SEBELAS

283 17 1
                                    

Bulan ini bulan November. Turki masih diselimuti musim gugur. Gus Irham merapatkan coat tipisnya. Meskipun belum musim salju, tapi cuaca sudah mulai dingin. Seolah memberi tanda, bahwa musim salju akan segera tiba. Membuat beberapa orang sudah mulai berpakaian sedikit lebih tebal dari biasanya.

Seperti Gus Irham yang hari ini memakai kemeja lengan panjang, sweater, dan coat musim gugur untuk melengkapi fashionnya. Dipadu dengan celana denim. Membuatnya terlihat tetap stylish di tengah suhu yang semakin menurun.

Entahlah, mungkin efek pemanasan global. Membuat suhu dan cuaca beberapa tahun belakangan ini makin tidak bisa diprediksi. Tiba-tiba suhu bisa berubah sangat ekstrim. Hari ini bisa saja suhu menurun. Tapi tidak ada yang bisa memastikan kalau besok bisa jadi sedikit menghangat.

Seperti dua hari yang lalu. Gus Irham sudah berangkat ke kampus dengan coat dan pakaian berlapis. Tapi ternyata pas sampai kampus, cuaca jadi menghangat. Walhasil, dia malah jadi bahan tertawaan Shanum. Karena memakai pakaian berlapis di cuaca yang hangat.

Gus Irham mempercepat langkahnya setelah melihat arloji yang menunjuk angka sembilan lewat lima. Yang artinya ia sudah telat lima menit. Dari jadwal yang Shanum tentukan untuk sarapan bareng di kantin sebelum masuk kelas.

“Assalamu’alaikum Shanum, maaf ya telat,” sapa Gus Irham begitu sampai di kantin kampus.

Shanum menjawab salam tanpa mengalihkan perhatian dari ipadnya.

“Wah kamu udah ngambilin aku sarapan?” tanya Gus Irham riang. Dilihatnya nampan makanan yang sudah terhidang di hadapannya.

Shanum mengangguk sambil menyuap makanannya.

“Nih lihat,” Shanum menunjukkan layar ipadnya pada Gus Irham.

“Semester depan kita satu kelompok penelitian nih,” lanjutnya.

Gus Irham mengernyitkan keningnya. Mencari namanya dan nama Shanum pada daftar pembagian kelompok yang dikirim oleh profesor mereka. Gus Irham tersenyum lebar begitu menemukan namanya dan nama Shanum bersanding.

“Penelitian ini meskipun kelompok, tapi sebenarnya penilaiannya individual. Profesor kayaknya pengen lihat kemampuan kita di penelitian ini deh. Soalnya semester depan kan udah mulai banyak penelitian personal,” ujar Shanum sembari fokus lagi ke makanannya.

Gus Irham manggut-manggut sambil terus mengunyah.

“Oh ya bentar lagi kan liburan. Kamu mau pulang ke Maroko?” tanya Gus Irham.

Shanum menggeleng, “Aku pengen jalan-jalan keliling Turki aja. Sayang Turki yang secantik ini kalau nggak dijelajahi. Kamu sendiri gimana? Mau pulang ke Indonesia?”

Gus Irham berpikir sejenak. Sebenarnya ia sudah janji dengan Faiq bahwa ia akan pulang jika liburan. Tapi jalan-jalan keliling Turki sepertinya bukan ide yang buruk. Toh akan sangat canggung jika dia pulang sekarang.

“Kayaknya seru tuh jalan-jalan keliling Turki. Aku juga belum banyak tahu tentang Turki. Gimana kalau kita barengan aja?” usul Gus Irham.

“Mmm... Aku ajak Fatheemah juga ya, biar nggak berdua aja.”

Gus Irham mengangguk setuju.

Shanum kembali berkutik dengan ipadnya, “Biar aku cari dulu destinasi mana aja yang wajib dikunjungi di Turki.”

Lagi-lagi Gus Irham tersenyum. (Senyam-senyum bae Lu Gus! Inget noh dah punya bini 😏) Membayangkan menjelajah Turki bersama Shanum pasti akan sangat menyenangkan. Karena pasti Shanum akan banyak membicarakan hal-hal yang berbobot. Apalagi gadis Maroko iku sangat menyukai sejarah. Dengan kekentalan sejarah di Negara Turki ini, pasti Shanum tidak akan berhenti mengajaknya diskusi.

Lagi-lagi Gus Irham seolah lupa dengan jati dirinya yang sebenarnya. Bak terbius pesona Shanum, ia lupa bahwa dirinya adalah suami sah Maryam Nur Faiqa. Isteri baik hati yang selalu husnudzhon dengan suaminya. Dan selalu yakin bahwa pernikahan mereka berdua akan punya masa depan. Ah terlalu bersih hatimu Faiq.

⚫⚫⚫

Duh makin geregetan nggak sih sama si Irham 🥲
Yang pada mau nitip nampol, sini kumpul 😂😂

Chapternya segini dulu ya Gais. Soalnya Author lagi (sok) sibukk 😁

Pokoknya tungguin next chapter yang bakalan makin seru 😆

As always, jangan lupa follow, pencet lonceng dan bintang, sama komen dan share sebanyak²nya ya Gaiiiss 🤗🤗

NIRMALAWhere stories live. Discover now