Murkanya Arvenna

10.2K 790 7
                                    


   Sudah cukup lama setelah pelajaran terakhir selesai. Dan Arvenna masih tetap setia berada di dalam kelas. Lantaran karena Markus yang tidak kembali kembali.

   "Dimana sih Markus?! Kenapa dia lama sekali?!" pikir Arvenna yang mulai kesal.

   Karena merasa Markus tidak akan kembali lagi ke kelas, akhirnya Arvenna memilih untuk keluar dari dalam kelas.

   Karena pikirannya yang sedang sedikit kacau, akhirnya Arvenna memilih untuk pergi ke taman belakang academy.

   Berusaha untuk menenangkan pikirannya sambilan menatap danau dan hamparan padang bunga di depannya dengan gelisah.

   "Kenapa aku jadi gelisah dan gusar begini?! Apa sih yang sebenarnya terjadi?!" pikir Arvenna dengan khawatir dan cemas.

   Karena tidak perasaan gelisahnya tak kunjung hilang juga, akhirnya Arvenna pun berpikir untuk mencari Markus.

   Arvenna mengelilingi bangunan Academy untuk mencari Markus yang tidak ketemu ketemu juga.

   "Dimana sih sebenarnya dia?!" keluh Arvenna.

   Sudah hampir 20 menit Arvenna berkeliling dan orang yang dicari carinya sejak tadi tidak dapat dia temukan.

   Hingga akhirnya dia mendengar keributan di halaman academy. Akhirnya Arvenna memutuskan untuk pergi ke sana.

  Dan entah kenapa perasaan Arvenna semakin tidak enak saat ia hampir sampai di halaman academy.

   Sesampainya Arvenna di halaman Academy, semua murid murid mengelilingi halaman dan menyisakan ruang yang cukup luas di tengah halaman.

   "Apa yang sedang terjadi?!" gumam Arvenna dengan penasaran.

   Akhirnya, Arvenna menerobos kerumunan itu untuk sampai ke tengah halaman academy.

   Dan pemandangan pertama yang dilihatnya adalah Markus kesatria nya telah jatuh terduduk dengan seluruh tubuhnya yang dipenuhi oleh luka pukulan dan cambukan. Sementara Seron teman pertamanya telah pingsan dengan lebam lebam biru di sekujur tubuhnya dan darah yang mengalir deras dari dari kepala dan juga perutnya.

   Mata Arvenna membulat dan tubuhnya membeku.

   "Wah wah, halo yang mulia ratu, bagaimana aku baikkan karena sudah membereskan orang orang yang berniat memanfaatkanmu dan mencelakaimu?!" ucap Vinesya dengan senyum yang dibuat buat.

   "Apa yang telah terjadi?!" tanya Arvenna dengan kepala tertunduk. Mata indahnya telah mengucurkan air mata dengan derasnya.

   "Lihatlah sendiri, ksatriamu yang sangat kau percayai itu hendak mencelakaimu secara diam diam, dan gadia itu berniat untuk memanfaatkan mu!" ucap Vinesya dengan senyuman palsu. Sementara diam diam dia mengelurkan seringai liciknya.

   Ke 4 pangeran berjalan mendekati Vinesya dan Arvenna.

   "Maafkan kami yang mulia karena tidak bisa melindungi anda dari orang orang seperti mereka!" ucap Nicholas dengan sopan walaupun terkandung nada dingin.

   "Aku juga sangat meminta maaf yang mulia!" ucap Christian dan Savier dengan bersamaan.

   Sementara Riko hanya terdiam, tidak ingin berkata apa apa. Walaupun sebenarnya dia itu tau kalau kejadian ini adalah rencana licik Vinesya dan teman temannya untuk menyingkirkan semua orang yang disayangi oleh Arvenna.

   "Mengapa kalian berkata kejam begitu?!" ucap Arvenna dengan nada bergetar.

   Tampak sangat terpukul dengan apa yang barusan dia lihat dengan mata kepalanya sendiri.

Veryclon Academy (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang