21 vs 34 #09

3.5K 118 13
                                    

Di sepanjang perjalanan Safira hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepalanya, suaminya tadi menggoda namun dengan wajah datarnya. Jadi apa itu rahasianya, saat ini yang mengantar Safira adalah sopir pribadi Birendra  yang memang tidak jauh dari rumah dinasnya.

"Saya baru tahu kalau Komandan Harimau putih sudah menikah, selamat ya Bu" balas Pak Doni.

"Terimakasih ya Pak, baru sekitar empat hari Pak. Masih pengantin baru" balas Safira.

"Owh pantes saja, kiraina sudah sebulanan. Soalnya bapak balik kampung" balas Pak Doni.

Tidak terasa perjalanan ke Kampus telah sampai, pak Doni memilih untuk pergi meninggalkan Safira. Lebih tepatnya Safira yang meminta karena kalau nungguin dirinya kuliah bisa sampai sore nanti.

****
Arika menarik Safira dan membawanya duduk ditaman. Arika menatap tajam sahabatnya itu dan meminta penjelasan bagaimana Safira bisa menikah dengan Tentara tampan. Safira menghela nafasnya, Yuna baru saja bergabung dengan kedua sahabatnya itu.

"Beneran Lo udah nikah Fira?" Tanya Yuna yang bertanya duluan.

"Kenalnya gimana sih? Kok bisa langsung nikah? Lo juga nggak terlihat dekat dengan cowok" tanya Arika.

"Hamil duluan kamu Fira?" Tanya Yuna.

"Nggak ya. Jadi tuh setelah Ayah dan Bunda pergi, ada Tante Samira dan Om Pratama yang datang menemuiku kejadiannya tepat saat gue pulang dari Bandung. Almarhumah Bunda menitipkan gue pada Tante Samira dan suaminya dan selama 7 minggu gue tinggal dirumahnya. Dan yah dinikahin sama anaknya" balas Safira.

"Nggak mungkin langsung dinikahin aja kalau tidak terjadi sesuatu" sahut Arika.

"Putranya Mama Samira itu adalah pria yang berada di Hotel waktu itu. Gue cerita kejadian waktu itu dan Papanya yang memutuskan pernikahan ini. Dan ternyata saat itu si Masnya sedang menjalankan misi, kalau aja gue nggak ketemu lagi sama dia nggak tahu deh nasib gue gimana" ucap Safira.

"Defisini jodoh nggak akan kemana" balas Yuna.

"Pantas aja lo nggak trauma, lah wong si cowok tanggungjawab mana sekarang udah jadi suami lo. Boleh dong dikenalin? Hemm kalaupun punya kembaran buat gue aja" balas Arika.

"Makanya sampai saat ini nggak laku-laku Rika, lo aja suka milih-milih" sahut Yuna sewot.

"Ihh bukannya nggak laku ya, gue selektif milihnya. Kayaknya gue pindah haluan aja" balas Arika.

"Ntar gue tanyain sama suami gue" balas Safira.

"Terus lo tinggal dimana?" Tanya Yuna.

"Dirumah Dinas" balas Safira.

"Yang bener lo tinggal disana? Memadu kasih juga disana? Memangnya kedap suara Fir? Nggak takut apa kalau ada yang ngintipin. Muka lo kayak lelah banget" balas Yuna.

"Ngapain sih lo harus tanya Yun, ya jelas semalam habis olahraga diranjang bersama suaminya, makanya lemes begitu" sahut Arika.

"Ya gue nggak tahulah kedap suara atau nggak, sirik aja ya lo pada, makanya nikah biar bisa praktek biologi" balas Safira tapi kalau memang nggak kedap suara, apa kabar teriakannya ya.

"Emang sinting lo Fir" sahut Yuna.

"Udah ayo masuk kelas bentar lagi dimulai" sahut Safira  yang kemudian membawa bukunya dan membawanya pergi ke kelasnya.

Safira aja masih tidak percaya kalau dirinya telah menikah, namun saat membayangkan betapa ganas dan binalnya dirinya saat bersama dengan Birendra, apa iya dirinya sanggup berpisah dari pria tampan yang kaku kayak triplek itu. Senyumannya aja mahal, memang sih memberi kehangatan tapi kehangatannya beda.

𝒥𝑜𝒹𝑜𝒽 𝒜𝒷𝒹𝒾 𝒩𝑒𝑔𝒶𝓇𝒶✔️Where stories live. Discover now