Rendra Junior #17

3.4K 119 30
                                    

Safira memukul bahu suaminya, setelah meminum teh lemon membuat perut suaminya menjadi lebih baik. Safira kini berganti baju rok pendek dengan atasan kaos. Meski tubuhnya pegal-pegal membuat Safira harus sarapan terlebih dulu, apalagi benar kalau dirinya sedang hamil.

"Wow ternyata seganteng ini Mas Rendra. Ehh beneran seganteng itu Astaga melting hati Fira, Mas " ucap Safira yang melihat suaminya telah memakai seragam tentaranya dan terlihat begitu gagah perkasa. Jika mengatakan gagah perkasa membuat Safira membayangkan oh tidak jangan ini masih pagi. Gara-gara suaminya kan dirinya jadi membayangkan yang iya-iya.

Birendra kini menatap istrinya dan tentunya menyadarkan istrinya yang telah melamun. Birendra mendekati istrinya dan mencium kening istrinya dengan kilat.

"Masih membayangkan yang semalam?" Tanya Birendra.

"Nggaklah. Kayaknya Fira mau cari kost aja" balas Safira.

"Berani kamu cari kost di luar sana, nggak takut dengan pemberitaan yang akhir-akhir ini menjadi berita utama" balas Birendra.

"Malah nakut-nakuti. Paling Mas Rendra nggak mau kehilangan aku kan? Eh kehilangan jatah. Awhh" balas Safira dengan kesal dan berjalan dengan cepat saat itulah Safira merasakan sakit dibagian intimnya.

"Kenapa berhenti" tanya Birendra.

"Pakai nanya lagi, nggak ingat semalam mainnya ganas begitu" balas Safira.

"Yang godain siapa hemm? Yang mancing-mancing juga siapa?" Balas Birendra.

"Nyebelin" balas Safira yang kini meninggalkan Birendra yang berada di belakangnya.

Tidak begitu lama Birendra kini tersenyum tipis menatap istrinya yang semakin menggemaskan. Pengajuan perceraian? Ya jelas Birendra tidak akan melakukan hal itu, dia masih memikirkan orangtuanya juga. Meski perasaannya belum ada sama sekali namun melihat istrinya menderita juga membuatnya merasa sedih.

Ruang makan.
Ruang makan sederhana itu kini telah terisi Arya, Arika dan ada Mbak Sri yang menyiapkan makanannya sesuai dengan requestnya tadi. Safira pun menghampiri ruang makan dan menatap Arya dengan senyumannya, sepertinya otak Safira sedang melihat Arya dan Arika bergantian, mungkin saja mereka cocok.

"Ehh Bu Komandan, selamat pagi Bu. Jatahnya kurang ya Bu kok cemberut sih" ucap Arika yang baru bergabung dan melihat Safira dengan raut wajah kesalnya.

"Sssst lo diam aja Rika" sahut Safira yang memperingatkan sahabatnya yang membuat Mbak Sri tertawa.

"Si Abang masih kuat lari 20 putaran tadi" balas Arya yang tentu saja tahu tak mungkin Birendra melewatkan istrinya begitu saja.

"Mas Rendra mual tadi, Arya" sahut Safira yang kini duduk di dekat Arika.

"Owh begitu" balas Arya.

"Yang bener Mas, 20 putaran? Wooo hebat...ohh pantes mbak aja Cemberut. Pasti kecapekan? Kenceng banget tahu nggak desahan lo Fir, seganas itu ya suami lo" balas Arika yang berbisik pada sahabatnya.

"Lihat aja sendiri gimana gue, lemah letih lesu" balas Safira.

Birendra datang dengan wajah datarnya, tatapan itu langsung menuju pada istrinya yang seolah memang sengaja menjauh darinya. Arika yang sadar dengan tatapan mematikan Komandan Batalyon paling muda ini segera berbisik pada Safira.

"Fir, pindah gih di dekat Suami lo. Tatapannya ngeri kayak mau makan orang" balas Arika dan Arya pun memberikan isyarat pada Istri Komandannya.

Safira kini tersenyum manis menatap Birendra dan suaminya masih memandang dengan penuh wibawa tentu saja pria tampan itu berusaha untuk menjaga imagenya. Mbak Sri menghidangkan makanan untuk Safira lalu memberikannya pada Birendra, Arika dan Arya.

𝒥𝑜𝒹𝑜𝒽 𝒜𝒷𝒹𝒾 𝒩𝑒𝑔𝒶𝓇𝒶✔️Where stories live. Discover now