Batu Berlian

8.2K 620 35
                                    

Karena saya merasa bersalah telah meninggalkan reader terlalu lama. Jadi saya bakalan mengadakan up date entah berapa kali. Jadi kalian jangan menganggap saya sebagai author yang tidak bertanggung jawab.

***

Feli memandang pemuda itu dengan pandangan terkejut. Bagaimana dia tidak terkejut kalau dia baru saja melihat salah satu seorang dari masa lalunya lagi.

"Hei gadis bodoh, kau baik baik saja?!" tanya Riko dengan pandangan risih karena ditatap dengan begitu intens oleh Feli.

"Ahh, yah. Aku baik baik saja. Tidak usah khawatir!" balas Feli dengan nada gelagapan.

"Aku tidak khawatir dengan mu dasar gadis bodoh!"

"Hei, kenapa dari tadi kau selalu memanggilku gadis bodoh. Namaku Feli. Felicia Cryclon. Jika kau memanggilku gadis bodoh lagi, lihat saja apa yang akan terjadi!" omel Feli dengan nada kesal. Mencoba mengalihkan perhatian Riko.

"Kau memang gadis bodoh. Itulah sebabnya aku memanggilmu dengan sebutan itu. Dan aku tidak akan melaksanakan perintah siapapun. Termasuk perintah mu yang menyuruhku untuk berhenti memanggilmu gadis bodoh!"

"Kalau kau memanggilku gadis bodoh berarti tidak masalah bukan kalau aku memanggilmu pemuda jelek." ledek Feli.

"Kau dilarang melakukannya!"

"Memangnya siapa yang melarangnya untuk memanggilmu begitu?!" ucap Feli dengan santai.

"Tentu saja aku. Sebagai pangeran aku memiliki hak untuk memerintahmu!" balas Riko.

"Aku tidak mau melakukan perintah siapapun termasuk perintahmu itu. Jadi sampai jumpa lagi pemuda jelek!" Feli langsung pergi dari tempat itu dengan sihirnya.

"Siapa gadis itu. Menarik sekali!" gumam Riko.

***

"Aishh.. Bagaimana bisa aku bertemu dengan nya. Hahh.. Dia adalah orang yang berbahaya. Sebaiknya aku menjauhinya dulu untuk saat ini!" gumam Feli.

Tanpa disadarinya, dia menabrak pelan seorang gadis.

"Hei kau!" bentak gadis itu.

Feli menatapnya dengan pandangan bingung. Matanya seolah mengatakan "kau kenapa" seperti itulah.

"Apa aku tidak akan meminta maaf padaku. Padahal kau baru saja menabrak ku!" ucap gadis itu.

"Aku hanya menyenggolmu dengan pelan. Kenapa kau sampai semarah itu?!" tanya Feli dengan santai.

"Dasar gadis bodoh. Kau itu hanyalah orang biasa. Kau tidak akan hidup lagi jika aku melaporkan mu kepada ayahku!" balas gadis itu dengan angkuh.

"Hahhh.. Merepotkan sekali gadis bodoh ini!"  pikir Feli jengkel.

"Kalau begitu aku minta maaf padamu. Selamat tinggal!" ucap Feli, dan segera berlalu pergi dari sana.

"Hei kau, kau tidak punya sopan santun yah. Kau mau mati hahh. Sebaiknya kau harus menjaga dirimu dengan baik atau kau akan mati!" bentak gadis itu kepada Feli.

"Nona, bukankah aku sudah meminta maaf padamu. Kenapa kau masih saja marah padaku?!". Ucap Feli dengan wajah yang jadi jengkel.

"Berani sekali kau kepadaku!"

"Bagaimana aku tidak berani kalau nona saja membentakku Sedari tadi. Nona pikir aku penjahat apa?!" Feli meninggikan suaranya.

"Kau juga berani membentakku?! Kau pikir kau itu siapa sehingga kau memiliki hak untuk membentakku. Kau mau mati?!" teriak gadis itu.

Mereka berdua menjadi pusat perhatian di sana. Sementara Feli berusaha untuk menekan amarahnya yang sudah tersulut.

"Hahh, nona aku sudah meminta maaf kepadamu kan. Jadi apa lagi yang Anda permasalahkan. Saya masih punya banyak urusan, dan harus segera pergi. Selamat tinggal nona!" dan dalam secepat kilat Feli telah pergi dari pandangan mata.

"Sialan dia malah meninggalkan ku. Ckk, awas saja kalau aku bertemu lagi dengannya akan ku beri dia pelajaran. Berani sekali dia melakukan hal ini padaku!"

Gadis itupun pergi. Dan kerumunan yang sempat ada pun kembali bubar dan melakukan aktifitas nya masing masing.

*** Di tempat Ryon ***

Ryon masih saja memegang kristal itu di tangannya. Entah apa yang dipikirkannya sambil memegang kristal itu.

"Siapa sebenarnya gadis itu? Mengapa aku merasa pernah melihatnya?! Ini sangat aneh!" gumam Ryon dengan wajah datar. Namun pikirannya masih melayang layang kesana kemari.

"Ryon, apa yang sedang kau lakukan?!" tanya pemuda yang ternyata putra mahkota.

"Yang Mulia Adiel. Apa yang sedang Anda lakukan disini?!" Ryon langsung berdiri dan memberikan hormat kepada tuannya yang bernama lengkap Adiel Vranno France.

"Aku hanya sedang ingin jalan jalan saat ini. Entah kenapa aku sedang malas di dalam istana saat ini!" balas Adiel dengan santai.

"Yang Mulia Raja akan memarahi Anda jika Anda bolos salah satu pelajaran anda lagi!" ucap Ryon dengan nada sedikit khawatir.

"Tidak perlu cemas. Aku sudah bisa melawan ayah. Hanya saja saat ini, entah kenapa aku memikirkan gadis itu!" ucap Adiel dengan senyuman tulus yang baru pertama kali dilihat oleh Ryon.

Ryon tercengang, karena baru kali ini ada orang yang mampu membuat sang putra mahkota tersenyum tulus.

"Apakah yang mulia sedang jatuh cinta?!" tanya Ryon dengan wajah terkejut.

"Mungkin saja. Aku selalu terbayang dengan senyumannya. Tapi kalau di pikir pikir lagi, bukankah gadis itu sangat cantik?!" ucap Adiel dengan senyum malu.

"Gadis itu ternyata cukup hebat karena mampu membuat yang mulia langsung jatuh cinta padanya pada pandangan pertama!" ucap Ryon dengan seringai.

"Tapi, apa yang di berikan nya tadi padamu?!" tanya Adiel penasaran.

"Hanya sebuah batu kristal yang tidak berharga. Aku juga tidak tau apa gunanya batu kristal ini!" ucap Ryon.

"Hahh, andaikan aku juga diberikan batu seperti itu!" gumam Adiel dengan wajah yang lusuh.

"Anda kenapa menjadi lusuh seperti itu?!' tanya Ryon dengan wajah yang terlihat seperti menahan tawanya.

" aku hanya iri saja padamu. Kau mendapatkan sesuatu darinya padahal kalian itu bertarung. Tapi kenapa aku tidak mendapatkannya yah?!" ucap Adiel semakin kecewa.

"Anda pasti akan bertemu kembali dengannya. Saya yakin akan hal itu!" ucap Ryon.

"Semoga saja!" Adiel kembali bersemangat.

"Sebaiknya Anda kembali agar diperbolehkan bersekolah besok!" ucap Ryon. Adiel mengangguk dan masuk kembali ke dalam istana.

Sementara Ryon kembali mengamati batu itu dengan seksama. Hingga akhir ya dia melihat suatu lambang. Dan matanya langsung membulat.

Dia segera melakukan sihir teleportasi, mencoba melacak keberadaan orang yang dicarinya. Hingga akhirnya dia menemukannya.

"Yang Mulia Arvenna!" panggilnya.



*******

Yeayyy, bisa up date lagi. Hehehehe. Maaf kalo chapternya belakangan ini sedikit banget. Semoga reader semua puas dengan hasil karya saya. Aminn.. Doain semoga cepat updatenya yah!!! Salam manis dari saya



Pixie Arlenia

Veryclon Academy (✓)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt