Safira Marah #38

1.9K 97 5
                                    

Pukul 9 malam Birendra dan Safira telah sampai di Rumah Dinasnya, Safira ingin memberikan oleh-oleh pada Arika tapi tentu saja dilarang oleh sang suami.

"Besok saja, mereka paling lagi bermesraan sayang" ucap Birendra.

"Iya kali ya Mas, masak biarin kita naik taksi katanya mau jemput tapi ya malah ngilang" balas Safira.

"Namanya juga masih pengantin baru, mau kejar target kayaknya biar hamil kayak kamu" ucap Birendra.

"Mungkin aja ya Mas, ahhh lelah banget Mas. Bobok yuk Mas" pinta Safira.

"Ayo" balas Birendra yang kemudian memang berganti pakaian terlebih dulu dan tentunya membersihkan wajahnya cuci kaki, cuci tangan juga. Safira juga mengikuti apa yang dilakukan suaminya setelahnya keduanya tidur dengan nyenyak.

Rumah Dinas Arya dan Arika.
Arya tidak bisa menolak pesona istrinya dan hal itu membuat dirinya mengirim pesan pada Birendra untuk pulang naik taksi saja karena suatu alasan. Birendra tentu saja tahu apa yang tengah dilakukan Arya itu, apalagi kalau bukan hemmm buat anak.

"Mas kok main ponsel sih, ini nggak mau?" Tanya Arika yang sudah merasakan gatal di kedua bobanya.

"Ini baru kirim pesan ke Bang Rendra, biar mereka naik taksi aja" balas Arya.

"Lah terus gimana nanti?" Tanya Arika.

"Ya nggak gimana-gimana, Bang Rendra udah pasti tahu uhhh makin mantep sayang" balas Arya menatap lapar gunung kembar sang istri yang semakin hari semakin montok saja.

Full part di KK

Setelah percintaan panas keduanya Arya pun mengusap perut istrinya dan kemudian menciumnya. Arika menatap suaminya dengan senyumana bahkan tangannya terangkat untuk membelai rambut suaminya.

"Semoga disini tumbuh Arya dan Arika junior ya, cuppp"

"Semoga kali ini jadi ya Mas, Arika juga sudah minum obat penyubur kandungan. Mama Samira yang memberikannya. Biar cepat hamil katanya"

"Mandi yukk"

"Ayooo"

Keduanya memang mandi namun sebelum itu keduanya kembali bermesraan kembali meski hanya satu ronde tentu saja membuat Arika terkapar, udah pasti yang dibawah akan sakit dan pastinya nggak bisa jalan tentunya.

Morning.
Arika hanya bisa jalan perlahan karena seluruh tubuhnya sakit. Kali ini Birendra dan Safira yang berkunjung ke rumah Dinas Arya dan Arika tentu saja setelah Birendra melakukan apel pagi tadi.

Safira langsung menatap Arika yang baru bangun berjalan dengan perlahan, wanita itu terkikik dan sudah pasti tahu memang benar apa yang dikatakan suaminya. Arika berjalan dengan malu-malu tentunya.

"Ini titipan kamu, dari Mama Samira" ucap Safira.

"Terimakasih" balas Arika.

"Maaf untuk semalam ya, Bang Ren." Balas Arya.

"Tidak masalah" balas Arya.

"Susuku udah keluar Ar, jadi sudah ada susunya sekarang" bisik Safira.

"Yang bener Fir, baru tujuh bulan juga kenapa udah keluar aja, ahh lo bikin iri gue aja. Gue kan juga pengen rasain ada susunya pengen lihat Mas suami gimana ekpressinya" balas Arika dengan bicara lantang dan hal itu membuat Arya dan Birendra menatapnya, Safira sudah memberikan kode pada Arika namun wanita itu seolah tidak peka.

"Tunggu lo hamil dulu, maaf nggak bermaksud" balas Safira.

"Opppsss kelepasan tadi" balas Arika yang menunduk malu.

𝒥𝑜𝒹𝑜𝒽 𝒜𝒷𝒹𝒾 𝒩𝑒𝑔𝒶𝓇𝒶✔️Where stories live. Discover now