35. Dingin kemudian Panas

73 1 0
                                    

"Gwenn, tolong jelaskan kepadaku. Apa maksud dari berita ini? Berkencan? Kalian benar-benar berkencan?" 

Sepertinya popularitas Akiro di kalangan masyarakat benar-benar perlu diacungi jempol, dalam hitungan hari semua orang sudah tahu tentang kabar kencan mereka. Bahkan ketika Gwenn melewati lantai bawah toko, semua pegawai menatapnya penasaran, bahkan Gwenn mendapati beberapa orang memberi selamat keapdanya. Dan Gwenn yang tidak tahu harus bersikap apa-apa hanya membalas dengan senyum canggung, sejatinya mereka tidak tahu kalau dunia media sosial itu penuh dengan tipu muslihat dan nyatanya memang itu yang mereka ingin lihat dan tonton. Termasuk dengan skandal Jacob dulu, kini Gwenn mendapati perbedaan reaksi yang sangat berbeda.

Fakta disembunyikan dan kebohongan ditampilkan.

"Iya, aku berpacaran dengannya Grace," ujar Gwenn saat kursi kerjanya berderak pelan, menandakan seseorang yang duduk diatasnya. Sebuah helaan napas kemudian lolos dari bibirnya.

Grace masih mempertahankan raut terkejutnya sebelum kembali bertanya, "Maksudku, kenapa bisa?"

"Karena aku menyukainya."

Untuk masalah kontrak itu, Gwenn tidak ingin memberitahu kepada Grace. Bukannya ingin mengesampingkan Grace ata bagaimana, Gwenn hanya merasa halini akan berakhir dengan cepat. Hingga skandal Akiro saat berada di kelab malam tenggelam, maka Gwenn akan merilis pernyataan tentang hubungan mereka yang putus karena sibuknya jadwal mereka berdua.

Grace menggeleng pelan tampak tak percaya, "Sejak kapan?"

"Dia cinta pertamaku di sekolah," ujar Gwenn dengan nada santainya, sembari memejamkan kedua matanya rapat, Gwenn berusaha untuk mengistirahatkan matanya sejenak sebelum mempersiapkan diri untuk menghadapi layar komputer itu seharian. Akibat kabar berita hubungan mereka terkuak ke publik, penjualan mereka semakin meningkat. Tak sedikit juga permintaan wawancara dari perusahaan dan pemesanan Vee untuk acara-acara besar mereka.

"Jadi selama ini kau menolak semua kencan buta yang dibuat ayahmu untuk menunggunya?"Grace menyimpulkan dengan raut tak percayanya.

Kedua mata Gwenn yang tadinya terpejam erat langsung terbuka ketika Grace membahas tentang Jacob. Gwenn lupa untuk memberitahu hal ini terlebih dahulu kepada Jacob. Tiba-tiba ponsel Gwenn yang tergeletak di atas meja bergetar menandakan ada pesan yang masuk. Gwenn langsung menegakkan punggungnya dan menatap ponselnya untuk sesaat sebelum mengumpulkan keberanian untuk mengeceknya.

'Atur jadwal pertemuan kita secepatnya Gwenn.'

Itu adaah isi pesan yang dikirimkan oleh Jacob.

"Gwenn, wajahmu terlihat sangat tertekan sekarang," ujar Grace jujur, menangkap basah Gwenn yang beberapa kali tampak menghela napas berat.

"Kenapa hari-hariku tamah berat saja," Gwenn memaikan ponselnya sebelum meneguk habis gelas minuman dingin milik Grace dan berakhir menghancurkan es batu didalamnya, menimbulkan suara pecah es didukung dengan raut frustasinya.

"Kenapa lagi? Karena pekerjaan?" Tanya Grace.

"Tenang saja, aku akan membantumu lembur malam ini," lanjut Grace berusaha menghibur Gwenn.

Gwenn sontak melempar tatapan kesalnya ke arah Grace membuat wanita itu terkesiap dengan perubahan drastis dari raut Gwenn.

"Pembohong, kemarin sabtu kau bilang begitu. Tapi nyatanya? Kau malah tidak pulang-pulang setelah ke supermarket. Bahkan tidak mengirimiku pesan," protes Gwenn. Karena nyatanya, malam itu Gwenn dan Grace berniat untuk bermalam di Vee untuk menyelesaikan pekerjaan tertunda mereka agar Gwenn bisa menikmati akhir pekannya dengan tidur seharian tetapi setelah ijin kepadanya untuk membeli es krim, Grace malah menghilang tanpa kabar sampai hari ini baru muncul didepan Gwenn lagi.

SCANDAL CONTRACTWo Geschichten leben. Entdecke jetzt