5. Finding Soulmate pt.2

152 3 0
                                    

Teriakan Gwenn keluar secara keras dan menggelegar, diikuti tubuhnya yang refleks berdiri dengan tangannya yang terkepal sembari terangkat ke atas. Raut wajah gadis itu terlihat sangat percaya diri dengan ucapannya barusan.

Baik Grace dan Jacob, keduanya terdiam.

Seorang Gwenn Victoria mempunyai kekasih? Siapa yang mau? Maksudnya, siapa yang percaya? Semua orang tahu Gwenn tidak pernah ada skandal berpacaran sekalipun sejak dibangku perkuliahannya. Wanita itu hanya fokus pada nilai akademiknya hingga berlanjut pada Vee. Gwenn terlalu mencintai dirinya sendiri untuk bisa membuka diri untuk orang lain. Dan sifat Gwenn yang kelewat sombong dan angkuh itu, seperti wanita itu yang selalu menyewa sebuah restoran penuh ketika ingin makan diluar hanya karena tidak suka diganggu oleh orang lain ketika makan. Jangan lupakan beberapa cara 'gila' yang ia lakukan untuk menolak beberapa klien yang ingin mengajaknya berkencan. Gwenn pernah trending karena hal itu.

"Tidak mungkin," bantah Jacob yang langsung disambut tatapan mematikan Gwenn.

"Daddy, putrimu tidak sejelek itu. Wajahku cantik, tubuhku juga seksi, aku juga punya banyak uang," Gwenn berujar tak terima.

"Kau memang tidak jelek, tetapi kau tidak waras."

Wow, Gwenn tidak percaya dengan pendengarannya barusan. Seharusnya kata durhaka bukan di cap untuk seorang anak saja. Jacob bahkan memuntahkan kalimatnya dengan raut tenangnya itu, Gwenn beralih menatap Grace dan gadis itu juga tidak tampak kaget seolah hal itu memangbenar adanya dan tidak mengejutkan lagi daddynya berkata demikian.

"Baiklah, kalian berdua tidak percaya kepadaku kan. Lihat nanti ketika aku membawanya kesini, daddy, kau harus menarik ucapanmu yang tadi," ujar Gwenn dengan menggebu-gebu. Bahkan Grace yang sedaritadi berdiri diam juga terkena amukan Gwenn.

Jacob menatap ragu ke arah Gwenn sejenak sebelum menangguk sekali.

"Kalau begitu bawa dia bertemu denganku besok."

Mampus. Iya, sepertinya Jacob memang benar. Gwenn sudah tidak waras. Sejak kapan Gwenn memiliki seorang kekasih? Ralat, memang siapa kekasihnya? Laptop yang selalu Gwenn bawa kemana-mana layaknya kekasihnya itu? Oh come on, Gwenn sedang melempar dirinya sendiri ke dalam lubang buaya. Celakalah dia.

"Besok!" Pekik Gwenn kaget.

"Tidak bisa, dia orang yang sibuk," Gwenn menggeleng keras, tangannya melambai dengan cepat sembari melirik ke arah Grace untuk meminta bantuan tetapi gadis itu masih bergeming. Sial, Grace bahkan sudah berpihak kepada daddy-nya sekarang.

"Minggu depan, aku akan membawanya minggu depan," sergap Gwenn dengan tatapan serius yang ia buat-buat guna menyakinkan Jacob.

Dan berhasil, Jacob menangguk yang langsung disambut senyum sumringah Gwenn.

"Oke, aku akan menghubungimu lagi nanti. Kalau begitu masalah sduah selesai kan, tidak ada perjodohan untukku lagi," ujar Gwenn dengan menekankan nada bicaranya diakhir sembari mengambil tas dan laptopnya hendak pergi dari sana.

"Tapi dia harus bisa menghadapi ujian dariku dulu. Kalau dia tidak bisa lulus, jangan harap untuk melanjutan hubungan kalian kedepan."

Langkah Gwenn yang menuju pintu keluar terhenti, ujian dari Jacob? Itu adalah sebuah mimpi buruk.

"Mohon tunjukkan tanda pengenal anda nona."

Seorang pria berbadan besar dengan tato ular mencoloknya yang tertanam melingkar didepanjang lengannya berhasil mearik perhatian Gwenn. Apalagi kalung ranti emas pada lehernya berikut dengan wajahnya yang kelewat garang. Penjaga pintu masuk kelab malam ini mengingatkannya kepada Bartino.

SCANDAL CONTRACTWhere stories live. Discover now