50. Titik Balik

49 2 0
                                    

"Kenapa kau ingin menemuiku?"

Akiro refleks mendongakkan kepalanya berikut dengan tatapannya yang menghujam lurus ke arah lawan bicaranya itu sebelum menjawab dengan nada tenangnya.

"Aku ingin meminta bantuanmu."

"Kau tahu aku tidak mungkin akan membantumu," jawab Sabrinna dengan cepat, tanpa repot-repot membalas tatapan Akiro.

Akiro tersenyum kecil, "Dan aku juga tahu, kau tidak akan membuang waktumu yang berharga hanya untuk menemui orang sepertiku dan minum kopi bersama bukan?"

Gerakan Sabrinna yang hendak meraih cangkir kopinya terhenti, ia kembali menegakkan tubuhnya dan menaikkan pandangannya untuk melihat ke arah Akiro.

"Apa yang kau mau?" tanya Sabrina akhirnya, Akiro dapat menangkap sirat serius dalam nada bicara wanita itu.

"Kau yakin akan menolongnya lagi?"

Sembari terus memeprtahankan tatapan mereka, Sabrinna menjawab dengan nada percaya dirinya, "Kau sudah tahu jawabanku, aku akan pergi jika tidak ada yang penting," jawab Sabrinna. Wanita itu sudah hendak bangkit dari duduknya sebelum tertahan karena kalimat selanjutnya yang keluar dari mulut Akiro.

"Dino sangat membenciku dulu, dia bahkan pernah memukuliku dengan alasan tubuhku cocok untuk dijadikan samsak tinjunya."

Sabrinna menaikkan alis kanannya sebelum mendengus kecil, tampak tidak perduli dengan fakta yang baru saja Akiro ucapkan.

"Melainkan mengadu kepada ibumu sendiri, kau malah menceritakan kisah sedihmu kepadaku?"

"Tapi aku tidak marah karena perilakunya itu, karena aku tahu hidup Dino tidak lebih sempurna dariku."

Begitu Akiro menyelesaikan kalimatnya itu, sesuai dugaannya raut Sabrinna berubah drastis. Berbekal sebuah kalimat sindiran, Akiro berhasil memancing ego wanita itu. Akiro tahu betul kalau Dino sangat berharga baginya. Sabrinna akan melakukan apapun untuk putranya, Akiro mengetahui fakta ini ketika dulu sewaktu sekolah, Akiro sempat melaporkan aksi pembulian Dino kepada guru tetapi mereka hanya memberikan alasan, 'anak laki-laki cara bermainnya memang sedikit kasar'. Sejak saat itu Akiro akhirnya tahu, kalau kekuasaan dan uang benar-benar penting di dunia ini.

"Apa maksudmu?"

"Putra berhargamu itu tidak lebih baik dariku. Kehidupannya jauh lebih menyedihkan dariku," ujar Akiro kemudian bangkit dari duduknya, meninggalkan Sabrinna dengan raut tertegunnya. 

—-

Wajah pemilik ISC yang sebenarnya terungkap. Akiro Yutaka, model tampan yang bekerja dibawah naungan Victor Company, perusahaan milik Richard yang belakangan ini baru saja mendapatkan skandal besar terkait kehidupan pribadinya. Seolah semua berhubungan dan terkuak dalam satu waktu yang sama, media digemparkan dengan rilisan berita yang meraup berbagai judul namun dalam satu konteks yang sama. Aksi demo juga terulang lagi di perusahaan yang dulunya dipimpin Jacob itu, sebagian pihak yang bekerja sama dengan perusahan itu membatalkan kontrak mereka dan harga saham perusahaan itu jatuh total. Disusul gossip perihal kasus penggelapan dana perusahaan oleh Richard, banyak karyawan yang digaji tidak semestinya, ada oknum yang dengan mudah naik jabatan melalui koneksi serta insiden perselingkuhannya itu berhasil memunculkan kritikan negatif masyarakat yang mempertanyakan kepemimpinan seorang Richard dan tak sedikit yang mulai membanding-bandingkan dirinya dengan Jacob dulu.

Gwenn memijat pelipisnya yang terasa berdenyut pelan sebelum menutup laptopnya dan sebuah helaan napas berhasil lolos dari bibirnya.

"Kau sudah tahu dari awal?" tanya Gwenn kepada Grace yang sedang duduk tepat di depan meja kerjanya itu.

Grace hanya terdiam sembari menatap penuh penyesalan ke arah Gwenn.

"Kenapa kau tidak memberitahuku? Bahkan Mrs. Fratt hampir mencelakaiku waktu itu. Kau tahu, aku seperti orang bodoh yang tidak tahu apa-apa disini," ujar Gwenn berusaha mengutarakan kekecewaannya karena mengetahui Grace, orang yang paling ia percaya menyembunyikan fakta sepenting ini darinya.

"Bukannya aku tidak mau memberitahu, hanya waktunya belum tepat dan tentang identitas Akiro itu aku juga tahu dari Eric. Tetapi Akiro melarangku untuk memberitahumu, dia bilang akan menceritakannya sendiri kepadamu," Grace akhirnya mengutarakan yang sebenarnya kepada Gwenn sebelum gadis itu semakin terluka karena merasa dikesampingkan dalam banyak hal yang terjadi tanpa sepengetahuan dirinya.

"Untuk masalah orangtua Akiro, aku juga tidak tahu tentang hal itu," tambah Grace lagi.

Gwenn menyenderkan tubuhnya pada kursi kerjanya sembari memejamkan kedua matanya rapat, "Rahasia pria itu terlalu banyak," ujar Gwenn pelan. Ia sudah seperti tidak mengenal Akiro yang dulu lagi. Hidup pria itu sekarang selalu penuh dengan kejutan dan skandal yang tidak ada habisnya dan anehnya semua itu selalu berhubungan dengan Gwenn.

Setelah pulang dari pesta hari itu, Gwenn tidak pernah bertemu dengan Akiro lagi. Lebih tepatnya Gwenn yang meminta waktu kepada Akiro untuk menjernihkan pikirannya dan Gwenn berharap Akiro dapat memanfaatkan waktu itu dengan menyelesaikan masalahnya akrena Gwenn yakin, skandal itu pasti berpengaruh besar pada ISC dan Akiro pasti akan sibuk.

"Tapi tenang saja, berita ini tidak akan bertahan lama di tagar pencarian orang-orang," komentar Grace berhasil membuat Gwenn kembali membuka kedua matanya dan menatap penuh kebingungan ke arah Grace.

"Kenapa?"

"Sabrinna pasti akan segera membersihkannya, selama mereka masih menjadi pasangan yang diketahui oleh publik, dia tidak akan membiarkan nama besar keluarganya terutama putranya itu tercoreng dengan skandal seperti ini. Mereka orang yang punya kuasa Gwenn," jelas Grace dengan nada percaya dirinya.

Gwenn menggeleng pelan, tidak setuju dengan pernyataan Grace barusan.

"Hal itu tidak akan terjadi untuk skandal kali ini. Akiro sudah menyelesaikan rencananya dengan sangat rapi dan aku percaya skandal itu tidak akan hilang setidaknya hingga karir Richard benar-benar lenyap dari perusahaan dad."

"Apa maksud..."

Kalimat Grace tiba-tiba terhenti ketikap ponselnya yang tergeletak diatas meja kerja Gwenn bergetar. Mata Gwenn sukses membulat, sesaat setelah Grace hendak menggapai ponselnya, Gwenn langsung refleks mengarahkan telapak tangannya yang terbuka lebar kea rah Grace seolah member sinyal kepada wanita itu untuk menunda tindakannya itu.

"Jangan bilang itu daddy?" tanya Gwenn.

Beberapa hari belakangan ini, Jacob terus mencoba untuk menghubunginya yang berakhir diabaikan oleh Gwenn. Dengan menerapkan alasan yang sama seperti yang ia gunakan kepada Akiro, untuk sekarang Gwenn memilih menjaga jarak dari mereka semua guna mengambil jeda untuk menjernihkan pikirannya.

"Kupikir juga begitu, tapi sayangnya ini dari James," balas Grace kemudian menunjukkan layar ponselnya kepada Gwenn dan benar saja, itu adalah panggilan dari James.


SCANDAL CONTRACTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang