Wanita masa lalu #32

1.9K 124 36
                                    

Hampir dua jam Birendra dan Alena mengobrol di taman, Alena menceritakan semuanya dan hal itu membuat Birendra terkejut saat mengetahui wanita yang dicintainya itu belum mati. Melainkan mereka benar-benar ingin menjaga misi ini tetap menjadi rahasia.

"Ya aku mengerti" ucap Birendra.

"Maaf ya Mas" balas Alena.

"Maaf Alena, tapi aku sudah menikah" balas Birendra.

"Menikah? Mas jangan bercanda?" Tanya Alena.

"Aku sudah menikah Alena, maaf waktu itu memang saya pikir kamu sudah meninggal. Bahkan atasan kamu sendiri yang mengatakannya" balas Birendra.

"Saya menjalankan misi Mas" ucap Alena.

"Maaf, saya minta maaf pada kamu Alena. Saya bukan pria yang baik, sungguh saya meminta maaf karena telah membuat kamu menaruh harapan kepadaku" balas Birendra.

"Mas" lirih Alena.

"Saya antar kamu pulang sekarang, kamu pantas mendapatkan pria yang lebih baik. Maaf saya tidak bisa menepati janti itu" ucap Birendra.

"Mass" panggil Alena lagi.

"Maaf" balas Birendra yang kemudian mengambil kunci mobilnya lalu meninggalkan rumahnya untuk mengantarkan Alena pergi ke rumahnya.

Safira menangis melihat suaminya tengah pergi meninggalkannya tanpa memberikan penjelasan apapun padanya. Safira mengusap perut besarnya dan kemudian memilih untuk pergi dari rumahnya dan diam-diam mengajak pergi Arshilla. Tentu saja Safira tidak mengatakan apapun mengenai kejadian tadi.

Rumah Orangtua Alena.
Birendra ikut turun dan mengantarkan Alena sampai di depan rumahnya, Alena pun turun dan menemui orangtuanya. Orangtua Alena nyatanya tahu misi putrinya itu, bahkan sampai berita kematiannya di turunkan orangtua Alena juga tahu.

"Saya meminta maaf pada Om  Andika dan Tante Alara karena tidak bisa menepati janji saya. Saya sudah menikah dan saat ini istri saya telah hamil" balas Birendra.

"Jadi hanya sampai disitu kesetiaanmu?" Ucap Andika.

"Tenang Pah, lagipula ini juga bukan salah Rendra. Siapa yang akan bisa bertahan sendiri kalau nyatanya berita kematiannya telah disampaikan oleh atasan putri kita dan juga kita sendiri yang telah menyakinkan Rendra waktu itu" balas Alara.

"Ini juga salah aku Mah, harusnya aku bisa berdiskusi dulu dengan Mas Rendra. Tapi aku terlalu egois waktu itu tanpa memikirkan perasaan oranglain" balas Alena.

"Jadi kamu gimana sayang?" Tanya Andika.

"Aku merelakan Mas Rendra. Selamat ya Mas, bentar lagi jadi Ayah. Ini sudah Takdir dan lagi kita tidak berjodoh" balas Alena.

"Terimakasih dan Maaf" balas Birendra.

"Terimakasih telah mengantar Alena sampai disini" balas Alara.

"Kalau begitu saya permisi Tan, Om. Alena, semoga kamu menemukan jodoh yang lebih baik dari saya." Balas Birendra yang kemudian segera meninggalkan rumahnya.

Birendra pun kemudian menghubungi istrinya namun tidak ada jawaban sama sekali Birendra menghubungi Bi Inem untuk menanyakan istrinya, lagi lagi Bi Inem mengatakan kalau Safira tidak ada di rumah dan ponselnya tergeletak di ranjangnya. Birendra tentu saja panik saat ini tidak ada menemukan istrinya, Birendra menambah kecepatan mobilnya agar dirinya bisa sampai di rumah.

Mall.
Safira saat ini tengah bersama dengan keponakannya Arshilla, maklum Mami dan Papinya tengah pergi juga. Sedangkan Oma dan Opanya juga sedang pergi. Ya keduanya menghabiskan waktu berdua untuk nonton film yang tengah booming sekarang ini, lalu berbelanja beberapa baju dan saat ini keduanya tengah berada di Restoran. Arshilla menatap sang Tante yang tentu saja dirinya tahu apa yang sedang dirasakan oleh Tante cantiknya ini.

𝒥𝑜𝒹𝑜𝒽 𝒜𝒷𝒹𝒾 𝒩𝑒𝑔𝒶𝓇𝒶✔️Where stories live. Discover now