14. Ngambek

3.7K 165 0
                                    

.
.
.
20:30
Di kamar Jovan.

"Adee...ayo lah jangan mendiami Abang...Abang minta maaf" Jovan sudah jengah sungguh dia tidak tahan sedari pulang dari rumah sakit dan kantor dan sampai rumah lagi Jay terus mandiaminya.

"Ngga...ngga mau Abang jahat Abang bohong sama Jay Jay ngambek pokonya huh" Jay besendekap dada dan memalingkan muka.

"Tapi itu kan untuk ke baikan Jay Jay mau etap sakit sn tidak sekolah-sekolah nanti Abang yang lain nyariin bagaimana?.. Jovan mencoba membujuk Jay.

"Ngga mau pokoknya Jay marah sama Abang, karna mau temenan sama monster dokter itu dan bersekongkol kan buat cucuk Jay, sakit tau Abang liat ini Jay sakit" ujar Jay menunjuk pahanya yang di suntik.

Hahhh helaan nafas terdengar dari Jovan.

Flashback

"HUAAAAAAAA......monster huaaaa monster jangan dekat dekat.... Awas jangan dekat nanti ialang matanya hueeeeee....Abang......"

"Stttttt baby jangan menangis dokter hanya akan memeriksa saja tidak akan macam macam beneran" Jovan lembut.

"Hiks..hiks...b-benaran ngga cucuk cucuk kan". Jay

"Ahh aku mengerti ternyata bayi takut di suntik ya" Radit mendekati Jovan yang sedang mengendong koala Jay.

"Hiks...i-yaa Jay ngga akan di cucuk kan monster dokter" Jay menatap Radit takut takut.

Radit terkekeh lucu sekali pikirnya dan mengusap rambut Jay lembut
"Ngga kok Jay jangan khawatir dokter cuma mau periksa habis itu udah beres dokter janji"
Radit mengarahkan kelingkingnya pada Jay dan Jay ragu ragu tapi tak ayal dia juga mengarahkan kelingking mungil nya kepada sang dokter monster itu.

"Baiklah Jo duduk lah sembari memangku Jay tidak mengapa ini hanya pemeriksaan" lanjut Radit melirik Jovan sang empu menurut dan duduk di kursi dengan Jay di pangkuannya.

Radit langsung memulai pemeriksaan dengan terus bertanya tanya supaya pasien bayinya ini tidak takut lagi.
"Nama dokter monster siapa" tanya jay di sela sela Radit pemeriksaannya.

Radit tersenyum dan menjawab.
"Nama dokter Raditya panggil Abang Radit okke...,dan Abang itu sahabat dari Abangmu" Radit memperkenalkan diri.

"Ughh dokter monster teman Abang Jo" Jay memiringkan kepalanya gemas.

Kiyowooooo batinn Radit menjerit tapi dia harus bisa menahan diri.bisa bisa dia akan habis di tangan pawang masien bayinya ini.

"Iyaa sejak kami SMA" ujar Radit lagi dan Jovan Jovan hanya menyimak percakapan mereka. Jay hanya mengangguk.

Beberapa menit terjadi keheningan...

"Baby bisa lihat Abang sebentar" Jovan ingin mengalihkan perhatian Sang adik yang hendak di suntik, sebelumnya Jo sudah mendapat isyarat dari Radit bahwa Jay harus di suntik itu karna memang Jay yang imun nya lemah di tambah sakit dan lagi jarang sekali untuk berimunisasi.

"Ughh kenapa Abang"Jay heran dan menoleh ke belakang menatap Jo polos.

Jovan langsung menurunkan Jay dan berkata
"Tadi ada serangga masuk ke celana Jay...Abang takut serangga itu akan mengigit Jay jadi buka dulu celana nya okke" Jovan membuka celana Jay tanpa berontak dari sang empu jujur Jay malu tapi dia lebih takut jika nanti di gigit serangga nanti berdarah ughh Jay tidak mau itulah pikiran rondom jay.

Jayden Novandra Lexam (Transmigrasi) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang