Kekuatan

7.4K 591 29
                                    

Aku terbangun di sebuah ruangan putih. Tubuhku terasa ringan, seolah tidak memiliki beban sama sekali. Aku merasa sangat tenang.

"Arvenna" seseorang memanggilku. Aku berbalik dan menemui seseorang. Dia adalah Selena sang Dewi Kegelapan.

"Selena" panggilku dengan senyuman ku yang lebar. Entah mengapa aku merasa sangat tenang dan nyaman disini. Namun, di sisi lain aku merasa telah melupakan sesuatu yang sangat besar.

"Apa kau baik baik saja, Arvenna?" Tanya Selena padaku. Mengapa dia menanyakan hal seperti itu. Dia berada dalam diriku, seharusnya dia tau apa yang kualami.

"Ada apa dengan mu Selena? Tentu saja aku baik baik saja. Mengapa kau terlihat begitu khawatir?" Aku balas bertanya dengan ekspresi kebingungan.

"Arvenna, kau adalah orang yang sangat baik. Aku pertama kali sangat membencimu karena kau begitu baik dan lemah lembut. Kau menyayangi semua orang termasuk orang yang telah berbuat jahat padamu" Selena mengatakan hal yang aneh menurut ku. Kenapa dia mengatakan hal seperti itu.

" Mengapa kau mengatakan hal seperti itu Selena. Apa kau baik baik saja?" Aku kembali bertanya padanya, kali ini aku mengeluarkan nada cemas. Selena hanya terdiam dengan senyuman yang terlihat sendu.

"Arvenna, katakan padaku. Apakah kau lebih menyayangi orang orang  yang kau sebut sebagai keluarga atau dirimu sendiri?" Tanya Selena padaku. Aku mengernyit heran. Kenapa dia tiba tiba menanyakan hal itu.

"Tentu saja teman temanku. Diriku tidak jauh lebih berharga dari mereka" balasku dengan mantap tanpa ada nada ragu ragu. Dapat ku lihat kalau Selena memasang raut wajah yang rumit. Aku tidak bisa menebaknya.

"Selena. Ada apa sebenarnya?" Aku merasakan kalau ada sesuatu yang tidak beres. Dan aku juga merasakan kalau ada yang hilang dari ingatanku. Sesuatu yang sangat menyakitkan.

"Arvenna, kau seharusnya mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari pada kehidupan yang rumit seperti ini. Arvenna, sekali saja katakan kalau kau lebih memilih diri mu sendiri dibandingkan orang lain!" Pinta Selena, wajah nya sangat sedih.

Dan entah mengapa aku merasa kalau hatiku juga sekarang sedang merasakan sakit yang teramat sangat. Apa yang sebenarnya terjadi? Ini benar benar membingungkan.

"Aku tidak bisa Selena, bukankah sudah ku katakan padamu kalau aku akan selalu memilih keluargaku dari pada diri ku sendiri" aku membalas dengan wajah meyakinkan. Selena menampakkan wajah kecewa nya.

Hingga akhirnya aku tersadar dari kebodohan ku yang melupakan ingatan yang penting dari memori ku.
Bagaimana bisa aku melupakannya. Markus. Nama yang mengingatkan ku pada pemuda yang sejak dulu selalu melindungiku dengan segenap nyawanya.

Apa yang telah ku lakukan? Dan tanpa ku sadari, air mata mulai menetes dari kelopak mataku. Namun wajahku tersenyum, ini menyakitkan. Namun aku tidak bisa memungkiri kalau apa yang terjadi pada Markus semuanya adalah kesalahanku.

"Selena, apa yang harus ku lakukan?" Aku bertanya seraya jongkok dan menelungkup kan wajahku di antara lutut ku. Isakan keluar dari bibirku. Aku sangat sedih, aku bahkan tidak tau harus berbuat apa. Aku adalah orang yang sangat tidak berguna. Putri apa sepertiku?

Selena hanya mengelus kepalaku dengan lembut. Elusan yang sama dengan milik ibuku. Membuatku nyaman dan tenang.

"Arvenna, aku juga tidak tau harus apa. Namun, satu hal yang pasti aku selalu bisa memberikan kekuatan ku padamu, kapan pun kau menginginkannya." Aku terdiam. Selena adalah orang yang bisa memahami diriku.

"Selena, beri aku kekuatan!" Pintaku pada Selena.

"Katakan padaku, untuk apa kekuatan itu. Apa yang akan kau lakukan bila aku memberikan mu kekuatanku?"

Veryclon Academy (✓)Where stories live. Discover now