Praktek #23

2.8K 116 30
                                    

Rumah Dinas.
Arika tinggal sendirian dirumah Dinas, Mbak Sri jangan ditanya beliau sedang pulang kampung dan berangkat tadi pagi. Paling seminggu aja. Tinggal dirumah dinas begini kalau malam memang sedikit horor.

Pintu diketuk seseorang, Arika yang tadi  berada diruang tengah sambil melihat TV itupun kini berjalan membuka pintu kamarnya dan melihat Arya kini tengah berada didepan pintu.

"Mas Arya cari Pak Komandan ya? Beliau pergi sama Safira hemm satu jam yang lalu." Tanya Arika.

"Iya, ohhh begitu ya. Pantes nggak bisa dihubungi" balas Arya.

"Masuk dulu Mas, ini kebetulan Rika mau masak mie. Kalau Mas Arya mau, Rika buatin sekalian" ucap Arika.

"Makasih ya Ar, sebenarnya memang saya kelaparan" balas Arya yang kemudian masuk kerumah dinas.

Arika tersenyum dan berjalan ke dapur, dan ternyata film yang tengah di lihat Arika itu termasuk genre film dewasa. Daripada Arya gila menatap gambar yang di laptop itu membuat Arya berjalan ke dapur, mana diruangan itu minim penerangan.

"Mbak Sri dimana Ar? Nggak kelihatan" tanya Arya.

"Mbak Sri pulang kampung keponakannya nikah katanya. Ehh kenapa? Mas Arya mau kabur juga? Arika tuh sebenarnya horor kalau sendirian disini" balas Arika yang kini sedang menghidupkan kompor dan tengah mengambil panci dengan air.

"Kamu takut? Nginap aja di rumah dinas yang ditempati Shinta. Lagian kalau kita disini berdua bisa bahaya Arika" balas Arya.

"Memang kenapa Mas? Arika juga udah nerima lamaran Mas Arya" balas Arika yang kini mendekat kearah Arya.

Arya mundur dan kini sampai terduduk di kursi, membuat Arika kini tertawa dan tidak lama wanita itu kini mulai duduk dipangkuan Arya. Arya sendiri menahan nafasnya saat melihat dengan jelas bagaimana pakaian Arika dengan tali tipis.

"Mas, mau coba pegang nenen aku nggak? Dua bulan ini Arika terus terngiang-ngiang Safira yang nenenin Pak Rendra. Mana aku lihat secara live. Kan aku jadi penasaran rasanya" balas Arika.

"Arika, jangan" balas Arya menolak.

Arika memang tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dan dengan cepat mengeluarkan buah dadanya tepat didepan wajah Arya. Arya sendiri menatapnya tanpa berkedip. Bohong kalau Arya tidak pernah membayangkan menyentuh aset berharga Arika, tentu saja dirinya membayangkannya bahkan sampai terbawa mimpi. Perlahan tangan Arya mulai meraba buah dada Arika yang montok dan putingnya yang memang masih terlihat kecil.

"Masih kecil Mas pentil aku, tapi nanti kalau Mas nenen tiap hari juga makin gede pentilnya." Balas Arika.

"Arika" ucap Arya dengan suara beratnya.

"Iya Mashhh" balas Arika yang kini menikmati sentuhan Arya di buah dadanya.

Full part di KK

Seolah tersadar Arya pun dengan cepat melepaskan Arika dan meminta maaf pada calon istrinya itu. Arika pun tertawa dan mengatakan pada Arya jika pria itu tidak salah. Memang salahnya yang penasaran karena melihat langsung adegan panas Birendra dan Safira waktu itu ditambah lagi Tante Samira juga bilang kalau malam tuh suami biasanya dinenenin paginya kerja cari uang.

"Kok kayak tuyul aja ya Mas" ucap Arika.

"Bukan tuyul Arika, benahi pakaian kamu sebelum Mas khilaf lagi" balas Arya.

"Boleh kok Mas kalau khilaf lagi, Arika siap nenenin Mas Arya 24 jam. Biar pentilnya aku cepat tumbuh kayak punyanya Safira" balas Arika.

"Otak kamu kayaknya udah geser dek. Itu nggak jadi buatin saya mie rebus" tanya Arya.

"Eh iya Mas hampir aja lupa" balas Arika yang membenahi pakaiannya dan kemudian memasak mie rebus untung aja ya airnya nggak habis.

Keduanya menikmati mie rebus itu hingga pukul 9 malam. Setelahnya Arya pamit pulang, sepertinya dirinya harus secepatnya mengatakan pada Samira dan juga Pratama untuk mempercepat prosesnya.

Kediaman Wiradharma, Jogjakarta.
Samira baru saja mendengar kabar dari Birendra jika Arika telah menerima pinangan Arya. Dan malam ini Arya dengan malu-malu menghubungi Mama dan Papa angkatnya. Ya meski Arya bukan darah dagingnya, namun Mama Samira dan juga Papa Tama sangat menyayangi Arya. Saat ini Arya sudah berumur 30 tahun dan Arika diketahui telah berumur 25 tahun memang terpaut satu tahun kalau dengan Safira.

"Jadi gimana sayang? Kata kakakmu Arika sudah menerima lamaranmu" ucap Mama Samira yang tengah melakukan panggilan video.

"Sudah Ma, hemm Arya pengen pernikahannya dimajukan saja. Apakah Mama dan Papa keberatan?" Tanya Arya.

"Nggak sayang, Mama dan Papa senang kalau pernikahannya di majukan" balas Mama Samira.

"Sebaiknya kamu buat pengajuan dulu pada Rendra. Biar prosesnya dipercepat, besok Papa dan Mama akan berangkat ke Jakarta untuk menemui orangtua Arika" balas Papa Tama.

"Terimakasih Pa, maaf Arya selalu merepotkan Papa dan Mama" ucap Arya.

"Bagaimanapun kamu itu tetap putra Mama sayang, Mama juga nyusuin kamu loh. Padahal waktu itu Rendra udah umur 7 tahun tapi waktu kamu dibawa kesini tiba-tiba ASI Mama keluar begitu saja." Balas Mama Samira.

"Jangan buat Arya sedih Ma, Almarhum Papa dan Mama kamu juga pasti bangga sama kamu nak, bisa meneruskan cita-cita mereka" balas Papa Tama.

"Arya sayang Mama dan Papa" balas Arya dengan air mata yang sudah menetes, ya sesayang itu Tama dan Samira.

"Papa dan Mama juga sayang sama kamu, tuh ponakanmu juga ada disini." balas Tama.

"Kami tidak akan melewatkan hari bahagimu Arya" sahut Arkandra.

"Terimakasih Bang, halo princesss" ucap Arya yang menyapa Arkandan dan Shilla.

"Yewww bentar lagi Shilla punya adik, uhhh jangan di tunda ya Om. Dari dulu pengen punya adik ehhh baru mau kesampaian. Selamat ya Om." balas Shilla.

"Kamu di Asrama?" Tanya Arkandra.

"Iya Bang, kalau tinggal bersama Bang Rendra. Nggak bisa" balas Arya.

"Nggak bisa tahan kan? Hahaha makanya udah ngebet pengen kawin" balas Arkandra.

"Udah dulu ya Ma, Pa. Bang Arkan, bye bye incesss" balas Arya yang mematikan panggilan videonya.

Semuanya bergembira mendengar kabar bahagia dari Arya, apalagi Mama Samira kini memeluk sang suami. Benar-benar mengejutkan dan setelah mendapatkan persetujuan dari orangtua Arika sepertinya mereka semua harus berangkat ke Musi Rawas untuk segera membuat pesta pernikahan Arya dan Arika.

Sumatera Selatan.
Entah jam berapa mereka sampai. Dan pukul 5 pagi Safira pun membuka matanya saat sang suami baru saja menyelesaikan shalat Subuh. Safira pun melakukan hal yang sama setelah selesai Safira memeluk suaminya dari belakang lalu mengucapkan terimakasih karena telah membawanya berlibur.

Safira pun bertanya pada sang suami, ini dimana tapi Birendra hanya mengatakan jika tempat ini sangat cocok untuk mereka melepas penat dan tentunya jauh dari keramaian.

"Bagus sih Mas, tapi kok sepi" tanya Safira.

"Bukannya ini yang kamu inginkan hemmm? Liburan tanpa gangguan hemmm tempat ini juga cocok untuk kita praktek biologi lagi" tanya Birendra.

"Apapan sih Mas" balas Safira dengan malu-malu.

Yuhuuu upppp

Arika bener bener ya mau😂.

Nungguin komen 20 user berbeda baru deh bisa up lagi

Missquinlee, 14 Agustus 2023

Repost

𝒥𝑜𝒹𝑜𝒽 𝒜𝒷𝒹𝒾 𝒩𝑒𝑔𝒶𝓇𝒶✔️Where stories live. Discover now