41.Perkara keracunan

2K 134 2
                                    

.
.
.

18:30

Ceklek

Tap

Tap

Tap

Seorang pemuda masuk ke dalam kamar serba hitam mendekat ke arah gundukan mungil di kasur king size itu.

"Baby sudah bangun hmm"

"Ugh Abwang"cicit bocah mungil merentangkan kedua tangannya.

Sang pemuda terkekeh

Cup

"Kenapa melamun hmm"

Plop

"Abang Jo ayah mana?" dan yah itu adalah Jay dan Jovan setelah pulang dari kantor Jay tertidur bertepatan dengan para keluarganya yang lain harus pulang ke mansion utama.

"Ayah sudah kembali ke mansion utama baby" Jovan berujar dengan melangkah memasuki kamar mandi untuk mencuci muka dan sedikit mengelap tubuh Jay karena Jay tak sempat mandi karena tertidur. Jovan sengaja tidak memandikan Jay karena waktu sudah malam dan itu tidak baik bagi kesehatan.

"Ugh kenapa tidak memberitahu Jay" Jay melengkungkan bibirnya ke bawah dengan mata bulat yang berkaca kaca.

"Stttt kan Jay tidur jadi tidak sempat memberitahu Jay" lembut Jovan sambil mengelap dan membersihkan tubuh Jay.

"Hiks mau ayah hiks hiks"

"Sutttttt iyaa iyaa kita akan menelpon ayah nanti hmmm.... Jangan menangis"

Setelahnya Jovan keluar dari kamar mandi memainkan baju tidur tak lupa memakai diaper,minyak telon,bedak dan lain sebagainya untuk sentuhan terkahir Jovan memasangkan kaos kaki pada kaki mungil Jay karena ntah merasa hari ini lebih dingin dari biasanya.

Jovan mengangkat Jay ke gendongan koalanya melangkah keluar untuk menjalankan rutinitas wajibnya yaitu makan malam.

Ting

Tap

Tap

Tap

Jovan duduk di tempatnya dengan Jay di pangkuannya.

"Baby kenapa bang?" Abim yang melihat wajah Jay seperti habis menangis

"Mencari ayah" singkat nya

"Sini sama Daddy?" Javier mencoba mendekat diri dan mengangkat Jay ke pangkuannya.

Dan itu tak luput dari pandangan anggota keluarganya termasuk Hani dan salah satu dari mereka yang menatapnya tak suka dan penuh kebencian.

Sedangkan Jay hanya pasrah saja ia sedang mode malas sekarang.
.
.
.
Skip makan malam

Sekarang mereka sedang berada di ruang keluarga rutinitas wajib selanjutnya yaitu berkumpul setalah makan malam.

"Jay" ujar Javier mengalihkan atensi Jay yang kini tengah mengenyot susu dalam botol beruangnya yang di berikan oleh Jovan beberapa saat lalu.

Plop

Jay memiringkan kepalanya ke samping seakan bertanya ada apa

"Mulai besok kau akan sekolah di sekolah milik ayah" Javier memutuskan

"Tidak Jay tidak mau Jay mau di sekolah lama saja" Jay langsung menggeleng ribut.

"Tidak ada bantahan Jay, ini keinginan opa dan ayahmu sendiri termasuk Daddy"

"Noo Daddy.... kenapa mendadak sekali ish Jay pokonya tidak mau hulp" Jay besendekap dada membuang muka.

Hahhhh"baby tau tidak Jay harus pindah hmm?" Abim lembut. Jay hanya menggeleng

Jayden Novandra Lexam (Transmigrasi) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang