We Meet Again #14

2.5K 115 27
                                    

Satu setengah bulan telah berlalu, saat ini Birendra merasakan kepalanya pusing dan sepertinya tubuhnya tengah demam. Birendra kini bertugas di Musi Rawas, Danyonif 154/Sriwijaya. Birendra kini berjalan keluar dari rumah dinasnya dan menuju lapangan untuk melakukan apel pagi dan setelah itu dirinya dan beberapa anggotanya melakukan lari pagi bersama.

Setelah melakukan beberapa kali putaran, Birendra berhenti mendadak dan menyuruh Kapten Arya untuk mengambilalih tugasnya. Arya hanya heran melihat Atasannya yang biasanya bersemangat menjadi lesu dan tanpa tenaga.

Birendra masuk kedalam rumah Dinas dan kemudian memutuskan untuk mandi, setelah selesai baru dua langkah Birendra keluar dari kamarnya Birendra kini muntah-muntah, perutnya sungguh terasa seperti di aduk.

"Huek huekk" suara Birendra memuntahkan sesuatu namun nyatanya tidak ada yang keluar sama sekali. Tidak lama tubuh Birendra lemas dan kini berjalan ke ruang makan lalu meminta tolong pada mbak Sri.

Mbak Sri yang baru pulang dari pasar kini terkejut melihat Birendra berada dirumah. Melihat wajah pucat majikannya membuat mbak Sri kini mendekatinya dan bertanya pada sang majikan.

"Pak Rendra tumben berada dirumah, astaga bapak kok pucat banget. Saya panggilkan dokter ya?" Tanya Mbak Sri.

"Nggak perlu Sri, saya cuma butuh istirahat saja. Tolong buatkan lemon tea hangat saja" balas Birendra.

"Baik Pak, tunggu sebentar" balas Mbak Sri.

"Hemmm" balas Birendra yang memejamkan matanya.

Mbak Sri kemudian membuatkan apa yang diminta Birendra, tidak lama kemudian teh plus lemon itu diberikan pada Birendra. Birendra membuka matanya saat mencium baunya. Tidak lama Birendra meminumnya dan seketika tubuhnya merasa lebih baik. Dua jam kemudian Birendra bergabung dengan anggotanya yang diperkirakannya saat ini sedang berada di Posko kesehatan yang letakkanya tidak jauh dari Rumah Dinas dan kantornya.

Posko Kesehatan.
Pemeriksaaan kesehatan rutin para tentara di Batalyon Yonif 154/Sriwijaya. Saat itu giliran Arya diperiksa dan dokter yang memeriksa adalah Safira, hal itu membuat Arya kegirangan karena bisa bertemu dengan Ibu Komandan yang cantik dan baik hati.

"Loh Bu Komandan disini? Loh nggak LDRan lagi ya?" Tanya Arya yang membuat seisi ruangan itu yang tadinya gaduh menjadi hening.

"Shhhhh. Iya, masih Intership. Jangan keras-keras" balas Safira yang menatap tajam Arya. Untungnya Arya ini cepat tanggap.

"Bapak tahu nggak kalau ibu ada disini, pasti kegirangan si bapak kalau tahu disini. Sekalian aja periksa Bu tadi sih Bapak baru lari lima putaran sudah pergi begitu aja. Sedari tadi megangin perutnya kayak orang ngidam aja" balas Satya agak lirih.

"Jangan-jangan Lo ngidam Fir?" Tanya Arika yang kini memeriksa tensi Satya.

"Mana ada" balas Safira.

Pintu terbuka memperlihatkan Birendra dengan begitu gagahnya masuk ke posko kesehatan disana Dokter yang bertanggung jawab atas Posko Kesehatan ini kemudian berdiri dan menyapa Birendra lalu menjabat tangannya, lihat saja beberapa dokter yang melihat Birendra pertama kali pada senyum-senyum.

"Lapor Komandan, Saya Lettu ckm dr. Khrisna Wardana, saya bertugas disini dengan Letda Ckm dr. Shinta Harahap dan ada dua dokter Intership yang dikirim dari Jakarta untuk membantu tugas kita disini. Mereka dr. Safira Pradipta dan dr. Arika Yunikasari" balas Krisna.

Tatapan Birendra beralih pada Safira dan benar saja wanita yang berada disitu adalah istrinya. Melihat bagaimana pakaian Safira membuat Birendra menegurnya.

"Ya, saya tahu. Dan disini untuk dokter perempuan agar memperhatikan pakaiannya dengan baik. Disini banyak prajurit laki-laki agar tetap bisa menjaga pandangannya" balas Birendra.

"Siap Komandan, saya akan berbicara pada mereka nanti" balas Khrisna.

"Ya itu bagus" balas Birendra.

"Pak Komandan belum cek kesehatan, bagaimana kalau cek sekalian saja" balas Dokter Shinta dengan centilnya. Hal itu membuat Safira kesal menatap suaminya digodain wanita seksi.

"Boleh" balas Birendra dengan sengaja.

Shinta mendekati Birendra mulai memeriksa tensi, cek kadar gula, asam urat dan kolestrol. Namun dokter Shinta mengatakan jika semuanya normal, namun Birendra pun juga mengatakan pada jika tadi sempat mual. Safira memandang dengan sinis lalu pergi meninggalkan ruangannya dan kini berjalan menuju taman.

"Semuanya normal komandan, ada yang ingin ditanyakan" tanya Shinta yang sudah tersenyum senang.

"Tadi pagi sekitar pukul 8 kira-kira selama dua hari ini, saya selalu mual dan pada malam hari juga seperti itu" balas Birendra.

"Mungkin Bu Komandan sedang hamil, Komandan" sahut Khrisna.

"Maksud dokter, Ngidam begitu? Loh Pak Komandan sudah menikah ya" Balas Shinta.

"Ya, saya telah menikah" balas Birendra yang membuat Shinta lemas.

"Hemm saya permisi ya dok" balas Shinta yang kemudian meninggalkan ruangannya dan pergi ke kamarnya.

"Ya, bagaimana cara mengetahuinya dan lagi kami sudah berpisah sejak 6 minggu yang lalu. Ah iya untuk menyambut kedatangan Petugas Kesehatan nanti malam kita akan melakukan pesta Barbeque" balas Birendra.

"Siap Komandan. Ya itu bisa saja terjadi. Mual dan Muntah, Nyeri Payudara, Mudah Lelah, Perubahan Emosional, Sensitif Terhadap Makanan dan Bau-bauan, Sering Buang Air Kecil, Mengalami Ngidam Makanan. Itu hal umum yang biasanya terjadi di kehamilan trisemester awal. Bentuk tubuh juga berbeda" balas Khrisna.

"Owhh begitu. Baiklah terimakasih" balas Birendra yang kemudian tersenyum lalu pergi meninggalkan Posko Kesehatan.

Birendra sempat berseberangan dengan Safira namun keduanya memang tidak saling menyapa. Safira masih samgat kesal, keduanya bertemu namun suaminya bisa-bisanya mengabaikannya. Safira pun masuk kedalam ruangannya dan saat itu Arika datang dan berbicara dengan Safira.

"Fir, lo gimana sih? Ada suami lo ya disini, kenapa nggak bilang" tanya Arika.

"Gue juga nggak tahu kalau Mas Rendra disini. Ssssttt jangan bilang-bilang ya, kita lagi marahan" balas Safira.

"Lo ituh ya Fir, punya laki begitu masak diajak musuhan yang ada lo yang rugi. Tahu kan tadi gimana Si Shinta itu mencoba mendekati suami lo, untung aja dia tahu kalau udah nikah" balas Arika.

"Gue mau cerai sama Mas Rendra" balas Safira.

"Jangan gila Fir! Gue nggak setuju, lo nggak mikirin perasaannya Mas Rendra, terus mamanya yang udah nganggep lo anaknya sendiri. Pikirin lagi Fira" Sahut Arika.

"Gue kan cuma nggak mau Mas Rendra menderita Rika, lo tahu kan gue nikah sama Mas Rendra karena apa" balas Safira.

"Beberapa tahun berlalu siapa tahu berubah, lagian kemarin waktu pulang juga minta maaf sama lo. Terus ngajakin lo quality time" balas Arika.

"Ya iya sih. Ohh Astaga Rika kita masak diusir dari kost. Gimana dong, kita tinggal dimana ini" balas Safira panik.

"Bilang aja sama suami lo, kenapa? Nggak mau?" balas Arika.

"Lo aja yang bilang" balas Safira.

Arika mendekati Khrisna dan mengatakan jika dirinya di usir dari kostnya. Penyebabnya juga nggak tahu kenapa. Khrisna pun akan melaporkan hal ini kepada Birendra.


Yuhuuu uppppp

Missquinlee,
10 Agustus 2023

Repost

𝒥𝑜𝒹𝑜𝒽 𝒜𝒷𝒹𝒾 𝒩𝑒𝑔𝒶𝓇𝒶✔️Where stories live. Discover now