9

167 40 0
                                    

Kerajaan Thesarant adalah salah satu kerajaan besar yang menempati benua Megaloth bersama kerajaan Lumaria, Klesar, Elargot, dan kerajaan-kerajaan lainnya. Di dalam kerajaan Thesarant, terdapat tiga wangsa besar yang secara umum memegang struktur kekuasaan kerajaan.

Wangsa merupakan kelompok keluarga atau keturunan yang memiliki ikatan darah atau garis keturunan yang erat. Dalam sejarah dan budaya, wangsa sering memiliki peran penting, seperti penguasa kerajaan atau pemimpin suku. Mereka mewarisi tradisi, nilai, dan tanggung jawab dari satu generasi ke generasi berikutnya, menciptakan ikatan yang kuat antara masa lalu, kini, dan masa depan.

Di kerajaan Thesarant, ada keluarga yang menyatukan dua aspek vital dalam kehidupan: bisnis dan pemerintahan. Mereka adalah wangsa Castilia. Mereka tak hanya menjadi pengusaha sukses yang menjalankan perdagangan dengan cemerlang, tetapi dari satu generasi ke generasi berikutnya, wangsa Castilia selalu melahirkan keturunan Ratu yang bersinar seperti matahari, membawa terang bagi rakyatnya. Dalam perpaduan kesuksesan bisnis dan tanggung jawab kerajaan, mereka berhasil membangun jaringan perdagangan yang luas, menghadirkan rempah-rempah harum, kain-kain indah, dan harta karun dari berbagai penjuru benua.

Dalam hingar-bingar pasar dan koridor istana, kehadiran wangsa Castilia selalu mencuri perhatian. Mereka bukan hanya pengusaha, tetapi juga penasihat bijak bagi kerajaan. Pengetahuan mereka tentang pasar, ekonomi, dan politik menjadikan mereka mitra berharga bagi raja dan ratu dalam mengelola kekayaan dan sumber daya negeri. Oleh karena itu, meski keturunan wangsa Castilia tidak menjadi bagian dari keluarga kerajaan lagi, mereka masih menjadi para pionir, pencetus ide-ide yang inovatif, dan pengusaha ulung yang menghiasi sejarah perekonomian Thesarant.

Kairos melangkah keluar dari keretanya dan menatap gerbang tinggi yang dihiasi lambang bunga matahari. Kali ini, dia menghadiri pesta ulang tahun kakeknya, Duke Ardent Blader, pemimpin wangsa Castilia.

Derian menundukkan kepala sejenak di sampingnya. "Mari melalui sini, Tuan."

Kairos mengikuti Derian dalam diam, dia melangkahkan kakinya di atas batu yang dihaluskan yang membentang sebagai lantai halaman luas kediaman Duke Blader. Ketika dia mencapai pintu setinggi empat meter di depannya, para pengawal berteriak memberi tahu tentang kedatangannya, seiring pintu yang terbuka. Dalam mata biru yang cerah, mata emasnya menelusup seperti hembusan angin yang tak tergenggam.

"Astaga, anak ini! Aku kira kau tidak akan datang ke sini." Rylle Blader memiliki rupa rambut hitam dan mata biru seperti ciri wangsa Castilia yang khas.

"Salam untuk Yang Mulia Duke Ardent, semoga mentari selalu menyinari kemanapun langkah Anda berada," ucap Kairos.

Lelaki tua itu mengulas senyum tipis di tempat duduk mewahnya. "Kau masih tidak berubah, mana hadiah yang kau bawakan untukku?"

Rylle yang merasa kesal diabaikan menjewer telinga Kairos. "Dasar anak kurang ajar! Aku sedang bicara tetapi kau malah mengabaikan ibumu?!"

Kairos meringis dan melepaskan tangan ibunya. "Kenapa Anda bersikap seperti anak kecil? Anda lebih tua dari saya, Bu."

"Apa?!"

Ardent mengembuskan napas, bagaimanapun sikap anak sulungnya masih belum berubah. Dia sedikit kebingungan, bagaimana bisa sikap Kairos malah lebih tenang dibanding anak perempuannya?

"Sudahlah Rylle, biarkan dia beristirahat. Baru-baru ini banyak hal yang terjadi padanya."

Kabar tentang konflik sengketa tanah dan tragedi kematian Olinder, yang berkaitan dengan Kairos, telah menyebar luas di kalangan masyarakat. Walau Rylle berada di tempat yang jauh, berita tersebut tetap mencapai telinganya. Bahkan, dengan serta-merta, ia meluncur dalam perjalanan mendadak untuk hadir di acara Ardent demi bertemu dengan Kairos. Akan tetapi, sikap Kairos justru terlihat seolah-olah tidak ada yang terjadi, seperti biasanya.

THE WIZARDWhere stories live. Discover now