Pancingan #41

2K 108 13
                                    

Rumah Dinas Birendra-Safira.
Malam ini memang niat Safira ingin memberikan kejutan untuk suaminya, wanita itu telah berdandan dengan begitu cantik memakai pakaian dengan belahan dada rendah, tentu saja hal itu Safira lakukan megingat suaminya itu tidak menyentuhnya setelah melahirkan alias berpuasa.

"Mau kemana Mas?" Tanya Safira.

"Ada tugas mendadak sayang" balas Birendra.

"Apakah itu penting?" Tanya Safira.

"Iya, Kolonel Arif masuk rumah sakit, ada penyerangan sore tadi dan Mas yang harus memimpin langsung prosesnya" ucap Birendra.

"Ya sudah kalau begitu, hati-hati ya Mas" balas Safira.

"Iya sayang" balas Birendra.

Birendra memakai seragamnya dan segera meninggalkan rumahnya untuk menuju Rumah Sakit. Safira pun menanatap putranya dengan gemas, setelah Birendra pergi putranya menangis.

"Cup cup Daddy baru dinas sayang. Jangan nangis ya, haus yaa nenen dulu ya" ucap Safira yang kini menyusui putranya.

Tidak lama Safira tertawa menatap putranya yang kini membuka matanya, harusnya sih tidur nyenyak tapi lihat saja matanya aja kini terlihat begitu bening dan terang.

"Ini harusnya Momi yang sedih loh sayang, Momi udah siap-siap beri kejutan untuk Daddy karena sudah puasa lama ehhh Daddy pergi begitu aja. Tapi ya nggak masalah masih ada esok hari" balas Safira.

Pukul 11 Safira barulah tidur dengan nyenyak bersama dengan putranya yang terus saja menyusu bahkan saat putingnya ditarik oleh Safira, Narendra akan menangis.

Rumah Sakit Militer.
Kolonel Arif berada di rumah sakit dengan luka gores di perutnya, untungnya tidak apa-apa. Birendra datang bersama dengan bawahannya bernama Reza.

"Rendra" panggil Arif.

"Iya Bang, ini saya" balas Birendra.

"Tidak perlu khawatir, pelakunya sudah ditangkap" balas Arif.

"Ya, tadi Reza sudah menjelaskannya" balas Birendra.

"Kalian bisa menunggu diluar" ucap Arif.

Birendra kini berbicara dengan santai dengan Arif. Ternyata selama Birendra pergi, Arif yang telah menggantikan tugasnya dan di bantu oleh Arya. Arif mengatakan jika setelah ini Birendra akan di pindahtugaskan kembali ke Jawa.

"Saya kasih bocoran Ren, sepertinya kamu akan dipindahtugaskan ke Jawa" ucap Arif.

"Di pindah di manapun juga tidak masalah Bang" balas Birendra.

"Sepertinya sih di Jogja, anakmu beneran kembar?" balas Arif.

"Iya Bang, cewek cowok" balas Birendra.

"Woahhh sekali brojol langsung dua, udah kayak kejar target aja" balas Arif.

"Rejeki Bang" balas Birendra.

Keduanya mengobrol hingga pukul 11 dan saat itulah Birendra ijin pulang. Membiarkan Arif beristirahat dan disana ada yang menjaganya. Birendra menyuruh anak buahnya untuk tidak memberitahukan Arya karena dia tahu Arya sedang berusaha menghamili istrinya malam ini.

Rumah Dinas Arya dan Arika.
Arika sangat senang melihat bayi mungil nan cantik kini berada di dekapannya. Bahkan saat bayi itu menangis Arika dengan inistiafnya mengeluarkan buah dada dari bra gaun tidurnya dan dengan cepat memberikan putingnya ke mulut bayi cantik itu.

"Diam Mas, kayaknya memang mau mentil aja" ucap Arika.

"Ini Mas simpen di dalam kulkas dulu ya" balas Arya.

"Iya Mas" balas Arika.

Arika kini berdiri dan menimang keponakan suaminya itu, ya Kirana kini diam di dekapan suaminya. Setelah setengah jam menimang Kirana, bayi cantik itu kini tidur dengan nyenyak. Arya pun mendekat dan menatap istrinya lalu mengecup Kinara yang masih berada di gendongan istrinya.

"Tidurin aja, Sayang" ucap Arya.

"Iya Mas, bobok yang nyenyak ya sayang. Tante sama Om Arya mau buat adik dulu ya, biar nanti nemenin kamu main" bisik Arika yang kemudian menarik putingnya dan kini menyelimuti Kinara.

***
Arika pun mendekati suaminya dan menariknya ke sofa, wanita cantik itu juga tidak segan melepaskan gaun tidurnya hanya menyisakan celana dalam berenda berwarna merah. Arya menelan ludahnya saat melihat istrinya yang begitu seksi.

"Mas" panggil Arika.

"Sayang" balas Arya dengan terkejut dan suaranya menjadi berat.

"Yukk kita kerja keras malam ini, semoga dengan Nara disini nanti benihnya Mas Arya tumbuh di perut Arika" ucap Arika.

"Bentar sayang, Mas kunci dulu jendelanya" balas Arya yang tentunya segera menggarap istrinya. Mau nolak juga tidak akan mampu.

Arya

Full part di KK

Setelah melakukan dua ronde, keduanya membersihkan diri. Baru keluar dari kamar mandi, Kinara menangis dan hal itu membuat Arika mengeluarkan buah dadanya dan mengarahkan putingnya ke bibir mungil Nara, sedangkan Arya mengambil Asi yang tadi diberikan Mbak Sri. Arika menarik putingnya dan menggantinya dengan dot yang berisi Asi.

"Masukin dulu susunya Ar" ucap Arya.

"Memang kenapa? Mas Arya mau lagi?" Tanya Arika.

"Takut khilaf sayang" balas Arya.

"Dua ronde aja ya Mas" balas Arika.

"Iya sayang, yuukk bobokan disana" balas Arya yang menuntun istrinya di ranjang.

Arika pun tersenyum menatap suaminya yang begitu sabar dan mencintainya dengan sepenuh hati. Arya kini merebahkan tubuhnya di samping Kinara, Arika pun tersenyum melihat pemandangan seperti ini. Semoga tidak lama lagi dirinya mendapatkan berita baik.

Keduanya pun tidur dengan nyenyak, namun tetap saja Arika masih menyusui Kinara sampai pagi. Pagi ini Arika membuka matanya dan melihat buah dadanya berada diluar membuat Arika dengan cepat memasukkannya kedalam sarangnya bisa gawat kalau suaminya sampai melihatnya.

Arya membuka matanya dan menatap Kinara yang masih terlelap dan kemudian melihat istrinya yang baru membenahi bajunya. Arya kemudian bangun dan segera menjalankan ibadah tentu saja diikuti oleh Istrinya. Dan pagi ini tentu saja Arya dan Istrinya akan mengantarkan Kinara pulang kerumah sang Birendra dan Safira.

Rumah Dinas Birendra dan Safira.
Safira membuka matanya dan terkejut saat merasakan tubuhnya begitu berat apalagi dipinggangnya. Safira bisa merasakan nafas hangat suaminya yang menerpa tengkuknya. Hingga Safira menarik putingnya dan memasukkannya ke gaunnya. Saat itu Safira berbalik dan menghadap suaminya.

"Kirain bakalan nginep disana. Tidak tahunya sudah pulang. Uhhh ganteng banget duhh kan jadi kangen sama sentuhannya Mas Rendra. Tiga bulan lebih nggak disentuh ternyata ngangenin, nggak sabar juga sih merasakan gimana performa si manok apakah masih sama atau hmmpptt" ucap Safira yang kini bibirnya terbungkam oleh bibir Birendra.

"Cupp, kangen apa sayang?" Tanya Birendra.

"Nggak kok" balas Safira.

"Mas dengar semuanya sayang, kayaknya kita nggak bisa melakukannya disini. Sepertinya surat tugas Mas akan keluar hari ini dan kamu tahu sayang kalau kita akan ke Jogja" ucap Birendra.

"Maksud Mas, kita juga pindah di Rumah Mama" tanya Safira.

"Mungkin sayang, lagian rumah Mama dekat dengan Markas jadi tidak masalah. Kalau mau kangen-kangenan nanti aja kalau sudah di Jogja" balas Birendra.

"Terserah Mas saja" balas Safira yang sudah terlanjur malu, suaminya benar-bener pinter akting ya.

Akhirnya bisa up juga
Makasih ya teman-teman untuk doanya. Ini juga udah lebih baik. Meski masih agak pusing.

Missquinlee, 3 September 2023

Repost

𝒥𝑜𝒹𝑜𝒽 𝒜𝒷𝒹𝒾 𝒩𝑒𝑔𝒶𝓇𝒶✔️Where stories live. Discover now