malam ini mungkin ia tak akan pernah melihat dirinya dalam versi anak-anak.

Drrttt

Sean sedikit tersentak kala alat komunikasi miliknya yang di rancang khusus mulai tersambung dengan ke empat sahabatnya. Alat komunikasi Sean sangat kecil dan berbentuk anting-anting. Entah mereka kurang teliti atau bagaimana, mereka tak menyadari sekarang Sean mengenakan anting-anting yang cukup mencolok sebenarnya karena itu anting yang berbandul.

"Cek.. cek kalian denger suara gw." Suara Oza terdengar pertama kali.

"Yo i, posisi?" Tanya Darpa pada siapa saja yang tersambung.

"Gw di atas gedung bagian selatan, gedung yang paling dekat sama lapangan terbang," ucap Oza. Terdengar suara grusu dari Oza. Sepertinya ia mempersiapkan senapannya.

"Sip, Sean gimana?" Kali ini suara Haris yang terdengar.

Sean masih belum menjawab. Ia memikirkan cara bagaimana menjawab sahabatnya agar tidak ketahuan.

"Kapan kita sampai?" Tanya Sean pura-pura.

Posisi Sean berada dalam mobil yang sama dengan Jakshar sehingga ia harus hati-hati dalam bertindak. Beruntung Seroya berada di mobil yang terpisah sehingga memudahkan wanita itu menjalankan tugasnya.

Jakshar pikir memisahkan keduanya adalah hal yang bagus padahal sebenarnya tidak. Akan lebih sulit jika keduanya berada di tempat yang sama, karena jika tertangkap satu maka satunya juga akan tertangkap.

"Dua jam lagi."

"Kenapa jauh banget, gak ada yang lebih Deket gitu, kita udah belok empat kali loh."

"Duduk dan diam lah."

"Mereka ambil jalan muter pas banget sama posisi Oza. Za siap?"

"Aman Nu," ucap Oza mantap.

Ia berpisah dengan Janu tadi karena tugas Janu nanti mengamankan berangkas. Ia akan bekerja sama dengan Seroya nantinya jadi sebisa mungkin ia mencari tempat yang dekat dengan Black Opium nantinya.

"Guys gw lihat ada yang dateng..."

"Ya gw juga lihat Za."

"Banyak banget buset, itu siapa aja Za," suara Darpa terdengar menyebalkan. Sean memutar bola matanya malas, terkadang ia malu berteman dengan manusia setengah binatang macam sahabatnya. Tapi terlanjur sayang.

"...." Tak ada jawaban dari Oza membuat Sean mengernyit, siapa kira-kira yang di lihat anak itu.

Dor

Gevariel ArseanoWhere stories live. Discover now