15

96 33 0
                                    

Hari ini, di stadium kota Moregan yang seharusnya digunakan untuk menunjukkan pertarungan hebat, malah digunakan sebagai pertunjukan mengerikan untuk menghukum sang penyihir. Penduduk kota Moregan telah berkumpul di sana, bahkan para masyarakat dari kota lain. Tidak hanya mereka, Pangeran Zira bahkan tampak sudah menempati kursi di sebelah Kairos.

Di mata Ryby pemandangan itu sedikit aneh, sebab keduanya memiliki hubungan buram, tidak dekat dan bukan musuh pula. Ketika para algojo membawa seorang wanita berambut pirang dan bermata merah, para rakyat sontak berteriak dan melemparkan segala makanan busuk kepadanya. Orang yang dikorbankan itu memang pantas untuk mendapatkan segala hinaannya.

Saat kedua tangannya telah diikat dan kepalanya berada di antara alat untuk pemenggalan, mata wanita itu menyala dengan keji.

"Kalian semua ... kalian semua akan menyesal telah menuduhku sebagai penyihir! Aku bukan penyihir! Penyihir sebenarnya masih berada di antara kalian bodoh!" teriak wanita itu.

Orang-orang yang mendengarnya, terutama masyarakat Revised dan Jarrot, memandangnya dengan tatapan hina. Ciri-cirinya jelas menunjukkan jika dia adalah Ryby yang pernah mendiami kota sebelum akhirnya menghilang. Jarrot sendiri cukup kecewa ketika mengetahui berita bahwa Ryby adalah seorang penyihir. Awalnya dia bersikap tidak percaya, tetapi sepertinya hal itu memang benar. Karena jika dipikirkan lagi, penampilan Ryby terlalu mewah sebagai rakyat biasa.

Ryby terkikik di tempat duduknya. Dia mendengarkan pikiran penduduk kota Revised khususnya Jarrot yang dapat menyimpulkan segalanya dengan baik. Dia sudah tidak sabar untuk memberi pelajaran bagi orang-orang yang terdaftar di catatan merahnya.

Adapun untuk wanita yang dikorbankan, dia adalah seorang wanita yang tega menjual anaknya sendiri sebagai budak kepada suami barunya yang merupakan penyuka anak-anak. Sepanjang hidupnya, wanita itu telah menjadi budak dan dihamili oleh laki-laki tidak bertanggung jawab sehingga dia menerima ketika suami melamar. Namun, Ryby bukan seorang malaikat ataupun Dewi keadilan yang akan membawa pengampunan. Dia adalah penyihir, 'sang karma' yang membawa pelajaran berharga bagi siapapun atas sikap buruknya.

"Tapi ini memang sedikit mengejutkan dan tidak terduga, apa ini hanya akal-akalan Duke Kairos saja untuk membersihkan namanya?"

"Itu mungkin saja. Lagipula bukankah masih mungkin warna mata merah ada di dunia ini? Tidak mungkin jika hanya satu yang memilikinya di seluruh dunia."

"Ya, aku berpikir yang sama denganmu. Pasti ini tipuan Duke Kairos agar kita mengembalikan kepercayaannya padanya."

Wanita bermanik magenta itu berteriak nyaring sekali lagi. "Mereka menipu kalian! Aku bukanlah penyihir! Aku ini cuma seorang budak yang dituduh! Mereka ingin menjadikanku sebagai kambing hitam! Dasar manusia pendosa!"

Ryby yang duduk di sebelah kedua lelaki itu tersenyum tipis. Saat mereka meneruskan perbincangan dan menumbuhkan kecurigaan bagi rakyat yang mendengarkan, Ryby mendekatkan tubuhnya dan menyela keduanya.

"Apa yang Anda berdua katakan memang benar."

Pertama, buat dirimu seolah berpihak pada mereka. Karena lebih mudah menggerakkan seorang teman daripada musuh.

Laki-laki berpakaian merah menatap Ryby dengan binar. "Saya pikir hanya kami saja yang berpikir seperti itu. Bukankah mencari ciri-ciri yang mirip seperti penyihir bermata merah itu sangat mudah bagi Duke Kairos? Ah, saya yakin jika ini hanya isu yang dibuat untuk membersihkan citra buruknya."

Laki-laki berpakaian cokelat menyahut, "Benar saya juga setuju! Saya tidak habis pikir pada pemimpin Nordryen kali ini, sepertinya dia semakin kehilangan kebijakannya."

"Ya, Anda berdua memang benar!" Ryby membuka tudung jubahnya, menampilkan mata merahnya. "Lihat, mata saya bahkan juga berwarna merah. Apa dengan penampilan seperti ini saya juga bisa dikatakan sebagai penyihir?"

THE WIZARDTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon