Sah #28

2.3K 94 18
                                    

Wedding day.
Hari pernikahan Arya dan juga Arika telah tiba. Pagi in Arya begitu gugup saat mengucapkan Kabul. Setelah berberapa menit akhirnya Arya dan Arika telah sah menjadi suami istri. Arya mencium kening Arika, Arika sendiri dengan malu-malu.

"Nanti malam, Mas tidak akan melepaskanmu" bisik Arya.

"Aku tunggu Mas" balas Arika yang tidak kalah tergoda.

"Masih pagi ini, tamunya banyak loh" balas Safira.

"Iya bener sekali, nggak sabar pengen ngerasain gimana rasanya di unboxing" ucap Arika pada Safira.

"Hahhaha, jangan kaget yaa ntar ketagihan" balas Safira.

"Kayak lo kan? Mana desahan lo kenceng banget. Gue kira diapain ternyata lagi enak-enak" balas Arika.

"Selamat Arya, pelan pelan aja saat belah duren" balas Birendra.

"Iya Bang" balas Arya.

Mama Samira dan juga Papa Tama, tersenyum bahagia melihat anak-anaknya telah menikah. Arkandra juga terlihat senang melihat Arya yang memang sudah dianggap adiknya itu terlihat sangat bahagia. Shilla yang kini sudah menempel pada Safira sambil mengusap perut Safira yang memang sudah terlihat babybump-nya. Prof Hasan dan juga Rumana selaku orangtua dari Arika pun juga terlihat senang melihat putrinya telah menikah dengan pria yang tepat.

Acara dilanjutkan pada siang hari dengan upacara Pedang Pora bersamaan dengan Resepsi pernikahan. Terlihat begitu banyak anggota dari Yonif 154/Sriwijaya yang telah hadir di pernikahan Arya dan juga Arika.

Pesta itu terbilang meriah, tentu saja karena ini adalah
Pernikahan Arya dan Arika. Beberapa orang petinggi sangat terkejut melihat Arya ini adalah anak Pratama dan Samira meskipun mereka tidak tahu kalau Arya ini anak angkat. Kemampuannya memang tidak di ragukan lagi, didikan Pratama dan istrinya memang begitu baik.

Shinta juga datang di pesta Resepsi, dirinya sungguh sangat malu namun Khrisna menggandenganya dan menenangkan Shinta membuat wanita itu kembali percaya diri lagi. Safira juga terlihat biasa saja saat bertemu dengan Shinta.  Akhirnya Pesta pernikahan itu telah selesai, Safira dan Birendra memilih untuk kembali ke Rumah Dinas, Arya dan Arika kini telah berada di kamar pengantin.

Kamar Arya-Arika.
Arya memang sudah selesai membersihkan tubuhnya lalu memesan makanan untuk mereka berdua. Arika terkejut mendapati pakaian seksi yang diberikan oleh Safira. Arika memang menggunakannya tapi kini dia keluar dengan menggunakan handuk kimono. Dirinya lapar saat ini jadi butuh asupan makanan terlebih dulu sebelum bertempur.

"Kenapa nggak ganti baju?" Tanya Arya.

"Nanti aja Mas, keburu lapar" balas Arika yang kini sudah berada disamping suaminya.

"Wangi banget sayang" balas Arya.

"Ya kan pakai parfum Mas, jangan macam-macam dulu Mas. Arika mau makan dulu oke, setelah itu kita bisa bertempur" balas Arika.

"Baik" balas Arya yang memang tersenyum dan ternyata Arika ini memang telah mempersiapkannya.

Keduanya makan dengan tenang hingga lima belas menit kemudian barulah Arika dan Arya kini pergi ke kamar mandi untuk menyikat gigi. Setelahnya mereka barulah minum air putih. Arika menyuruh Arya keluar dari kamar mandi, Arika pun menyemprotkan minyak yang kata Safira sih itu membuat Mas Suami nempel terus. Tidak lama Arika keluar dari kamar mandi, pakaian Arika begitu menerawang bahkan bisa dikatakan transparan hal itu membuat Arya meneguk ludahnya dengan serat.

𝒥𝑜𝒹𝑜𝒽 𝒜𝒷𝒹𝒾 𝒩𝑒𝑔𝒶𝓇𝒶✔️Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ