Veryclon Academy

14.1K 857 10
                                    

   ARVENNA


   Aku menatap sosok pemuda yang baru saja keluar dari semak belukar itu. Bisa dikatakan dia sangat tampan. Aku suka dengan mata nya yang sangat menawan itu, hijau terang.

   Tapi, aku tidak boleh lengah dia adalah orang asing, dan aku harus mewaspadainya.

   "Siapa kau?!" aku bertanya dengan nada lantang, walaupun aku sebenarnya cukup takut.

   "Hanya seseorang yang berasal dari masa lalumu! Tapi kau tidak akan mengingatku! Bukankah begitu?!" jawabnya dengan nada sendu.

   Hei, mengapa dia terlihat sedih, memangnya apa yang telah ku lakukan kepadanya sehingga ia mengeluarkan nada sendu seperti itu?!

   "Mengapa kau sedih?!" akhirnya aku bertanya kepada dia, dari pada aku penasaran terus.

   "Karena seseorang yang aku cintai tidak bisa mengingatku! Karena, pikiran tentangnya selalu terkenang dalam pikiranku, dan hal itu semakin membuatku sedih larena ia sedang tidak berada disini!" balasnya, tapi aku sedikit tidak mengerti dengan apa yang sedang dikatakannya.

   "Owh begitukah?! Memangnya seseorang yang kau cintai itu sedang berada dimana?! Sehingga ia tidak berada di sisimu?!" tanyaku lagi. Rasa penasaran ini harus segera di tuntaskan.

   "Ia sedang berada di suatu tempat yang sangat jauh, dan aku tidak dapat menggapainya!" jawabnya dengan nada lembut.

   "Hey, memangnya ia sudah mati?!" tanya ku dengan nada terkejut. Tentu saja bagaimana tidak terkejut kalau ternyata kami sedang membicarakan orang yang telah mati.

   "Tidak dia tidak mati, hanya sedang tertidur! Dan aku tidak dapat membangunkannya!" ucap pemuda itu dengan nada yang lebih sendu dari yang sebelumnya.

   "Astaga, itu sama saja!" bisikku dengan hampir tidak terdengar.

   "Putri Arven, anda berada dimana?!" dapat kudengar seruan dari Markus.

   Aku membalikkan tubuhku, dan menatap Markus yang tampak berlari ke arahku dengan tergesa gesa. Aku melambaikan tangan kananku kepadanya.

   "Markus!" pekikku dengan nada bersemangat. Saat Markus telah sampai di tempatku sedang berdiri, dapat terlihat oleh mataku kalau peluh telah membanjiri wajah nya yang tampan itu.

   "Putri, anda baik baik sajakan?!" tanya Markus khawatir. Aku hanya mengangguk kepadanya.

   "Syukurlah! Anda tadi berbicara dengan siapa?!" Markus kembali bertanya. Aku tersenyum dan menunjuk ke tempat pemuda sebelumnya yang berbicara denganku.

   "Aku berbicara dengan---?!" aku membulatkan mataku karena tidak mendapati sosok pemuda yang tadinya menjadi teman bicaraku.

   "Ehhh, kemana pemuda yang tadi?! Sebelum aku membalikkan tubuhku untuk melihatmu, dia masih berada di sana!" seru ku pada Markus.

   "Mungkin anda tadi sedang berhalusinasi, atau mungkin tadi anda berada di bawah alam sadar!" timpal Markus padaku.

   "Mungkin, ya sudahlah! Ada apa kau memanggilku?!" tanyaku pada Markus.

   "Saya hanya khawatir kalau anda tadi diculik seseorang karena anda tidak berada di dalam kamar anda!" jawab Markus hormat.

   "Kau tidak usah terlalu khawatir seperti itu! Aku bukanlah gadis lemah yang akan dengan mudah diculik oleh seseorang!" balasku dengan senyum menenangkan.

   "Baiklah! Besok anda memiliki jadwal pergi ke Veryclon Academy!" ucap Markus

   "Veryclon Academy?!"

Veryclon Academy (✓)Where stories live. Discover now