Melting #22

2.2K 109 20
                                    

Birendra kembali membawa istrinya untuk menikmati sarapannya. Mereka tentu saja maklum dengan Safira yang moodnya memang berubah. Samira kemudian tersenyum menatap menantu dan juga putranya secara bergantian membuat wanita paruh baya tenang meninggalkan menantunya yang tengah hamil.

"Mama pagi ini pulang, ternyata Mama salah baca jam di tiketnya, kalian baik-baik disini. Selalu kirim kabar ya" balas Samira.

"Iya, Mama juga hati-hati ya nanti" balas Safira.

"Kalau Birendra nakal jangan diberi jatah. Nggak usah pergi nganterin Mama dan Papa ya, nanti yang ada Mama kamu nggak bisa ninggalin Fira disini" balas Pratama.

"Iya Pa" balas Birendra.

"Jangan nangis ya" balas Samira melihat Safira.

Untungnya saat mengucapkan hal itu semuanya telah selesai memakan sarapannya. Dan benar saja Samira kini meninggalkan semuanya, namun sebelum pergi pertanyaan untuk Arika masih tetap beliau sampaikan yang membuat Arika mati kutu. Dia sih mau aja sama Arya tapi kalau untuk berumahtangga sepertinya dirinya belum siap ditambah tadi pagi dia melihat Safira tengah bermesraan dengan Birendra.

Birendra mengantarkan istrinya untuk pergi ke Posko Kesehatan yang saat ini telah bergabung dengan Rumah Sakit Militer setempat, memang jaraknya kurang lebih 5km dari Rumah Dinas. Safira masih belum mau go public karena dirinya harus menyelesaikan Intershipnya dengan tenang.

Rumah Sakit militer.
Dua bulan telah berlalu, Arika turun dari mobil, disusul Safira yang sebelum turun dari mobil mencium tangan sang suami lalu Birendra mencium kening istrinya. Setelahnya Safira melambaikan tangannya dan berjalan masuk dengan Arika.

"Woahh hebat ya bisa diantar seragam loreng, siapa ya? Ohhhh yang mau sama kamu yang kecentilan" balas Shinta dengan bersedekap

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Woahh hebat ya bisa diantar seragam loreng, siapa ya? Ohhhh yang mau sama kamu yang kecentilan" balas Shinta dengan bersedekap.

"Ada kok yang mau sama saya. Lebih baik kamu jauhi Pak Komandan ya mbak, beliau sudah menikah dan ehmmm Bang Khrisna juga tampan dan baik hati masak iya Mbak Shinta nggak minat" balas Safira.

"Huss lo aja juga ngincer Pak Komandan kan? Gue lihat ya lo tadi ngikutin pak Komandan" Ucap Shinta.

"Ngapain gue ngincer pak Komandan yang ada pak Komandan yang ngincer gue" balas Safira dengan pedenya.

"Kecentilan banget sih lo Fir, gue nggak yakin kalau tubuh lo itu tubuh perawan. Mana ada perawan susunya gede begitu mana perutnya buncit begitu. Ehh lo hamil ya Fira! Ngaku aja deh MBA pasti kan?" balas Shinta.

"Ini montok mbak namanya, pasti pengen ya punya tubuh kayak gue. Kalau saya bilang sudah menikah apa mbak Shinta percaya?" balas Safira yang membuat Shinta terkejut. Menikah? Dengan siapa?

Dokter Nadia melihat Safira yang tengah bertatapan sengit dengan Shinta, untung saja mereka tidak satu poli jadi percekcokan bisa dihindari. Dokter Nadia kemudian meminta Safira untuk membantunya.

𝒥𝑜𝒹𝑜𝒽 𝒜𝒷𝒹𝒾 𝒩𝑒𝑔𝒶𝓇𝒶✔️Where stories live. Discover now