Serumah #15

2.6K 121 31
                                    

Birendra berada diruangannya dengan masih memikirkan apa yang di ucapkan Khrisna tadi. Waktu menunjukkan pukul 5 dan dirinya akan beranjak dari ruangannya terhenti saat pintu di ketuk oleh Khrisna.

"Pak Komandan ada hal yang ingin saya sampaikan ini mengenai tempat tinggal dokter Safira dan dokter Arika" ucap Khrisna.

"Ya katakan saja" balas Birendra.

"Dokter Safira dan Dokter Yuna diusir dari tempat kostnya, penyebabnya nggak tahu" balas Khrisna.

"Kapten Arya yang akan mengurusnya, kamu bisa kabari mereka. Berikan alamatnya pada Arya" balas Birendra.

"Siap Komandan" balas Khrisna.

Setelah kepergian Khrisna, Mama Samira menghubungi Birendra dan mengeluh jika Safira tidak bisa dihubungi. Birendra menenangkan sang Mama dan mengatakan jika Safira berada didekatnya.

"Halo, Mama tenang saja. Fira bertugas di posko kesehatan yang didirikan oleh kantor pusat dua hari yang lalu. Tadi Rendra sudah bertemu dengan Safira" balas Birendra.

"Bagaimana keadaan Fira, boleh Mama bicara dengannya?" Balas Mama Samira.

"Safira baik-baik saja Ma, tubuhnya agak berisi sih" balas Birendra.

"Jangan disuruh bekerja yang berat Ren, perasaan Mama kok mengatakan kalau istrimu itu sedang hamil ya" balas Samira.

"Rendra disini sudah satu setengah bulan Ma, paling juga kebanyakan makan aja" balas Birendra.

"Kamu itu gimana sih Ren, sebelum kamu pergi juga kalian semangat tuh ngadonnya. Siapa tahu juga kan hasil bercocok tanamnya sukses. Kamu kan ada rumah dinas, ajak Safira tinggal bersama kamu. Mama nggak mau tahu ya?" Balas Samira.

"Iya Mama" balas Birendra.

Birendra menghela nafas dan ya dirinya memang melihat banyak perubahan ditubuh istrinya itu terutama di bagaian dada dan perutnya. Sepertinya memang Birendra harus mengajak istrinya tinggal bersama.

Kost.
Safira dan Yuna kini telah berada di teras, kata Khrisna anak buah Birendra akan datang untuk menjemput mereka namun saat ini sudah pukul 9 belum ada tanda-tanda Arya datang.

"Fir, lo nggak apa-apa?" Tanya Yuna.

"Iya, nggak apa-apa kok" balas Safira.

Lima menit kemudian sebuah mobil Pajero sport berwarna hitam berhenti tepat didepan Safira dan Yuna. Tidak lama Birendra keluar dari mobil dan menatap Safira dengan tajam. Apalagi saat ini yang dipakai istrinya sungguh terbuka membuatnya kesal. Birendra melepaskan jaketnya dan menyampirkan di bahu istrinya.

"Kenapa masih saja ngeyel hah? Kamu ini berada di lingkungan Dinas, jangan memakai pakaian terbuka" ucap Birendra dengan tegas dan datar.

"Ini diluar dinas, jadi terserah aku dong Mas mau pakai pakaian seperti apa" balas Safira.

"Lapor, Komandan. Semua barang sudah masuk kedalam bagasi." Balas Arya yang menunggu perintah dari Birendra.

"Dokter Yuna kamu didepan, biarkan Dokter Safira dibelakang. Kita balik Rumah Dinas" balas ucap Birendra.

"Mampir dulu ke Restoran atau ke warung makanlah minimal Mas, aku lapar" ucap Safira.

"Fira, lo udah makan tadi. Masak iya lapar lagi" balas Arika.

"Gue lapar Rika" balas Safira.

"Bang Rendra kita kembali ke Rumah Dinas" Tanya Arya.

"Ya kita Pulang ke Rumah Dinas" tegas Birendra.

𝒥𝑜𝒹𝑜𝒽 𝒜𝒷𝒹𝒾 𝒩𝑒𝑔𝒶𝓇𝒶✔️Where stories live. Discover now