Teman Pertama

10.7K 721 6
                                    

   Hari ini adalah hari yang cukup baik menurut Arvenna. Setelah kemarin dia mengalami banyak hal yang membuat kondidi hatinya memburuk, tetapi semuanya tergantikan dengan hal hal yang akan dia lakukan hal ini.

   Dan sepertinya setalah pertemuan Arvenna dengan ke 4 pangeran dari clan berbeda itu, dia jadi sulit untuk berteman dengan orang lain karena banyak yang akan langsung pergi setelah melihatnya.

   'Apa salahku, sehingga mereka semua menjauhi?! Padahal aku kan hanya ingin berteman dengan mereka!' batin Arvenna dengan sedih.

   Dia memilih untuk berdiam diri di taman belakang academy, karena dia sedang ingin sendiri. Dan kebetulan sekarang ini Markus sedang memiliki urusan.

   "Hahhh, kapan aku akan memiliki seorang teman. Hanya satu saja, dan dia tulus menerimaku apa adanya!" gumam Arvenna, diikuti dengan helaan nafas darinya.

   Tiba tiba saat sedang Arven sedang melamun, suara isakan tangis terdengar di telinganya.

   'Siapa itu?!' batin Arvenna penasaran.

   Karena rasa penasarannya yang tidak dapat dibendung lagi, akhirnya Arvenna mengikuti kata hatinya. Yaitu mencari asal suara isakan tangis yang di dengarnya tadi.

   Tak berapa lama menyusuri kawasan taman itu, Arvenna akhirnya mendapatkan asal suara itu.

   Tampak di sana seirang gadis sedang menenggelamkannya di atas kedua lututnya. Sepertinya dia sedang memiliki masalah. Begitulah yang ada di pikiran Arvenna.

   "Hey!" panggil Arvenna lembut.

   Sobtak gadis itu langsung menoleh ke arah Arvenna. Dengan cekatan dia berdiri dan menunduk hormat di hadapan Arvenna.

   "Salam saya kepada yang Mulia Ratu Arvenna yang agung!" ucapnya gugup.

   "Tak perlu formal begitu! Angkat kepalamu! Lalu mengapa kau menangis disini?!" tanya Arvenna dengan penasaran.

   "Ti--ti--tidak Yang Mulia!" balasnya panik.

   "Kau tidak usah sungkan bercerita padaku. Aku tidak akan bisa menjadi pemimpin kalau aku tidak mengetahui permasalahan yang sedang dialami oleh rakyatku!" tutur Arvenna dengan sangat lembut.

   "Ratu!" dengan sangat ketakutan dan juga seolah terluka, gadis itu menghampiri Arvenna dan memeluknya dengan sangat erat. Seolah dia baru saja menemukan sesuatu yang sangat berharga untuknya.

   "Ssssstttt! Tenanglah! Katakan apa yang menjadi masalah!" ucap Arvenna.

   "Ratu, aku sudah tidak tahan lagi. Mengapa harus aku yang mengalaminya. Mengapa harus aku yang mereka siksa. Aku sudah tidak kuat lagi. Aku ingin pergi. Tidak pernah ada yang menginginkan ku di dunia ini! Apa salah ku!" isak gadis itu dengan penuh kepedihan.

   "Siapa yang menyiksamu?!" tanya Arvenna dengab terkejut. Dia tidak menyangka gadis baik hati di depannya ini selalu disiksa. Arvenna bisa tau gadis itu adalah gadis yang baik hati dalam sekali oandanga karena dia bisa melihat mata hazelnut gadis itu memancarkan kebaikan.

   "Mereka. Putri Vinesya dan ke 2 temannya. Aku tidak tau apa salahku pada mereka! Tapi mereka selalu menyiksa ku! Ratu, sebagai seorang rakyat hamba mohon, hapuskan semua penderitaan yang hamba alami. Hamba tidak kuat lagi!" pintanya dengan mata yang sangat memohon dan isakan pilunya yang semakin membuat Arvenna merasa iba dan simpati. Seolah dia juga ikut merasakan bagaimana perasaan gadis yang ada di pelukannya saat ini.

   "Akan kuhapuskan semua kesakitanmu. Di sampingku lah selalu, dan akan kujamin tidak ada seorang oun yang berani untuk mengusik hidupmu!" ucao Arvenna dengan lembut. Berusaha untuk menenangkan gadis di depannya ini.

Veryclon Academy (✓)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ