Go Public #26

2.1K 99 20
                                    

Rumah Dinas.
Arika dan Arya baru saja sampai dirumah Dinas, tentu saja hal itu membuat Arya segera meninggalkan rumah itu. Daripada nanti digoda Arika dan sepertinya Arya tidak akan bisa menahannya lagi lebih baik  dirinya menghindari hal tersebut.

"Saya pergi dulu" ucap Arya.

"Mas nggak mampir dulu?" Tanya Arika.

"Nggak" balas Arya yang buru-buru meninggalkan tempat itu.

Arika tidak tahu harus ngapaian, Mbak Sri juga belum pulang, Safira jangan ditanya lagi. Wanita itu sepertinya akan sampai dirumahnya sore hari.

***
Beberapa saat kemudian Safira dan Birendra akhirnya telah sampai dirumah Dinas. Lihat saja Safira sama sekali tidak terlihat capek sama sekali. Setelah mengantarkan Safira, Birendra pun berpamitan pada istrinya dan segera meninggalkan istrinya, tujuannya tentu saka menemui Arya.

"Akhirnya lo pulang Fir, gabut gue nungguin lo balik" ucap Arika.

"Lah kenapa gabut? Lo ini gimana sih gue kasih waktu biar bisa berduaan dengan Bang Arya lo? Ehhh leher lo kenapa? Ngaku deh lo ngapain aja sama Banga Arya?" Tanya Safira penasaran.

"Lo juga ngapaian sama Pak Komandan hemm? Pastinya disana lo ngewe juga kan?" Tanya Arika.

"Ya nggak masalah dong, status kita jelas. Kalau lo sama Bang Arya belum halal, jangan coba-coba ntar ketagihan" balas Safira.

"Apaan sih lo" ucap Arika dengan wajah merahnya.

"Ehh lo beneran lo coba-coba sama Bang Arya? Ngapaian aja lo Rik? Nggak bisa dibiarin sebaiknya minta Bang Arya buat nikahin lo secepatnya" balas Safira.

"Testdrive aja, ini juga gara-gara lo. Dua bulan gue penasaran, ya udah kemarin kan kesempatan gue? Gue udah nenenin Mas Arya" balas Arika.

"Arika, lo itu ya kenapa sih tinggal sebulan juga" balas Safira.

"Gue kan waktu itu lihat lo yang lagi asyik nenenin pak komandan, ya begitu gue praktekin sama Mas Arya. Mas Arya juga nggak nolak, tapi ya pernikahan kita dipercepat dua minggu lagi" balas Arika.

"Kalau bisa seminggu lagi aja, nunggu dua minggu yang ada kelamaan lagi, lo nggak tahan dan minta di unboxing sama Bang Arya" balas Safira.

"Nggak yaaa, kalau itu ya tunggu halal. Gue kan pengen buah dada gue itu kayak punya lo. Sudah kencang, gede, menul-menul dan juga putingnya wow gede juga" balas Arika.

"Nih pakai minyak Zaitun yang ada kolagennya, bisa bikin kencang loh. Lo juga dikasih tahu juga nggak mau sih" balas Safira.

"Mana biar gue praktekin nanti tiap hari, biar Mas Arya nanti kaget susu gue tambah menul-menul" balas Arika dengan senang hati.

"Astaga Arika, pikiran lo yo kesana mulu. Nih bawa aja" balas Safira yang mengeluarkan botol kecil dari tasnya lalu memberikannya pada Arika.

Safira memang menggunakannya, bukan hanya di kedua payudaranya tapi memang di perutnya yang mulai membuncit. Safira sendiri juga tersenyum mengingat kalau suaminya yang selalu memberikan pijatan dikedua buah dadanya akhir-akhir ini. 

Asrama.
Birendra menemui Arya untuk berbicara sesuatu, apalagi kalau bukan masalah pernikahannya. Ya Birendra tentu saja mendengar adik angkatnya itu akan menikah sebentar lagi. Birendra baru saja menerima telepon dari Mama Samira.

"Halo Ren, Mama cuma mau mengatakan jika Arya harus menikah dalam minggu ini. Sabtu Mama dan Papa akan kesana." Balas Samira.

"Satu minggu lagi? Dua minggu?" Tanya Birendra.

"Tidak Ren, bisa-bisa nanti Arika hamil duluan" balas Mama Samira.

"Baik Ma, Rendra akan sampaikan pada Arya" balas Birendra.

Birendra menatap Arya dan meminta penjelasannya, Arya mengatakan pada Birendra jika dirinya besok akan mengajukan pernikahan dan lagi dua minggu lagi pelaksanaannya. Namun Birendra mengatakan pada Arya untuk segera bersiap, bukannya dua minggu tapi satu minggu lagi mereka akan menikah.

"Bang Rendra, ini beneran Mama bilang begitu" tanya Arya.

"Hemm, Mama tidak akan melakukan hal itu kalau kamu tidak macam-macam" balas Birendra.

"Jadi Mama tahu? Astaga bagaimana bisa?" Tanya Arya.

"Mama itu punya mata dimana-mana. Hati-hati makanya, jangan temui Arika sebelum kalian resmi menikah" balas Birendra.

"Baik Bang" balas Arya yang tentu saja tersenyum menatap Birendra.

"Bagus, " balas Birendra.

Birendra kemudian memilih untuk segera pulang kerumah Dinas dan tentunya dirinya ingin segera menemui sang istri.

***
Keesokan harinya Birendra memproses pengajuan nikah Arya dan juga Arika. Tidak ada hambatan memang, dan beberapa hari kemudian tepat di hari Jumat keluarga Arika telah datang dan mengajak putrinya untuk menginap di Hotel. Begitu dengan Mama Samira dan juga Papa Pratama yang membawa Arya yang juga menginap di sebuah Hotel. Tentu saja Birendra memberikan cuti Untuk Arya selama beberapa hari.

Sore ini Birendra menjemput sendiri istrinya, pria tampan nan gagah itu kini menunggu istrinya di depan mobil. Shinta yang melihat hal itu mulai mendekati Birendra, wanita itu bahkan menebalkan lipstikya dan melepaskan dua kancing kemeja putihnya.

"Ada perlu apa Pak Komandan sampai disini? Apakah mau periksa?" Tanya  Shinta yang sengaja menggerakkan kerah bajunya sambil tangannya kipas-kipas.

"Saya baik-baik saja. Jemput istri saya" balas Birendra.

"Loh istri Pak Komandan di sini? Sakit atau kerja disini" balas Shinta.

"Istri saya Intership disini" balas Birendra.

Safira yang melihat Shinta kegatelan pada suaminya itu menjadi sangat kesal, melihat apa yang dilakukan Shinta membuat Safira mendekat dan langsung menegur Shinta.

"Dokter Shinta bisa dikondisikan bajunya" ucap Safira.

"Kenalkan ini Safira, istri saya" balas Birendra yang membuat Shinta terkejut. Shinta tidak percaya saat menatap Sang Komandan telah menikah dengan Safira.

"Kamu nggak ngeprank kan Fir?" Tanya Shinta.

"Nggak, maaf bukan maksud saya untuk menyembunyikannya. Saya hanya tidak mau banyak yang nyinyir dikiranya saya ini berada disini karena suami saya. Sekalian saja Go public" balas Safira.

"Ini bohong kan?" Tanya Shinta.

"Kami permisi dulu" balas Birendra.

"Pertimbangkan perasaan dokter Khrisna, saya rasa dokter Khrisna menaruh hati padamu dok" balas Safira yang kemudian tersenyum manis.

Shinta malu sangatlah malu sekarang ini, bagaimana tidak dia mengetahui jika Safira adalah istri dari Komandan Batalyon. Khrisna mendekat dan mengajak Shinta untuk pulang ke Asrama namun Shinta menolaknya saat ini dirinya hanya ingin menangis. Khrisna perlahan mengikuti Shinta, dirinya sudah sejak tadi memperhatikan Shinta dan berakhir dengan tragis.

Rumah Dinas.
Sesampainya dirumah Dinas, Safira tentu saja merasa sepi. Mbak Sri kenapa ikut Mama Samira juga. Safira pun memilih untuk mandi terlebih dulu sedangkan suaminya kini berada di ruang kerjanya. Dua puluh menit berlalu, Safira kini keluar dari kamar mandi. Untunglah suaminya tidak ada, Safira pun memakai cdnya dan celana pendeknya lalu melepaskan handuknya dan  mengambil minyak zaitun dan mulai mengusapkannya di buah dadanya perutnya. Belum sempat Safira memijatnya pintu terbuka memperlihatkan Birendra yang berjalan kearahnya.

"Kamu seksi sekali sayang. Biar Mas yang bantu pijtin ya, kangen banget udah tiga hari nggak nyentuh ini" bisik Birendra yang mengusap buah dada Safira.

"Mashhh, baru juga tiga hari loh shhh" balas Safira yang mendesah saat tangan nakal suaminya berada si putingnya.




Yuhuuu akhirnya bisa upppp
Ditunggu komennya


Missquinlee, 16 Agustus 2023

Repost

𝒥𝑜𝒹𝑜𝒽 𝒜𝒷𝒹𝒾 𝒩𝑒𝑔𝒶𝓇𝒶✔️Where stories live. Discover now