No Milk #25

2.8K 106 48
                                    

Homestay.
Safira benar hanya memintanya satu teguk, mendengar tawaran menggiurkan istrinya tentu saja Birendra memberikan kopinya meski hanya satu teguk dan lagi tawaran itu nampak begitu menggiurkan.

Birendra kini telah berada di kamarnya, kali ini pria tampan itu menagih janjinya pada sang istri, Safira hanya tersenyum dan yah wanita itu langsung menyingkirkan kaosnya dan segera menarik kedua putingnya lali menariknya keatas mmbuat Birendra menelan ludahnya dengan serat.

"Mau sekarang Mas?" Tanya Safira.

"Ya iya dong sayang" balas Birendra.

"Dibayar tunai ya sekarang" ucap Safira.

"Hemmmm, lepasin ya kaosnya, biar nggak menganggu" balas Birendra yang melepaskan pakaiannya namun tidak begitu lama tangan Birendra mulai menyentuh kedua gundukan bulat dan besar itu.

Perlahan keduanya pun memasuki alam mimpi, Birendra yang tidak akan lepas dari dua nenen kesayangannya pun terus mendekapnya dengan satu tangan berada di puting satunya sedangkan mulutnya telah mengurung puting kiri Safira.

Morning.
Pagi ini Safira merasakan kembali kebas pada putingnya, uhhh kenapa juga dirinya semalam menawarkan buah dadanya pada sang suami. Lihat saja saat ini putingnya yang baru saja dia tarik dari bibir suaminya sudah begitu bengkak untungnya tidak lecet.

"Untung nggak lecet Mas" ucap Safira.

"Milk but No Milk" balas Birendra.

"Ya memang ini susu tapi belum ada susunya Mas, paling juga dua atau tiga bulan lagi." Balas Safira.

"Nggak sabar saya pengen lihat susunya keluar dari puting kamu. Hemmm besok kita ada jadwal untuk cek kandungan kamu" balas Birendra.

"Kenapa Mas Rendra udah nggak sabar pengen lihat baby girl or boy?" Tanya Safira.

"Hemmm" balas Birendra.

"Kalau menurut aku sih, cowok Mas. Lihat aja belum juga keluar aja udah pro MaS Rendra banget. Mana sering banget minta di kunjungin, karena aku yang hamil selama sembilan bulan semoga baby mirip aku ya, masak iya udah dititipin benih Mas Rendra, sembilan bulan bawa kesana kemari ehhh pas brojol miripnya Mas Rendra" ucap Safira.

"Saya nggak masalah mau mirip kamu atau saya, yang penting kalian sehat" balas Birendra.

"Mau bantuin aku pakai minyak nggak Mas?" Tanya Safira.

"Boleh, sini. Loh bukannya habis mandi pakaianya?" Tanya Birendra.

"Nggak apa-apa biar hangat juga" balas Safira yang membawakan minyak zaitun dan memberikan pada suaminya.

Suaminya tentu saja sangat senang membantu sambil modus tipis-tipis. Pukul 11 mereka berkemas dan kembali menuju Rumah Dinas. Benar benar mereka pergi berlibur membuat keduanya semakin dekat dan tidak ada canggung lagi. Meski suaminya masih agak kaku.

Penginapan.
Cuaca benar-benar buruk, Arya dan Arika pun terjebak di penginapan lihat saja hujannya turun dengan deras disertai dengan angin kencang dan petir yang masih  saling  bersahutan. Keduanya berada di penginapan yang mirip dengan motel dan yah karena hujan mereka hanya kebagian satu kamar saja.

Arya masuk kedalam kamarnya, di ikuti Arika yang juga mengikutinya dari belakang. Keduanya ngobrol bersama dan tentu saja Arika kembali menggoda Arya dengan pakaiannya yang nyatanya agak basah hingga bra putihnya tercetak dengan begitu jelas.

"Pakaianmu basah Ar, ganti bajunya ya" tanya Arya.

"Iya Mas, tadi kena hujan dikit. Aku lepas aja ya dari pada masuk angin, tapi kalau Mas Arya mau nyicip lagi juga boleh. Kesempatannya tinggal disini kalau besok-besok kayaknya nggak bisa deh" balas Arika.

"Jangan godain saya Ar" balas Arya.

"Lah benar kok Mas, yukk Mas bantuin sekalian aja biar putingnya tambah gede" balas Arika.

Perlahan Arika mendekat namun Arya yang sudah mulai tergoda pun kini mencium Arika dengan begitu ganasnya.

Buah dada Arika yang juga tidak kalah kencang dengan milik Safira pun kini mulai diremas ganas oleh Arya. Arya meremas dua gunung kembar Arika dengan begitu ganas, hingga pria yang tidak kalah tampan dengan Birendra itu juga melepaskan tanktop Arika.

Arya tidak tahan dan melepaskan kaos dalamnya dengan begitu bernafsunya Arya mulai mencium Arika dengan yang mencengkeram buah dada Arika dengan kuat lalu Arya mulai menciumnya. Benar bener suasana sangat mendukung kali ini. Arika juga pasrah begitu saja dengan perlakuan Arya yang menurutnya menjadi candu. Kemarin penasaram pengen rasain tapi setelahnya wanita itu kini mulai merasa candu oleh sentuhan Arya.

Karena sudah tidak sabar Arya pun melepaskan bra putih Arika, menatap kedua payudara kencang itu dan kedua tangannya sudah berada di kedua puting Arika yang sudah tegang.

"Pentilnya masih kecil Mas, yukk di kenyot" ucap Arika dengan menggoda.

"Kamu kenapa makin berani hemm?" Balas Arya.

"Sama calon suami ya harus berani, tiduran aja ya Mas Biar nggak pegel" balas Arika yang kini sudah berada di atas ranjang, Arya pun juga menghampiri Arika dan pria tampan itu mulai menindih tubuh Arika.

Kedua tangan Arya bahkan bergoyang dan tentu saja tidak begitu lama Arya mulai melahap puting Arika yang sudah tegang mengacung dan seolah memberikan isyarat untuk segera minta di kenyot.

"Ahhh Mashhhh enak lebih kenceng" pinta Arika yang mulai merasakan mulut Arya mulai mengenyot putingnya layaknya bayi dan satu tangannya mulai bermain di buah dada kirinya.

Full part di KK

Arika tentu saja tahu apa yang dilakukan pria itu, Arika dengan cepat membenahi kasurnya dan juga bajunya. Ya lebih baik dirinya mandi air hangat, karena jika melihat Arya dirinya sudah pasti akan tergoda nanti.

Morning.
Setelah kejadian panas semalam, Arika sangat malu tapi ya mau bagaimana lagi Arya sudah tahu betapa liarnya dirinya semalam. Berani menggoda Arya terang-terangan. Arya sudah menyeduh kopi hitam sambil memperhatikan Arika yang nampak menutup wajahnya.

"Sudah bangun kan? Ayo kesini, saya sudah buatin susu untuk kamu" ucap Arya.

"Mas tahu aku sudah bangun?" Tanya Arika.

"Dari setengah jam yang lalu kamu gerak nggak dijelas di ranjang" balas Arya.

"Malu Mas" balas Arika.

"Sekarang atau nanti juga Mas akan melihatnya. Hemmm Mas sudah putuskan dua minggu lagi kita nikah? Acaranya disini saja, saya sudah bicara dengan Mama dan Papa. Mereka setuju" balas Arya.

"Aku ngikut Mas Arya aja. Mas semalam nggak apa-apa?" Ucap Arika yang memang ketiduran.

"Nggak apa-apa. Setelah ini kita jalan-jalan habis itu kita pulang" balas Arya.

"Duhhh kembali ke Rumah Dinas ya, hah bisa kentang banget kalau tiba-tiba Aku melihat adegan panas lagi" balas Arika.

"Sabar ya, dua minggu lagi kamu nggak akan cuma lihat adegan panas tapi melakukan adegan panas" balas Arya.

"Heheh iya juga sih" balas Arya yang menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Yuhuuu upppppp

Gimana nih lanjut nggak yaaa??

Pada suka nggak sih sama cerita ini

Missquinlee, 15 Agustus 2023

Repost

𝒥𝑜𝒹𝑜𝒽 𝒜𝒷𝒹𝒾 𝒩𝑒𝑔𝒶𝓇𝒶✔️Where stories live. Discover now