.
.
.
Pagi di sebuah kamar bernuansa mewah dan elegan."Baby Wek'up..." Ujar abim pada Jay yang masih tertidur pulas dan jangan lupa pacifier di mulut mungilnya.
"Eunghh pawgi abwang..." Jay menggeliat merentangkan tangannya pada sang Abang.
Abim terkekeh mengangkat Jay ke gendongan kuoalanya dan mencabut pacifier itu. Dan segera membawa Jay ke kamar mandi."Ughhh Abang, Abang Jo mana" Jay bertanya setelah mengempukkan nyawanya engeh karna kamar yang berbeda dan hanya ada dirinya dan Abang keempatnya.
"Abang Jo ke luar negeri tadi malam ada kerjaan yang ngga bisa di tinggal berangkat untuk beberapa hari jadi Ade sama Abang dulu di sini ya" ujar abim memberikan pengertian ada Jay pasti anak itu akan menangis karna Jovan tidak berpamitan. Jovan sengaja tidak berpamitan tadinya karna dia ingin berangkat pagi tapi ternyata ia harus segara terbang malam itu juga jadi lah Jovan berangkat dan hanya berpamitan pada abim karna tak tega membangunkan Jay.
"Hiks...huaaaa Abang kok gak ijin ke JAYY" Jay menangis di dalam tubtub menendang air.
Abim menghela nafas.
"Ade Abang Jo ngga bisa ijin ke Ade soalnya Ade tidur lagian kalau bilang ke Ade pasti nanti pengen ikut iyaa kan" ujar abim sedikit menggoda adiknya."HUAAAAAAAA Abang jahattttttt" dan berakhirlah di bayi yang ngambek ke Abang keempatnya sampai tidak mau sekolah dan makan menolak semuanya jika Abang sulung nya tidak pulang.
"Ade ayo lah buru sini pakai bajunya kau bisa sakit nanti...setelah memakai baju nanti kita telpon Abang Jo bagaimana " abim menghela nafas berkali kali sekarang dia sudah terlambat ke sekolah dengan tingkah adiknya yang tidak mau memakai bajunya setiap di dekati Jay akan menghindar.
"NGGA MAU... JAY MAU NYA BANG JO DATENG JAY MAU ABANG JO HUEEEEEEE.....Hiks"Jay menangis kencang.
"JAY!!... Jangan membuat kesabaranku habis sekarang pakai bajumu...dan ingat jika sampai Abang datang lagi kau masih belum memakai baju mu Abang tinggal kau sendiri di sini. Ujar abim terlampau emosi dengan tingkah berontak Jay. Setelahnya abim pergi dengan membanting pintu membuat Jay terkejut.
YOU ARE READING
Jayden Novandra Lexam (Transmigrasi) End
RandomKrek "Adu duhh Jay Jay turun turun" ujarnya mengaduh karena bagian pinggangnya terasa bergeser. . . . "Huh opa nih baru satu putaran saja sudah seperti itu hulp" Jay berujar tanpa dosa. . . . "Hahhh astaga aku ingin mati saja rasanya" ujar John . ...