sepuluh

4.9K 228 2
                                    

.
.
.
Di depan mansion

"sudah sampai" Jovan

"Ayo Abang turun"Jay

"Baby Abang masih ada urusan tidak apa kan Abang tinggal Abang janji sebelum makan malam Abang pulang" Jovan

"Ohhh iyaa Abang ngga pp"Jay

"Baiklah hati hati dan jangan dekat dekat dengan monster itu okke" Jovan mengedipkan matanya.

"Hihihi iyaa Abang siap nanti Jay langsung ke kamar terus mandi terus nunggu Abang pulang hihi"Jay antusias.

Jovan mengusap rambut Jay gemas setelahnya Jay turun dan Jovan segera berlalu dari sana dengan mobil mewahnya itu.
Kalau ada yang tanya kemana tangan kanan dan kiri Jovan ntahlah author tidak tau yang tau cuman Jovan btw🗿. Dan lagi Jovan bukan tipikal orang yang suka di kawal dia lebih suka sendiri tanpa terkecuali ya dan mungkin ada saja pengawal tapi itu dari jarak jauh sajaa. Ouh iya kebetulan tadi saat tengah perjalanan Jay terbangun dan merengek minta ice cream jadi Meraka pergi toko ice cream membelinya dan segera pulang. (Soalnya takut pada bingung di caps 9 kan Jay tidur gitu kan hehe abaikan author)

Jay langsung berlari kecil memasuki mansion dan saat melewati ruang keluarga dia melihat Hani sedang melihat kartun dengan cemilannya jangan lupa. Jay merasa tergiur dengan tontonan yang Hani tonton yaitu Doraemon Jay mendekat dan duduk di kursi yang lumayan jauh dari Hani, Hani yang merasa ada seseorang pun menengok ternyata ada Jay di sebrang dekat meja cemilan.

"Hehh ngapain Lo di sini bikin gue kaga mood aja" Hani sinis.

"Ughh...tapi aku mau nonton itu"tunjuk Jay ke arah tv.

"Ngga boleh itu cuman gue yang boleh liat dan lagi Lo tuh gak usah sok polos deh jadi orang muak gua liat muka Lo dan satu lagi jauhi bang Jovan dia cuman punya gue!" ujar Hani mendekat dan langsung menjambak rambut Jay kuat.(btw ngga nyadar diri dia author)

"Ihhhh lemasin kakak sakitt hiks... Lepasin" Jay dengan sekuat tenaga untuk melepaskan tangan Hani dari rambutnya karna sungguh itu sangat sakit dan membuatnya pening jambakannya tidak main main. Jay reflek mendorong Hani dengan tenaganya yang lumayan kuat dan jadilah Hani terjatuh dan terpentok ujung meja yang runcing Mengani jidatnya dari situ Hani mulai menangis, Jay Jay tentu panik sungguh dia tidak sengaja melakukannya. Dan bersamaan dari itu.

"Apa yang kau lakukan pada putriku sialan"teriakan sang momy membuat jay sangat takut sungguh Jay a.k.a Axel baru pertama kali di bentak seperti itu.

Sarah langsung mengangkat Hani dalam gendongannya dan melihat luka di kening Hani yang berdarah tidak banyak tapi anak itu membuat drama seakan dia benar benar tersakiti.

"Hiks...hiks....momy hiks... Sakit huaaa Jay mendorong Hani padahal Hani cuman ingin mengambil kue itu" dusta Hani Dangan air mata buayanya.

"Cup...cup... Sayang jangan menangis kita akan obati lukanya..." Sang momy langsung memberikan Hani pada zaki ya memang sedari tadi ada Zaki yang hanya melihat intens Zaki datang setelah mendengar keributan dengan di barengi momynya. Zaki langsung mengambil alih Hani dan membawanya ke kamar dan menyuruh bodyguard menelpon dokter kepercayaan keluarga lexam. Sarah langsung menatap tajam Jay yang setia menunduk tidak mau melihat tatapan tajam sang momy.

"Plak!!"

Suara tamparan itu begitu nyaring hingga Jay terjatuh karna saking kuatnya sang momy menamparnya.

"Apa yang kau lakukan anak sialan beraninya kau membuat putriku terluka kemari kau"ujar sarah marah dan langsung menyeret Jay. Jay sendiri hanya bisa menangis sesenggukan sungguh dia benar benar masih syok. bertepatan dengan itu tiba tiba...

Jayden Novandra Lexam (Transmigrasi) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang