Masa lalu #31

1.9K 112 31
                                    

Rumah Dinas, Arika-Arya.
Pukul 3 Arya membuka matanya dan mulai menggerayangi tubuh istrinya. Melihat bagaimana payudara sintal dan menggoda membuat Arya meremas dua gundukan kembar itu. Dan hal itu membuat Arika membuka matanya karena merasakan ngilu di payudaranya.

"Mashhh ahhh sakit jangan kenceng-kenceng remasnya" ucap Arika.

"Mas keluarin aja ya, pengen nenen Yang" tanya Arya.

"Boleh Mas" balss Arika.

Full part di KK

Kali ini mereka bermain tiga ronde dan setelah mandi keduanya melaksanakan kewajibannya untuk beribadah dan barulah mereka ini kembali tidur tentu saja karena ulah Arya yang semalam udah kayak singa kelaparan.

Pukul 8 pagi, Arika baru bangun. Wanita itu meringis merasakan tubuh bagian bawahnya sakit karena ulah suaminya yang tentu saja begitu ganas.

"Mas Arya mau kemana? Kok rapi banget" balas Arika.

"Mas mau pergi sebentar, kamu makan dulu saja ya. Maaf Mas nggak bisa menemin kamu" ucap Arya.

"Iya Mas" balas Arika yang begitu pengertian terhadap Suaminya.

Arika meringis merasakan sakit di area intimnya, suaminya benar-benar ganas. Ini baru 2 minggu vakum gimana kalau sampai 40 hari atau mungkin kayak Birendra suaminya Safira. Astaga Arika bahkan nggak sanggup untuk membayangkannya.

Pos Patroli.
Dua pria yang masih berjaga di tempat Pos Patroli itupun sedang membicarakan Rumah Dinas yang ditempati oleh Kaptennya bernama Arya yang tentu saja baru beberapa bulan menikah itu itupun harus mendengar suara-suara aneh semalam saat melintas di depan rumahnya.

"Kamu dengar juga semalam?" Tanya Harun.

"Loh kamu juga? Aku pikir sedang halu" balas Riza.

"Kayaknya sih rumah yang ditempati Kapten Arya" balas Harun.

"Iya, maklum sih masih tergolong pengantin baru. Istri kapten Arya sampai menjerit juga, kok bisa ya" Balas Riza.

"Tenaga Kapten Arya udah kayak kuda kali ya, ehh tapi ya nggak jauh beda sama istri Komandan Birendra ya, jeritannya juga kenceng. Kok bisa begitu ya, di lapangan aja jago ehhh di ranjang juga jago banget. Mana istri komandan sekarang lagi hamil lagi. Tahan lama pasti ya?" Tanya Harun.

"Sssssttt diam, Kapten datang" balas Riza.

Kedua pria itu kemudian terdiam dan memberikan hormat pada Arya, setelahnya keduanya bernafas lega dan kemudian pergantian jaga pun di mulai.

Kediaman Wiradharma.
Pagi hari Safira membuka matanya yang pertama dilihat yaitu suaminya yang meringsek memeluk tubuhnya dengan wajah yang berada di dadanya. Safira pun mengelus rambut suaminya dan menyuruhnya untuk bangun.

"Bangun Mas, udah pagi. Kita kesiangan" ucap Safira dengan lembut.

"Jam berapa? Astaga sayang ini sudah jam 6, pelan-pelan hemmm" ucap Birendra.

Birendra pun membantu istrinya untuk bangun dan segera membawanya ke kamar mandi. Mereka melakukan kewajibannya terlebih dulu sebelum akhirnya mereka mandi. Tidak lama Safira dan Birendra keluar dari kamarnya lalu menuju ruang makan, disana Arkanda dan istrinya serta Arshilla sudah menunggunya termasuk Samira dan Pratama juga.

"Baru bangun? Kelelahan ya?" Tanya Samira.

"Iya Ma" balas Safira.

"Kamu tuh harus hati-hati Ren, kandungan istrimu itu sudah menginjak 7 bulan. Jangan dibuat kelelahan terus" balas Arkandra.

"Bukan Papa ya Ren yang ngomong, tapi Abangmu yang ngomong sebagai dokter kandungan yang tentu saja terpercaya di bidangnya" balas Pratama.

"Baju kamu basah Fir? Loh udah keluar Asinya?" Tanya istri Arkandra.

"Iya mbak, sudah. Baru semalam sih. Kencang banget ini, terus ya kayak tambah berat gitu" balas Safira.

"Dipijat-pijat dulu bisa, biar prongkalannya mencair. Bisa di pompa juga, itu masih mending loh Fir, waktu mbak hamil Arshilla ya usia lima bulan udah keluar asi." Balas Istri Arkandra.

"Yang habisin stoknya juga paling Bang Arkan" balas Birendra.

"Kayak lo nggak aja Ren" balas Arkandra.

"Ya memang Bang" balas Birendra.

"Haha kalian ini sama aja, jangan di dengerin ya Shilla. Tadi itu intermezo saja" balas Samira.

"Shilla bukan anak kecil Oma, lagian Shilla udah pernah lihat Papi dan Mami bikin adek tapi ya gagal. Seneng dong saat dengar tante Safira hamil, mana kembar lagi" balas Arshilla yang membuat semua disana   melongo dibuatnya.

"Yang bener kamu Shilla?" Tanya Samira.

"Iya, udah kebelet kayaknya si Papi. Udah setahun nggak dapat jatah, makanya kalau pergi tugas ya istrinya diajak Pi, dengan begitu proses bikin adik buat Shilla kan nggak terhambat" balas Shilla yang membuat geleng-geleng kepala.

"Gimana mau ngajak dinas sayang, kalau Papi aja perginya ke penjuru dunia apalagi di negara berkonflik, tapi tenang aja kali ini Papi dan Mami kan udah di Jogja" balas Arkandra yang masih bicara apa saja pada putrinya, untungnya Arkandra sudah memberikan pendidikan seks sejak dini jadi meski putrinya tahu akan hal itu, Abang dari Birendra ini tidak akan khawatir lagi.

"Papi ngeles aja" balas Shilla.

"Yukk makan" balas Papa Pratama untuk mencairkan suasana.

Selesai sarapan, Arshilla mendekati Safira dan kemudian mendekati tantenya. Tidak lama Arshilla pun meminta ijin pada tantenya dan segera mencium perut Safira dengan gemas.

"Tante, baby twin gerak-gerak" tanya Arshila yang merasakan pergerakan di perut Safira.

"Iya sayang, kalau di cium memang begitu. Tapi kalau si Om yang nyium kayaknya si baby nendang deh" ucap Safira.

"Ya jelas sayang, itu kan respon karena daddy-nya yang menyentuhnya" balas Birendra.

Bi Inem berlari dan menemui Birendra, wanita paruh baya itu mengatakan pada Birendra jika di luar ada seorang tentara wanita tengah mencarinya. Birendra pun segera berdiri dan menemui sang tamu, saat itu juga Birendra membeku ditempatnya. Safira yang melihat hal itu merasakan perasaan yang tidak enak dan tidak lama si tentara wanita itu mulai memeluk Birendra.

"Mas Bi, ahh syukurlah aku bisa menemuimu disini. Aku merindukanmu, maafkan aku telah membuatmu khawatir" ucap Si tentara wanita.

"Alena? Aku tidak bermimpi kan?" Tanya Birendra.

"Tidak Mas, ini aku Alena" balas Si tentara  wanita yang bernama Alena yang semakin mengeratkan pelukannya, Birendra pun juga melakukan hal yang sama.

"Aku juga merindukanmu Alena" balas Birendra.

"Sesuai janji kita, setelah kita bertemu lagi kita bisa menikah. Akan kuceritakan semua yang telah terjadi padaku Mas" balas Alena.

Safira tidak sanggup melihat suaminya bersama dengan wanita lain apalagi dia mendengar wanita bernama Alena itu berbicara mengenai pernikahan. Tunggu apakah dulu dia hanya menjadi pelarian saja, atau karena tuntutan keluarganya saja sang suami mau menikahinya. Perlahan Safira pergi dari sana, hatinya sungguh hancur melihat suaminya bersama dengan wanita lain.

"Harusnya aku tidak jatuh pada pesonanya, apakah karena hal itu juga dia tidak pernah mengucapkan cinta padaku? Aku harus bagaimana sekarang? Ahhhh kenapa aku bodoh sekali? Seharusnya kita memang bercerai kan Mas?" Balas Safira yang memilih untuk naik ke kamarnya.



Yuhuuuu

Akhirnya bisa up juga setelah sibukkk sehariannn😂😂

Ada yang nungguin???

Missquinlee, 20 Agustus 2023
Repost

𝒥𝑜𝒹𝑜𝒽 𝒜𝒷𝒹𝒾 𝒩𝑒𝑔𝒶𝓇𝒶✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora