CHAPTER 18

9.7K 939 10
                                    

"Apa maksud Anda, Nyonya?!"

"Kita tidak seharusnya merusak hari bahagia ini dengan memperpanjang masalah ini, Zagreus. Kita lakukan penyelidikan di kemudian hari."

"Di kemudian hari? Apa Anda sudah tidak waras?! Pelakunya tentu telah kabur saat kita melakukan penyelidikan. Lebih cepat lebih baik!"

"Jaga ucapanmu, Zagreus. Tenangkan dirimu. Tidak ada gunanya dirimu berteriak di depanku. Dipikir mu mudah menyelidikinya? Dengan mayat yang habis terbakar ini?"

Zagreus menahan tawanya, tawa sarkas.

"Kau janganlah merusak hari bahagia ini."

"Ha-ha-ha! Hari bahagia? Hari ini telah hancur di detik Libitina tertusuk!" Dia menunjukku.

Merletta mengerutkan kening tak suka.

Zagreus dan Merletta beradu mulut di depan semua orang selagi diriku diperiksa oleh tabib. Aku hanya bisa melihat pertikaian itu dari kejauhan karena fokus untuk memulihkan lukaku.

Percobaan pembunuhan itu benar-benar di luar akal sehat. Dengan keamanan tingkat tinggi dan dipenuhi oleh orang-orang yang mampu bertarung, tidak mungkin pembunuh itu masuk ke sini, apalagi dengan kemampuan yang buruk.

Terbunuh begitu saja. Lucu sekali.

Dia mampu mengelabui ratusan orang di sini, di hadapan keturunan Kaltain. Meski dia pembunuh handal sekalipun, tidak mungkin dia tertangkap dengan mudah dan terbunuh dengan mudah.

Sekalipun dia memang berniat untuk membiarkan diriku membunuhnya, tak mungkin dia gemetar dengan tatapan takut akan ajal menjemputnya.

Aneh, sungguh aneh. Dengan keamanan seketat itu dan di hadapan Merikh yang terkuat di antara kami, sungguh aneh jika dia mampu masuk begitu saja.

Sudah pasti ada seseorang di baliknya. Seseorang yang cukup mampu untuk membuat Ksatria penjaga lengah dan membuat Merikh membiarkan pembunuh itu berkeliaran.

Pembunuh itu dipastikan adalah pelayan keluarga ini, terlihat dari sepotong celana kerja yang berbahan dasar kain khusus buatan langsung dari pihak Kaltain.

Orang berpikir mungkin saja pelayan itu membenci seluruh keturunan Kaltain karena dendam, akan tetapi hal itu tidak mungkin. Seluruh pekerja istana atau pekerja Kaltain diseleksi dengan begitu ketat nan teliti, bahkan Merikh sendiri lah yang memilih mereka semua, mana mungkin dia membiarkan orang yang berpotensi menyerang keluarganya masuk sebagai pekerja.

Pembunuh terselip begitu saja? Tidak mungkin.

Banyak sekali orang yang berkemungkinan adalah pelakunya: Merikh yang kemungkinan menyeleksi pelayan itu, Merletta yang mampu menyeludupkan pembunuh jika dilihat dari kekuasaannya, Duncan yang cukup mampu menyeludupkan pembunuh, dan Kandidat luar yang dapat membawa siapapun di saat masuk ke istana ini untuk pengecekan.

Siapapun itu, tidak masuk akal mereka dapat mengelabui Merikh. Aku pun meski mengetahui ada niat membunuh yang tertuju padaku, tetap tidak mampu memprediksi dari mana asal niat membunuh itu.

Semua orang benar-benar dikelabui. Apa itu? Sihir? Ilusi? Sudah pasti bukan, aku memakai penutup mata dari Benua Timur, ilusi tidak bekerja padaku. Apakah artefak? Artefak jelas mampu mengelabui sesama artefak, penutup mata ini terhitung sebagai artefak.

"Aneh sekali sikap Anda, Nyonya. Mengapa Anda bersikeras untuk menunda penyelidikan?"

"Apa maksudmu, Zagreus? Kau menuduh diriku merencanakan pembunuhan ini?"

"Oh? Saya tidak mengatakannya."

Mereka berdua masih terus berdebat. Padahal Pasukan penyelidik hanya menerima perintah dari Kepala keluarga, artinya sebagaimana pun mereka berdebat, jika Merikh tidak berniat melakukan penyelidikan, maka tidak akan dilakukan penyelidikan.

THE DEMONIC YOUNGEST DAUGHTERWhere stories live. Discover now