Perang Tahta (2)

6.7K 503 12
                                    

Dua mata saling beradu. Antara seorang perempuan muda dan lelaki paruh baya dengan tatapan yang berbeda. Si perempuan menatap tajam dan dingin, sementara si paruh baya menatap remeh penuh kemenangan.

Arvenna si pemilik tatapan tajam dan dingin mendecih kesal melihat wajah dari Zeov. Dalam hati, entah mengapa dia memiliki niat membunuh yang sangat besar terhadap Zeov.

"Zeov Srakin Diora, akan kukatakan padamu, saat ini aku masih memiliki hati nurani setidaknya jika kau sekarang bersujud di hadapanku aku akan memaafkannya dan akan meringankan hukumanmu!" Ucap Arvenna dengan wajah datar.

"Hahahaha, kau lucu sekali putri, memohon maaf padamu, hal itu hanya akan terjadi dalam angan angan mu. Saat ini aku adalah Raja, akulah yang berkuasa, aku lah yang memerintah, berani sekali seorang sepertimu memerintahku yang merupakan seorang Raja, benar benar keterlaluan" balas Zeov dengan nada kesal.

"Hahh, berbicara dengan mu benar benar menguras waktu dan juga tenaga. Aku sudah lelah, dan karena aku sudah lelah aku akan mengakhiri ini secepatnya" Arvenna mengangkat tangannya dan mulai menggambar sesuatu di udara. Gerakan tangannya benar benar cepat.

Setelah itu, Arvenna melafalkan sebuah mantera dan tiba tiba bangunan istana bergetar hebat. Langit langit bangunan mulai runtuh, namun sebelum reruntuhan itu menyentuh Arvenna dan pasukannya, sebuah barier pelindung langsung melindungi mereka.

"Kalian baik baik saja kan?" Tanya Arvenna pada pasukannya.

Anggota pasukannya hanya mengangguk, dan mulai menyiapkan pedang dan tombak mereka. Arvenna menatap tajam ke arah tumpukan puing bangunan tempat Zeov dan pasukannya tertimpa.

Puing puing reruntuhan itu tiba tiba hancur menjadi debu karena sebuah laser putih yang muncul dari bawahnya.

"Kau benar benar tidak main main yah Putri Arvenna, langsung menghancurkan istana ini menjadi sebuah reruntuhan. Padahal istana ini begitu indah dan enak dipandang oleh mata" ucap Zeov dengan wajah yang berpura pura sedih.

"Ya, istana ini memang indah, namun karena istana ini ditempati oleh orang orang seperti kalian, istana ini bagaikan sebuah neraka yang di selimuti oleh api hitam. Benar benar mengerikan" balas Arvenna datar.

"Anda benar benar berubah yah. Saya menjadi sakit hati mendengar ucapan anda" Arvenna semakin menatap merendahkan kepada Zeov setelah dia berbicara seperti itu.

"Aku benar benar menjadi sangat lelah mendengar semua ocehan mu. Mari kita mengakhirinya Zeov, aku merasa sangat lelah dan bosan saat ini" ucap Arvenna, lalu dia mengucapkan sebuah mantera kembali dan angin topan dicampur api .entah membara muncul dan mengarah ke arah Zeov dan pasukannya.

Namun, dengan mudahnya salah satu anggota pasukan elite Zeov menangkisnya. Arvenna hanya memasang wajah datar, lalu kembali memanggil angin topan yang digabung dengan api membara.

"Sia sia sekali anda memanggil jurus seperti itu, membuang buang tenaga saja." Ucap Zeov dengan nada mengejek.

"Hahh, lihatlah sekeliling mu Zeov lalu kau bisa berbicara seperti itu" balas Arvenna. Tiba tiba, puluhan angin topan dengan api muncul di sekitar mereka. Dan semua angin topan itu di arahkan ke Zeov dan pasukannya.

Karena begitu banyak angin topan yang datang, seluruh pasukan elite Zeov turun tangan untuk menghancurkan angin topan yang dibuat oleh Arvenna agar tidak mengenai Zeov.

"CK, aku benar benar sudah tidak tahan lagi, kalian semua serang gadis bodoh dan pasukannya itu. Pengapian mereka dari muka bumi ini" perintah Zeov dengan nada membentak.

Pasukan elite dan ke empat anak Zeov langsung menyerang Arvenna, sementara yang diserang hanya diam karena para pengawalnya sudah siap siaga sejak tadi.

Veryclon Academy (✓)Where stories live. Discover now