Tujuh Bulanan #30

2.2K 108 17
                                    

Yang mereka pikir acara tujuh bulanannya dilaksanakan besok pagi ternyata dilakukan malam ini mengingat Birendra hanya mendapatkan jatah cuti 3 hari. Lihat saja saat ini setelah keduanya bertempur tadi, pukul 5 sore barulah keduanya membersihkan diri dan segera keluar dari kamarnya.

"Masuk saja dan siap-siap hemm" balas Samira.

"Sekarang Ma?" Tanya Safira.

"Harusnya sih siang tadi, tapi Mama lihat kalian bukannya tidur malah sedang enak-enak. Ya udah Mama undur saja acaranya" balas Samira.

"Jadi gimana Ma? Ada acara itu nggak sih buka baju gitu" tanya Safira.

"Nggak ada, paling ya siraman. Ganti baju aja sana, Mama sudah siapkan bajunya. Kasih aja itu foundation biar nggak kelihatan kalau kalian habis bercinta" balas Samira.

"Mama ihh gitu banget, ini juga karena putra Mama yang beringas bin ganas" ucap Safira.

"Resiko punya suami, putra Mama" balas Samira.

Acara itupun akhirnya berlangsung saat ini dimana Safira dan Birendra kini melakukan sungkeman kepada Papa Tama dan Mama Samira. Keduanya memohon doa restu agar kehamilan dan bayinya juga sehat. Setelah selesai keduanya acara sungkeman, Safira kini melakukan siraman dimana Siraman merupakan simbol pembersihan diri, baik fisik maupun jiwa. Air siraman sendiri berasal dari 7 sumber.

Birendra melakukan tahapan selanjutnya yaitu pecah telur, Telur yang digunakan adalah sebutir telur ayam kampung yang ditempelkan terlebih dahulu ke dahi dan perut calon ibu, lalu dipecahkan ke lantai. Prosesi ini bermaksud agar persalinan nantinya lancar. Selanjutnya Dalam prosesi ini, janur atau lawe diikatkan ke perut Safira lalu Birendra memutus janur atau lawe tersebut. Sama seperti pecah telur, memutus janur atau lawe bertujuan agar persalinan berjalan lancar.

Tahap selanjutnya adalah Brojolan, brojolan adalah prosesi yang melibatkan kelapa gading muda yang diukir gambar Kamajaya dan Dewi Ratih. Prosesi brojolan dimaksudkan agar bayi dapat lahir tanpa kesulitan. Lalu pecah kelapa, Prosesi ini adalah lanjutan dari prosesi sebelumnya. Birendra mengambil salah satu kelapa tersebut dengan mata tertutup. Kelapa yang diambil lalu ditempatkan di area siraman, dan dipecahkan. Hal ini dilakukan untuk memperkirakan jenis kelamin calon bayi.

Setelah siraman dilakukan, Safira akan mengeringkan badan dan mengganti busana yang sebelumnya digunakan. Upacara ganti busana ini akan menggunakan 7 jenis kain yang melambangkan 7 bulan dan harapan bagi si bayi.

Selanjutnya adalah prosesi dimana Birendra yang merupakan calon Daddy dan Safira calon Momi memeragakan berjualan cendol dan rujak. Di mana Birendra memayungi Safira saat berjualan. Uniknya, uang yang dipakai adalah uang koin dari tanah liat atau kreweng. Serangkaian proses mitoni berakhir dengan potong tumpeng. Tumpeng berisi dari nasi dengan enam tumpeng kecil di sekelilingnya.

Beberapa saat kemudian Semua tamu telah pulang dan Safira kini sudah berada di kamarnya tentu saja karena Mama Samira yang menyuruh menantunya itu untuk berada didalam kamar saja. Bagaimanapun wanita cantik itu kini kelelahan.

"Ganti baju dulu sayang" ucap Birendra.

"Tahu begitu Fira nggak mau Mas, capek banget" balas Safira.

"Tidak boleh menyesali apa yang sudah terjadi hemm. Mas ambilkan baju ganti ya, ganti disini saja" balas Birendra.

"Mas yang bantuin ya, Fira capek banget" balas Safira dengan manja.

Perutnya aja udah segede itu tadi diajak main sampai tiga ronde, dilanjutkan acara sampai pukul 9 malam. Sudah pasti Safira tepar.

𝒥𝑜𝒹𝑜𝒽 𝒜𝒷𝒹𝒾 𝒩𝑒𝑔𝒶𝓇𝒶✔️Where stories live. Discover now