Masalah yang tiada akhir

7.5K 572 20
                                    

Feli sedang santai di perpustakaan Veryclon Academy. Matanya menatap sebuah buku tebal dengan serius.

Buku itu berjudul Claufedia Kingdom. Yap, buku itu mengisahkan sejarah dari kerajaan Claufedia.

Saat Feli sedang serius seriusnya membaca, tiba tiba datang seseorang mengagetkan Feli.

"Putri, apa yang sedang Anda baca?" tanya orang yang mengagetkan Feli. Ternyata dia adalah Nicholas, sang pangeran Elf.

"Nicho yah, aku hanya sedang membaca sejarah kerajaan Claufedia." balas Feli seraya melayangkan senyumannya kepada Nicholas.

Sang pangeran Elf hanya bisa membuang mukanya yang merona karena malu. Nicholas berdehem untuk mengembalikan suasana hatinya.

"Untuk apa anda membaca buku itu?" Nicholas kembali bertanya.

"Hmmm, aku hanya merasa konyol saja. Dulu aku menjadi calon ratu Claufedia, namun aku tidak mengetahui apapun tentang Claufedia. Bukan kah itu sangat aneh?" ucap Feli dengan kekehan gelinya.

Nicholas hanya tersenyum melihat sifat ceria milik Feli. Dia tidak tau, mengapa dia sangat menyukai sifat milik Feli.

"Itu memang sedikit konyol. Tapi, sekarang kami semua mempercayai anda sebagai Ratu kami, Anda itu kuat dan juga baik hati. Sangat pantas u tuk menjadi ratu Claufedia!" ucap Nicholas dengan tulus.

Feli melihat Nicholas dengan pandangan yang sulit diartikan. Lalu, pandangan nya berubah menjadi pandangan lembut.

"Kau juga pantas menjadi seorang Raja, Nicholas. Kau sopan dan juga pintar, terkadang kau bisa menjadi sangat baik hati. Kau memenuhi standar menjadi seorang Raja" balas Feli dengan nada lembut.

"Kalau begitu, apakah Anda ingin menjadi ratu saya. Saya menginginkan Anda bukan karena Anda seorang ratu, tapi karena saya benar benar tulus menginginkan Anda dari dalam hati saya" pinta Nicholas dengan nada penuh harap.

"Nicholas dengarkan aku, bukannya aku mengada ada atau apalah. Aku hanya ingin mengatakan, firasatku berkata padaku kalau kita tidak ditakdirkan bersama. Aku yakin kau pasti bisa mendapatkan orang yang jauh lebih baik dari pada aku. Aku sangat yakin akan hal itu!" nasehat Feli dengan nada tulus.

Nicholas menghela nafas, padahal hatinya sangat ingin Feli mengatakan hal yang sebaliknya.

"Hahh, saya sudah menduga kalau Anda akan menolak saya. Tapi saya tidak menyangka akan sesakit ini rasanya." ucap Nicholas dengan wajah lesu.

"Sudahlah, kau jangan memasang wajah lesu seperti itu. Sangat tidak cocok dengan wajahmu yang tampan. Ayo kita kekelas. Bukankah sebentar lagi waktu istirahat akan segera selesai?" ajak Feli.

Nicholas mengangguk, dan ia pun berdiri dan berjalan berdampingan dengan Feli. Mereka berjalan menuju kelas mereka masing masing. Karena mereka berdua berbeda kelas. Nicholas mengantar Feli menuju kelasnya.

Sesampainya mereka di depan kelas Feli, Feli menatap Nicholas dengan pandangan lembut.

"Sampai jumpa Nicho. Ingat yah, jangan memasang wajah lesu seperti tadi. Sangat tidak cocok denganmu!" ucap Feli tersenyum manis.

Nicholas membalas senyum manis Feli dengan senyum menawannya yang sopan.

"Baiklah. Saya mengerti. Sebaiknya anda segera masuk ke dalam kelas Anda." ucap Nicholas dengan sopan. Lalu dia pun berjalan pergi meninggalkan kelas Feli, dia berjalan menuju kelasnya.

"Felicia, bukan kah yang berbicara tadi denganmu adalah pangeran Elf? Bagaimana bisa kau kenal dengannya?" tanya salah satu teman sekelas Feli yang bernama Stephani Dea Hourin.

"Kami sudah lama kenal. Memangnya ada apa?!" tanya Feli.

"Kau tidak tau yah? Semenjak perang dengan raja kegelapan sudah selesai, keempat pangeran dari clan berbeda menutup diri mereka. Bahkan mereka sangat jarang datang ke Academy!" ucap Stephani dengan nada serius.

"Bukankah seharusnya mereka sudah selesai bersekolah. Perang itu sudah berlalu 10 tahun yang lalu" balas Feli dengan nada terkejut.

"Sebenarnya mereka yang meminta agar bisa terus bersekolah. Lagi pula mereka tidak mengalami penuaan sedikit pun, jadi bukan masalah. Dan satu lagi, 4 pangeran tidak pernah memiliki teman lagi semenjak perang selesai. Mereka tidak mengijinkan siapapun untuk berbicara dengan mereka. Kau sungguh beruntung!" ucap Stephani dengan wajah menggoda Feli.

"Sudahlah. Lagi pula tidak masalah bukan kalau mereka menginginkan teman sekarang. Perangkan hanyalah masa lalu yang sudah selesai. Untuk apa mereka memikirkannya kembali?" balas Feli dengan santai.

"Terserah padamu sajalah. Lagi pula kau tidak tau yah berapa Putri Bangsawan yang mengincar mereka. Lihatlah nanti pulang sekolah, kau akan mengalami hal yang tidak terduga!" ucap Stephani lalu melenggang pergi keluar kelas. Feli hanya santai dan mengacuhkan perkataan Stephani tadi.

Pelajaran belum dimulai, karena para guru sedang melakukan rapat. Jadi, para murid Academy bebas berkeliaran di sekolah.

Feli asyik kembali membaca buku yang tadinya dipinjam olehnya dari perpustakaan. Matanya terus bergerak, membaca setiap baris kata kata yang ada di buku itu.

Tiba tiba, seseorang menggebrak mejanya.

"Hey gadis kecil!" panggil perempuan yang menggebrak meja Feli.
Feli menengadah melihat orang yang mengganggunya.

"Ya, ada apa?" tanya Feli dengan santai.

"Bagaimana bisa kau dekat dengan pangeran Elf, yaitu tuan Nicholas?" tanya perempuan itu dengan nada geram.

"Memangnya kenapa? Lagi pula aku sudah lama kenal Dengan Nicho. Jadi bukan masalah kalau aku memiliki hubungan yang cukup akrab dengannya" balas Feli dengan wajah tidak mengerti.

"Gadis sialan. Jangan hanya karena kau adalah keponakan pemilik Academy, kau jadi bisa berbuat sesuka mu. Dan asal kau tau saja, status Bangsawan keluargaku masih lebih tinggi dibanding milik paman mu itu" bentak perempuan itu dengan wajah kesal.

"Tunggu sebentar. Aku bahkan tidak tau apa yang salah dariku, mengapa kau marah padaku? Berikan aku alasan yang jelas tolong" pinta Feli dengan wajah kebingungan. Di benar benar tidak tau apa maksud dari para perempuan yang sedang menatap dirinya dengan tajam.

"Kau bahkan tidak menyadari kesalahanmu. Aku benar benar sangat tidak menyukaimu. Lihat saja nanti, aku akan mengatakan pada ayahku agar menyingkirkanmu dari Academy ini. Kau tunggu saja" Feli kini mulai kesal karena sejak tadi perempuan yang ada di depannya ini membicarakan hal yang tidak diketahui nya. Dan perempuan di depannya ini juga menuduhnya dan bahkan akan mengadukannya. Feli benar benar tidak mengerti.

"Jelaskan padaku apa salahku, agar setidaknya aku mengerti apa yang kau bicarakan" ucap Feli kesal.

"Kau berani menantangku?" tanya perempuan itu marah.

"Tentu saja, aku bahkan tidak tau apa yang kau bicarakan dan dengan seenaknya kau menuduh dan ingin mengadukan aku. Yang benar saja!" Feli balas membentak perempuan itu.

"KAU-!"

"Apa yang sedang terjadi disini?" seseorang memotong bentakan perempuan tadi.

Semua orang yang tadinya fokus kepada pertengkaran Feli dan perempuan tadi langsung melihat siapa orang yang berani menengahi mereka berdua.

Dan mata mereka semua langsung terbelalak. Perempuan itu menatap orang yang memotong perkataannya dengan terkejut. Sementara Feli menatapnya dengan kesal.

"P..Pangeran Adiel!" bisik perempuan itu dengan terkejut. Sang pangeran mahkota menatap mereka dengan tatapan tajam.

**************TBC

Hallo semua, seneng yakan karena saya dengan cepat up date lagi. Hehehe, karena saya sedang punya waktu luang saya bisa update dengan cepat.

Sekian kata kata dari saya, terima kasih telah membaca sampai jumpa di chapter depan, okay.


Pixie_Arlenia

Veryclon Academy (✓)Where stories live. Discover now