23. Penjilat handal

84 1 0
                                    

Seolah kedatanganya telah ditunggu-tunggu oleh semua orang, selayaknya tokoh utama dalam pesta hari ini, pintu utama terbuka lebar untuknya bersamaan dengan keheningan yang menguap secara cepat. Daripada menyambut kepulangan Dino sekaligus pertama kalinya ia menampakkan diri lagi setelah sekian lama, ini lebih ricuh, lebih meriah. Kamera para wartawan yang sengaja diperintahkan oleh Richard refleks terarah kepadanya, menangkap setiap pergerakannya dan interaksinya untuk kedepan. 

Heningnya suasana pesta yang terlalu mendadak itu membuat Gwenn bertanya-tanya apa yang terjadi. Ia membalikkan tubuhnya dan menemukan seorang pria, jujur, rambut gondrongnya yang diikat rapi itu berhasil menarik perhatian Gwenn pertama sekali. Melalui penampilannya yang memberikan kesan rapi, ramah dan tampaknya berwawasan luas sehingga ucapan yang dilontarkannya cenderung bisa dipercaya, Gwenn berhasil menangkap kesimpulan itu.

Tetapi berbeda dari tamu yang lain, untuk pria ini, Gwenn tidak tahu sama sekali latar beakangnya.

Pengamatan Gwenn masih terus berlanjut dan kian menrarik saat Richard repot-repot untuk menghentikan obrolannya dengan salah satu kolega bisnisya. Gwenn melihat dengan sangat jelas, Richard bahkan merapikan dasinya dan mengusap rambutnya sekali ke belakang. Raut gugupnya terlihat untuk beberapa saat sebelum tersapu bersih oleh senyum canggung yang ia terbitkan pada wajahnya. Bahkan beberapa helai rambut Gwenn bergoyang pelan saat Richard berjalan lewat didepannya.

Richard menghentikan langkahnya tepat didepan pria misterius itu kemudian menyambutnya dengan mengajaknya berjabat tangan, tak lupa dengan senyum bahagianya yang mirisnya tidak Gwenn dapati ketika melihat ia berpelukan dengan putranya beberapa waktu lalu.

Sungguh, Dino yang malang.

Mendadak, sebuah fakta yang menghampiri diri Gwenn secara tiba-tiba membuatnya menggelengkan kepala. Richard benar-benar gambaran sempurna untuk seorang penjilat handal. Perusahaan mana lagi yang akan ia puji dan puja sampai bibirnya kering demi mendapatkan sponsor besar mereka? Gwenn tersenyum miring memikirkannya. 

Gwenn masih berdiri ditempatnya saat ada beberapa tamu dibelakangnya yang berbisik pelan.

"Dia Mr. Eric direktur utama ISC yang itu kan?" Tanya seorang wanita, kisaran umurnya, yang berbeda hanyalah Gwenn datang ke pesta ini untuk memohon belas kasihan Richard sedangkan mereka hanya datang untuk dijodohkan oleh ayah mereka demi keberlangsungan perusahaan kecil mereka.

"Benar, kata daddy dia sangat kaya raya," jawab temannya yang lain.

"Andai saja kita berjodoh."

"Dalam mimpimu. Kau hanya bisa menjadi pacar selingannya kemudian kalian akan putus dalam kurun waktu tidak lebih dari tiga hari."

Gwenn menautkan kedua alisnya, ISC ? Gwenn tidak asing dengan nama itu, ia seperti pernah mendengarnya sebelum detik selanjutnya, Gwenn melebarkan matanya berikut dengan napasnya yang tertahan.

ISC merupakan singkatan dari Interational Shipping Company, merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pelayaran lintas negara, baik pengiriman barang berupa bahan baku ataupun sebagai tempat rekreasi bagi para pengunjung kelas atas. Fasilitasnya berupa kabin tempat para tamu beristirahat dalam perjalanan panjang mereka, tersedia dari tipe paling umum hingga paling mewah. Seolah memindahkan sebuah hotel berbintang ke dalam sebuah kapal, mereka juga menyediakan restoran, aula tempat berpesta, bar, casino, gym hingga kolam renang. 

Kini Gwenn tahu, ternyata pesta malam ini bukan dibuat oleh Richard bukan sebagai tanda terima kasih untuk berbagai pihak yang menyetujui untuk ikut andil dalam acara peragaan busana perusahannya ini tetapi untuk pencitraan dengan yang namanya Eric itu.

"Lihat, dia berjalan ke arah kita."

Bisikan mereka berhasil membuyarkan lamunan Gwenn dan saat Gwenn mengintip melalui ekor matanya, Eric dan Ricahrd benar-benar berjalan ke arahnya yang membuatnya langsung memutuskan pandangannya ke arah mereka.

SCANDAL CONTRACTOù les histoires vivent. Découvrez maintenant