40.Sahabat lama

1.7K 138 3
                                    

.
.
.

"Uwaaahhhh keren ini kantor ayah" itu Jay menatap binar bangunan megah milik Johan di depannya.

"Uwaaahhhh keren ini kantor ayah" itu Jay menatap binar bangunan megah milik Johan  di depannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bedanya pagi menjelang siang bukan sore.


Cup

"Benar baby ini salah satu perusahaan milik ayah"Johan mengecup pipi gembul Jay.

"Ugh ayah punya banyak gedung seperti itu? Jay memiringkan kepalanya ke samping

Johan terkekeh
"Mungkin..." Johan sedikit menggoda Jay lucu sekali pikirnya ternyata ada bocah semenggemaskan dan sepolos ini di keturunan lexam yang notabenenya keturunan berdarah dingin.

"ayo masuk ayah Jay pengen liat dalemnya ayooo" Jay memaju mundurkan badannya di gendongan Johan.

"Hahaha sabar baby.... Ayo kita masuk hmm" Jovan berjalan dengan Niki mengekor di belakang.

"Let'gooooo~~~~..."

"Let's go baby"

"Let'gooo....?...Let...Let'zz.... ishh sama saja lah, Jay tidak bisa hulp" Jay menggembungkan pipinya lucu.

"Hahaha kau begitu lucu bayi..." Cup Johan mengecup hidung mungil itu,

"Ayah kenapa sepi sekali?" Jay setelah memasuki kantor yang kosong hanya ada beberapa bodyguard dan penjaga sepetinya,

"Baby lupa ini hari apa hmm"

"Ahh iyaa ini kan Minggu ayah astaga Jay lupa hihi" dan itu membuat Jovan dan Niki terkekeh geli.

setelahnya berjalan memasuki lift dengan Niki dan dua bodyguard yang lain, sisa bodyguard nya berjaga di luar,

"Ayah kita akan pergi ke lantai berapa?"

"Kita akan pergi ke lantai 24 baby itu ruang meeting room khusus" balas Jovan

"Tapi Jay ikut tidak apa ayah?, Jay kan tidak bekerja di sini ayah,Jay masih pengangguran" Jay polos.

"Hahahha kenapa kau begitu lucu hmmm baby"

cup

cup

"Ayah sudahhh" Jay mencoba menjauhkan wajah sang ayah.

Johan terkekeh dan
"siapa yang berani memarahi bayi ayah ini,jika ada dia harus berurusan dengan ayah" ujar Johan.

Jay langsung tersenyum manis memeluk tubuh sang ayah erat. Beda dengan Niki dan dua bodyguard yang lain yang terus cengo dan terpana karena melihat tuan besar atau anak sulung dari tuan besar lexam itu tertawa karena bocah mungil di gendongannya itu sungguh keajaiban mungkin.

Ting

Tap

Tap

Tap

Jayden Novandra Lexam (Transmigrasi) EndWhere stories live. Discover now