Pria Menyebalkan #02

4.4K 139 18
                                    

Safira dengan cepat membuang selimutnya dan mencari pakaiannya lalu memakainya dengan cepat. Pria tampan itu juga kemudian memakai pakaiannya didepan Safira. Safira melihatnya dengan jengah lalu kembali berteriak dan memilih untuk pergi.

"Tidak ada yang menarik dari tubuhmu. Ckk kamu pikir kalau bukan saya yang membawa kamu kesini itu mungkin kamu sudah digarap ramai-ramai" ucap Birendra dengan sinisnya.

Ingatan Safira berputar pada kejadian beberapa waktu lalu dan benar saja jika bukan karena pria ini dirinya tidak akan selamat.

"Kalau begitu kira impas, lagi pula aku telah menyelamatkanmu. Aku pergi" balas Safira yang melenggang pergi. Namun Safira tidak bisa membuka pintunya karena Birendra mengunci kamarnya.

"Deal" balas Birendra.

"Ponselku dimana?" Tanya Safira.

"Hilang mungkin" balas Birendra.

"Buka pintunya aku ingin pulang" ucap Safira.

"Diatas lemari kuncinya, saya antar pulang" balas Birendra yang tidak mungkin membiarkan Safira dalam bahaya lagi.

"Tidak perlu, aku bisa pulang sendiri" balas Safira.

"Dasar keras kepala! Terserahmu saja" balas Birendra.

"Ckk dasar pria menyebalkan" maki Safira.

Safira kesal dan kemudian meninggalkan rumah Birendra dan kemudian memanggil taksi dan menuju kediamannya. Dan pagi ini Birendra akan ke satuannya untuk serah terima jabatan dan akan dirinya kembali bertugas di Jogjakarta.

Hotel.
Safira telah sampai di Hotelnya untunglah tidak terjadi apa-apa padanya, Safira sendiri juga kembali masuk kedalam kamarnya untuk membersihkan dirinya lalu mengemas pakaiannya. Tidak lama pintu kamarnya di ketuk oleh seseorang yang ternyata adalah Arika dan Yuna. Sungguh mereka sangat khawatir pada Safira yang dari semalam tidak bisa dihubungi.

"Kemana saja sih Lo, gue cariin semalaman" tanya Arika.

"Gue dalam bahaya semalam, ponsel gue juga hilang. Untunglah seorang pria menolongku dan kalian tahu dia bahkan berani-beraninya menciumku dan meremas dadaku" ucap Safira.

"Siapa pria itu Fira? Kita bisa melaporkannya ke Polisi" balas Yuna.

"Sayangnya gue tidak bisa melakukannya, semalam gue melihat transaksi narkoba disini arghhh gue pengen cepet pulang, gue juga hampir di perkosa salah satu dari mereka menyuntikkan sesuatu di tubuhku" balas Safira.

"Jadi horor gue, yukk kita pulang aja" balas Arika.

"Ayoo, kita beres-beres dulu ya" balas Yuna.

"Hem sepertinya gue harus pulang kerumah dulu" balas Safira.

Karena masih libur semester Arika, Yuna dan juga Safira memutuskan untuk pulang ke rumah mereka yang berada di Jakarta.

Jakarta.
Safira menatap tidak percaya rumahnya yang sudah tidak berbentuk dan penuh banyak orang ada garis polisi. Gadis itu lemas dan kemudian menangis, disana ada seorang pembantu yang selalu setia mendampingi orangtua Safira.

"Non Fira" panggil Mbak Santi.

"Mbak, dimana Ayah dan Bunda" ucap Safira.

"Mbak juga tidak tahu kejadiannya belum lama, Bapak sama Ibu sudah pergi. Mbak nggak tahu persis kejadiannya seperti apa, karena Mbak berada di pasar. Saya hubungi Non Fira beberapa kali tapi tidak bisa" balas Mbak Santi.

Seorang wanita paruh baya kini datang bersama dengan suaminya kini menghampiri Safira yang dia tahu adalah putri satu-satunya dari sahabatnya. Setelah acara pemakaman kedua orangtua Safira, Samira dan suaminya pun membawa Safira pulang kerumahnya di Jogja tentu saja setelah tujuh hari.

𝒥𝑜𝒹𝑜𝒽 𝒜𝒷𝒹𝒾 𝒩𝑒𝑔𝒶𝓇𝒶✔️Where stories live. Discover now