48.Fakta

1.9K 182 12
                                    

.
.
.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Di sebuah kamar bernuansa putih yang di tempati Sarah dan Jay.

Saat Jay bertanya beberapa waktu lalu Sarah sedikit demi sedikit mejelaskan kepada Jay, meski anak itu mungkin aga sedikit kurang mengerti dan faham penjelasannya tapi Sarah memaklumi lagian ia juga tidak mau anak bungsunya tau dunianya yang begitu kejam padanya dan Jay sendiri.

"J-jadi ini mommy kandung Jay mommy yang telah melahirkan Jay?" Jay menatap mata hitam kecoklatan sama seperti miliknya dan milik Abang ketiga dan keduanya Abimanyu dan Zaki.

Sarah terkekeh...Cup...cup...cup
"Iya sayang dan maafkan mommy karena gara gara mommy Jay jadi terjebak di sini maaf nak" Sarah lirih memeluk tubuh kecil itu erat. Mengecup nya berulangkali dengan posisi Jay yang masih di pangkuan Sarah menyamping.

Bi kasih yang sedari tadi diam tersenyum kecil melihat bagaimana nona nya yang dulu sering berbicara sendiri dengan melihat Poto sang bayi tapi sekarang Sarah telah memeluk Poto bayi dalam inkubator itu.

"Bobo lagi ya sayang" Sarah mengelus rambut Jay lembut menepuk nepuk pantat yang terbalut popok itu, Sarah sudah tau mungkin saat Jay pergi ke rumah sakit karena luka di kening kaki dan lengannya dokter di sana sekalian mengganti baju dan popoknya,

Sarah tentu tidak terkejut karena menurutnya Jay ini memang masih kecil baby-nya bayinya.

"Ughh Mommy Jay mau susu" Jay menduselkan wajahnya manja. Rasanya sangat nyaman menurut Jay a.k.a Axel sama persis seperti pelukan bundanya Tiara.

"Tapi sayang tidak ada susu disini.... Bi apa ada susu di sini?" gumam Sarah setelahnya menatap bi masih yang senantiasa melihat interaksi keduanya.

"Maaf nona tapi di sini tak ada stok susu lagian jika adapun tidak ada botolnya soalnya saya yakin pasti tuan muda Jay terbiasa mengedot pasti kalau dalam gelas saja ia akan menolak" tebak bi kasih

"Hmm Jay sayang nanti saja yah susunya Jay minum air mineral saja dulu ya nak baby haus ya sayang hmm" lembut Sarah

"Hiks hiks Jay mau susu hiks My hiks susu hiks" Jay menangis sambil memanggil nama Mymy nya.

Deg

"I-Iyaa iyaa sayang cup cup sayang jangan menangis hmm" Sarah menimang Jay dengan posisi duduk.

"Nona bagaimana jika menyusui tuan muda saja" usul bi kasih

"Tapi bi asi aku ngga mungkin keluar" Sarah

"Setidaknya tuan muda tidak terus menangis karena menginginkan susu nona, lagian bukan kah menyusui putra bungsumu adakah keinginanmu dari dulu karena nona belum bisa menyusui tuan muda secara maksimal bukan dulu... Jadi kenapa tidak" bi kasih sedikit menggoda dengan nada serius di barengi.

"Kau benar bi mmm aku akan mencobanya kalau gitu, tapi bagaiman jika saat aku menyusui Jay tiba tiba para bodyguard itu masuk?" Sarah khawatir

"Tidak perlu khawatir bibi akan mengambilkan kain untuk menutupinya nanti" bi kasih meyakinkan

"Baiklah bi terimakasih" Sarah

Setelahnya Sarah mencoba membuka tiga kancing baju atasnya mengarahkan nya pada mulut mungil Jay Jay yang terasa sesuatu yang menempel di bibirnya langsung melahap dan menghisapnya rakus

Shhh

"Sayang Jay pelan pelan nak...." Sarah mengelus rambut Jay yang penuh keringat dan jangan luapan perbannya yang menghiasi keningnya.

"Maaf ya sayang pasti air susunya ngga keluar" Cup Sarah berujar mengecup pipi bulat Jay yang kini sudah hampir memejamkan matanya sepetinya bayinya sudah mulai mengantuk kembali.

Jayden Novandra Lexam (Transmigrasi) EndWhere stories live. Discover now